Ini 4 Calon Penerus Al Zawahiri, Pimpinan al-Qaeda yang Baru Tewas 

Kepala keamanan Bin Laden diduga menjadi kandidat terkuat

Jakarta, IDN Times – Pemimpin organisasi teroris al-Qaeda, Ayman Al Zawahiri, dilaporkan tewas pada Minggu (31/7/2022).  Dia dalam sebuah serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan.

Tewasnya Al Zawahiri membuat kelompok al-Qaeda berada dalam kekosongan kepemimpinan. Militan berusia 71 tahun itu sebelumnya dilaporkan sedang sakit parah, sebagian besar tanggung jawab didelegasikan kepada orang lain dalam hierarki.

Al Zawahiri merupakan penerus dari pemimpin sebelumnya, yakni Osama Bin Laden, yang terbunuh dalam operasi AS di Pakistan pada 2011.  Ia dianggap kurang kharismastik jika dibandingkan dengan pendahulunya itu.

Meski begitu, tewasnya Al Zawahiri kini memunculkan pertanyaan baru, yakni siapa pemimpin al-Qaeda berikutnya?

Jerome Drevon, seorang analis di The International Crisis Group, mengatakan akan sangat sulit untuk menunjuk pemimpin baru, karena tidak ada orang lain yang benar-benar memiliki status yang sama di dalam kelompok, pengalaman yang sama, dan hubungan dengan militan di seluruh dunia.

Namun demikian, dalam sebuah laporan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diterbitkan bulan lalu tentang al-Qaeda dan kelompok Negara Islam (ISIS), ada empat calon penerus Zawahiri yang dicantumkan. Dilansir Middle East Eye, berikut empat orang tersebut.

Baca Juga: Deretan Kejahatan Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri versi Biden

1. Saif al-Adel

Ini 4 Calon Penerus Al Zawahiri, Pimpinan al-Qaeda yang Baru Tewas Poster buronan Saif al-Adel yang dirilis oleh FBI. (fbi.gov)

Pertama, dan secara luas dianggap sebagai pemimpin baru yang paling memungkinkan, adalah komandan kedua kelompok itu, yakni Saif al-Adel. Pria berusia 62 tahun itu adalah mantan perwira militer Mesir, yang kemudian bergabung dengan al-Qaeda dan menjadi kepala keamanan bin Laden.

Adel telah dicari oleh Biro Investigasi Federal (FBI) sejak 2001, sehubungan dengan pengeboman pada 1998 di kedutaan AS di Tanzania dan Kenya. Dia saat ini mengepalai perencanaan militer al-Qaeda.

“Saif al-Adel kemungkinan adalah penerus Zawahiri dan dia mungkin mengambil alih organisasi dalam beberapa minggu atau bulan mendatang,” kata Khalil al-Anani, seorang akademisi dan rekan senior di Arab Center Washington DC.

“Jika itu terjadi, sebagian besar cabang al-Qaeda akan berjanji setia kepadanya, mengingat sejarahnya dengan organisasi dan status yang dimilikinya dalam lingkaran jihad,” tambahnya.

Baca Juga: Kematiannya Dirayakan AS, Siapakah Ayman al-Zawahiri?

2. Abd al-Rahman al-Maghribi 

Ini 4 Calon Penerus Al Zawahiri, Pimpinan al-Qaeda yang Baru Tewas Poster buronan Abd al-Rahman al-Maghribi yang dirilis oleh FBI. (fbi.gov)

Kandidat terkuat berikutnya adalah Abd al-Rahman al-Maghribi, kepala operasi media al-Qaeda kelahiran Maroko. Maghribi adalah seorang yang dilatih sebagai insinyur komputer. Dia juga juga merupakan menantu Zawahiri.

Dia dan Adel akan menghadapi batu sandungan yang sama jika mereka ingin memimpin jaringan militan, yakni keduanya yang dilaporkan berbasis di  Iran .

“Pertanyaan kuncinya adalah dari mana Adel akan beroperasi? Dari Iran, Afghanistan, Afrika, atau di tempat lain? Ini belum terlihat,” kata Anani.

Lokasi keduanya membuat Drevon berpikir bahwa Maghribi dan Adel tidak akan mengambil keputusan independen dan bahwa Iran akan memanfaatkannya. Ketegangan Iran dan AS akan semakin meningkat jika sampai pemimpin al-Qaeda yang ditunjuk berikutnya berbasis di Iran.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah ilmuwan nuklir telah tewas di Iran, diduga dilakukan oleh Israel. Drevon percaya pendekatan serupa dapat diambil jika pemimpin baru al-Qaeda sampai berbasis di negara tersebut.   

Baca Juga: Pemimpin Al Qaeda Pengganti Osama Tewas dalam Serangan Drone AS

3. Dua kandidat lainnya 

Ini 4 Calon Penerus Al Zawahiri, Pimpinan al-Qaeda yang Baru Tewas Militan Al-Qaeda (twitter.com/مُنتدى الرِّمال - أفريكوم)

Dua nama lain yang dikutip dalam laporan PBB adalah para pemimpin kelompok afiliasi al-Qaeda di beberapa wilayah. Salah satunya adalah Yazid Mebrak, seorang warga negara Aljazair yang mengepalai al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM).

Mebrak berjanji setia kepada Zawahiri setelah mengambil perannya pada tahun 2020, dan diyakini akan berperan aktif dalam pengelolaan grup payung global.

Kandidat lainnya adalah Ahmed Diriye, emir dari kelompok militan Somalia, al-Shabaab, yang berbaiat kepada al-Qaeda pada 2012. Zawahiri sejak itu, memperkuat hubungan dengan organisasi afiliasi, yang telah menyumbangkan jutaan dolar ke perbendaharaan pusat al-Qaeda.

Drevon memperingatkan bahwa masih belum jelas apakah para pemimpin afiliasi akan diterima satu sama lain sebagai pemimpin global. Lagipula, menurutnya, al-Qaeda juga tidak lagi akan memfokuskan pada serangan berskala global tetapi hanya pada skala lokal saja.

“Al-Qaeda saat ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan skala besar di negara-negara barat. Grup ini telah mengalihkan fokusnya ke lebih banyak masalah lokal, dan saya tidak berpikir itu akan berubah dalam waktu dekat,” katanya.

Alasannya, menurut Anani, adalah karena sebagian besar jaringan besar al-Qaeda telah dihancurkan. 

“Oleh karena itu, setiap tanggapan atau pembalasan atas pembunuhan Zawahiri mungkin datang dari cabang, khususnya di Afrika, atau melalui serangan tunggal terhadap kepentingan dan personel AS di sekitar AS atau di luarnya,” kata Anani.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya