Gedung Putih: Iran akan Bayar Mahal Jika Berani Menyerang AS

Iran menjatuhkan sanksi pada beberapa warga AS

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran bahwa mereka akan membayar mahal jika sampai menyerang atau mengancam warga AS, terutama untuk mereka yang terkena sanksi Teheran. Peringatan ini disampaikan Gedung Putih pada Minggu (9/1/2022).

"Kami akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mencegah dan menanggapi setiap serangan yang dilakukan oleh Iran," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, mengutip Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

1. AS tekankan akan melindungi semua warganya 

Gedung Putih: Iran akan Bayar Mahal Jika Berani Menyerang ASIlustrasi bendera Amerika Serikat (pixabay.com/Michael Luenen)

Dilansir Arab News, Sullivan dalam pernyataannya menekankan akan melindungi dan membela warganya termasuk mereka yang melayani AS baik sekarang maupun sebelumnya. Perlindungan juga diberikan terutama kepada 52 orang yang dijatuhi sanksi Teheran.

Dia juga mengatakan, sanksi Iran dijatuhkan ketika milisi proksinya terus menyerang pasukan AS di Timur Tengah. Selain itu, pejabat Iran juga mengancam untuk melakukan serangan teror di AS dan di seluruh dunia, seperti yang dikutip dari The Jerussalem Post.

Pada Sabtu (8/1/2022) Iran kembali menjatuhkan sanksi terhadap beberapa warga AS terutama dari pihak militer akibat pembunuhan Jendral Qassem Soleimani pada 2020 lalu. Mereka yang disanksi termasuk Jenderal AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan dan mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien.

2. Iran sebut 51 orang tersebut sebagai teroris 

Gedung Putih: Iran akan Bayar Mahal Jika Berani Menyerang ASIlustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Baca Juga: Iran Pamer Rudal di Tengah Perundingan Kesepakatan Nuklir

Dilaporkan Reuters, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut 51 warga AS yang disanksi tersebut sebagai teroris dan pelanggar hak asasi manusia. Sanksi dilakukan dengan menyita aset warga AS yang ada di Iran.

Namun, dilaporkan bahwa warga AS tidak memiliki aset di negara tersebut jadi kemungkinan hanya simbolisasi saja. Tidak jelas pula mengapa Sullivan mengatakan ada 52 orang yang disanksi, sementara Iran menyebut cuma 51 orang.

3. Iran bersumpah akan balas kematian Soleimani

Gedung Putih: Iran akan Bayar Mahal Jika Berani Menyerang ASIlustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Dalam pekan ini, pemimpin Korps Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Esmail Ghaani, bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhan Jendral Soleimani. Keterangan itu disampaikan dalam peringatan 2 tahun kematian Soleimani.

"Kami tidak perlu hadir sebagai pengawas di mana-mana, di mana pun diperlukan kami membalas dendam terhadap orang Amerika dengan bantuan orang-orang di pihak mereka dan di dalam rumah mereka sendiri tanpa kehadiran kami," kata Ghani, dikutip dari Newsweek.

Soleimani dibunuh pada Januari 2020 lalu dalam serangan pesawat tak berawak AS di bawah kepemimpinan Donald Trump. Pada saat itu, pemerintah AS mengatakan Soleimani merupakan ancaman nyata bagi keselamatan warga Amerika.

Baca Juga: Pria Prancis yang Ditahan di Iran Lakukan Mogok Makan

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya