Zelenskyy: Rusia Bunuhi Warga Ukraina demi Kesenangan

Sementara itu, tiga pekerja layanan darurat Ukraina tewas di hari yang sama, ketika membersihkan ranjau di beberapa bagian wilayah Kherson, otoritas setempat.

"Ketiganya tanpa pamrih bertugas di regu darurat dan penyelamatan Unit Tujuan Khusus Departemen Luar Negeri Ukraina di wilayah Zhytomyr dan melakukan tugas membersihkan ranjau di wilayah yang dibebaskan dari musuh di wilayah Kherson," kata layanan darurat Zhytomyr melalui laman Facebook.

Upaya melucuti ranjau digalakkan oleh pemerintah Ukraina di wilayah yang baru saja mereka rebut. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan, pada awal Desember sekitar 160 ribu kilometer persegi tanah Ukraina perlu diperiksa terkait ancaman ranjau. Itu hampir setengah dari luas daratan Jerman.

“Kami kira ini menjadi salah satu ranjau darat terbesar dan tantangan yang belum meledak sejak Perang Dunia II,” kata departemen tersebut, dilansir The Straits Times.

Ukraina merebut kembali Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia sejak invasi 24 Februari, pada November. Sejak itu, Kiev mengatakan pasukan Rusia telah menembaki kota tersebut dari seberang sungai Dnipro yang luas.

Pembantu presiden Kyrylo Tymoshenko mengatakan, sekitar 16 orang dari 35 korban pada Sabtu kemarin mengalami luka parah.

Rusia belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.

Zelenskyy sebelumnya telah memperingatkan ancaman teror di hari Natal.  

“Saya meminta warga Ukraina untuk waspada terhadap bunyi sirene peringatan serta saling membantu dan menolong sesama,” kata Zelenskyy.

“Dengan musim libur yang makin dekat, teroris Rusia dapat meningkatkan aktivitas mereka. Mereka tidak akan menghormati nilai-nilai Kristen atau nilai apa pun,” lanjut dia.

Di hari besar umat Kritsiani ini, Zelenskyy mengatakan bahwa warga Ukraina akan menciptakan keajaibannya sendiri, dengan menolak menyerah kepada Rusia, sekalipun infrastruktur utama mulai berjatuhan satu per satu.

“Bahkan dalam kegelapan total, kita akan menemukan satu sama lain untuk berpelukan erat. Dan jika tidak ada panas, kami akan saling berpelukan lama untuk saling menghangatkan,” tutur Zelenskyy.

“Kami akan tersenyum dan bahagia, seperti biasa. Ada satu perbedaan, kami tidak akan menunggu keajaiban, karena kami menciptakannya sendiri,” tambahnya.