Wali Kota Paris Anugerahi Atlet Ukraina Penghargaan Tertinggi 

Dua atlet Ukraina, Anastasiia Kozhenkova dari cabang dayung dan Oleksii Sereda dari loncat indah, menerima medali atas nama seluruh atlet Ukraina. Kozhenkova merupakan peraih medali emas Olimpiade 2012 di nomor dayung empat, sementara Sereda baru saja finis di posisi kelima pada final loncat indah sinkronisasi 10 meter.

Acara dimulai dengan mengheningkan cipta untuk menghormati korban perang Rusia. Para atlet Ukraina berdiri diam, kebanyakan menundukkan kepala. Layar di atas panggung menampilkan foto-foto pelatih dan atlet yang tewas selama dua tahun terakhir, yang disebut sebagai "tim surga".

Menteri Olahraga Ukraina, Matvii Bidnyi, turut hadir dan menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Prancis kepada atlet Ukraina.

"Ukraina telah bertahan selama dua setengah tahun ini dan bendera Ukraina berkibar selama Olimpiade ini," ujar Bidnyi, dikutip dari TVP World.

Delegasi Olimpiade Ukraina tahun ini berjumlah 140 atlet. Sejauh ini, Ukraina telah memenangkan dua medali Olimpiade 2024, termasuk perunggu di nomor anggar sabel perorangan putri dan perak di nomor menembak rifle 50 meter putra. Jumlah ini masih jauh dari pencapaian mereka pada Olimpiade Tokyo sebelumnya, di mana Ukraina berhasil meraih 19 medali.

Meski demikian, para atlet Ukraina tetap merasa bangga dapat mewakili negaranya.

"Saat ini, bagi negara kami, fakta bahwa kami ada di sini, bahwa tim berpartisipasi, bahwa kami mewakili negara kami, sudah merupakan kemenangan," ujar Kateryna Dudchenko, atlet dayung Ukraina. 

Dukungan Prancis juga terlihat dengan dibukanya Rumah Ukraina pertama di Paris selama Olimpiade 2024. 

Konflik Rusia-Ukraina memberikan dampak cukup signifikan terhadap Olimpiade 2024.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah melarang Rusia dan Belarus untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga terbesar di dunia ini. Keputusan ini diambil sebagai bentuk sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Meskipun demikian, IOC mengizinkan sekelompok kecil warga negara Rusia dan Belarus yang tidak pernah mendukung serangan Rusia untuk berpartisipasi di bawah bendera netral dan tanpa lagu kebangsaan.

Wali Kota Hidalgo, yang pernah mengunjungi Ukraina, telah berjanji bahwa para atlet Ukraina akan disambut sebagai pahlawan di Paris.

"Sangat emosional bagi saya melihat bahwa di Prancis dan masyarakat Paris selama upacara pembukaan merayakan atlet Ukraina sebagai pahlawan," ungkapnya.