Hizbullah-Israel Ribut di Perbatasan

Serangan Hizbullah menggunakan rudal dan artileri

Jakarta, IDN Times - Hizbullah Lebanon menyerang 19 posisi Israel secara bersamaan di sepanjang perbatasan pada Kamis (2/11/2023). Tindakan ini memicu serangan balasan dari Israel.

“Kelompok bersenjata yang didukung Iran melancarkan serangan pada pukul 15:30 menggunakan rudal, artileri, dan senjata lainnya,” Lapor Al Jazeera, Jumat.

Setelah serangan Hizbullah, Israel langsung melancarkan serangan balasan. Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan balasan menggunakan pesawat tempur dan helikopter serta serangan artileri dan tank.

1. Menembakkan puluhan roket

Hizbullah-Israel Ribut di PerbatasanSejumlah roket diluncurkan ke Israel saat terjadi serangan dari Gaza, Rabu (10/5/2023). ANTARA FOTO/Reuters/Mohammed Salem/nym.

Rentetan tembakan roket melukai dua orang di kota Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan Lebanon, kata layanan medis darurat Magen David Adom Israel.

Sementara itu, sayap bersenjata Hamas bagian Lebanon mengatakan, mereka menembakkan puluhan roket ke kota itu sebagai tanggapan atas pembantaian pendudukan terhadap rakyat Gaza.

Perbatasan Israel-Lebanon telah menyaksikan peningkatan aksi saling balas, terutama antara tentara Israel dan pendukung Hamas, Hizbullah, sejak perang pada 7 Oktober dimulai.

Baca Juga: Israel Klaim Bunuh Komandan Hamas dalam Serangan Udara di Gaza 

2. Serangan sebelum pidato Nasrallah

Hizbullah-Israel Ribut di Perbatasanilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Serangan pada Kamis terjadi sehari sebelum pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyampaikan pidatonya pada Jumat. Nasrallah akan berpidato untuk pertama kalinya sejak perang pecah.

Banyak pihak yang khawatir menantikan pidatonya itu karena diduga akan menambah eskalasi konflik yang terjadi. Hizbullah telah menjadi sekutu utama Hamas.

Pidatonya akan diawasi dengan ketat di luar Lebanon, karena Nasrallah adalah tokoh terkemuka dalam aliansi informal yang dikenal sebagai Poros Perlawanan. Poros ini dipimpin oleh Iran untuk melawan pengaruh Amerika Serikat dan Israel.

3. Konflik Gaza terus berlanjut

Hizbullah-Israel Ribut di Perbatasanilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Konflik antara Hamas dan Israel masih terus berlanjut. Pada Kamis, Israel mengklaim telah mengepung Gaza dengan memobilisasi pasukan darat beserta tank-tanknya.

Jumlah korban jiwa di Gaza akibat serangan udara Israel terus meningkat. Per 2 November, menurut Al Jazeera, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel meningkat menjadi 9.061 orang, 3.760 di antaranya adalah anak-anak.

Belum ada rencana gencatan senjata penuh sejauh ini. Pemerintah AS sebelumnya mengatakan akan mendukung jeda kemanusiaan di Gaza. Pada Jumat, Blinken bertolak menuju ke Israel untuk membicarakan terkait konflik Gaza.

Sementara, Perdana Menteri Israel sebelumnya mengatakan tidak akan menyetujui gencatan senjata karena sama saja menyerah kepada Hamas.

Baca Juga: Militer Israel Sebut Hamas Semakin Piawai dalam Bertempur 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya