Israel Klaim Bunuh Petinggi Hamas dalam Serangan di Jabalia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengklaim telah membunuh komandan militer senior Hamas pada Selasa (31/10/2023). Dia terbunuh dalam serangan udara di kamp pengungsi Jabalia, yang menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka.
Menurut Times of Israel, komandan militer Brigade Al-Qassam yang tewas bernama Ibrahim Biari.
Israel juga mengklaim bahwa Biari adalah bagian dari komandan terkemuka di Hamas yang mengawasi serangan mendadak pada 7 Oktober terhadap lokasi Israel di sekitar Gaza.
1. Hamas tolak klaim Israel
Sementara itu, dalam pemberitaan Anadolu Agency, Hamas membantah laporan Israel dan mengatakan klaim tersebut merupakan upaya untuk membenarkan kejahatan keji mereka di kamp Jabalia.
Serangkaian serangan udara Israel di kamp pengungsi menyebabkan ratusan korban jiwa, menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Korban sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat tempur Israel menghancurkan seluruh kawasan perumahan yang dikenal sebagai Blok 6.
Baca Juga: Israel Kritik Jerman Abstain Resolusi PBB soal Setop Konflik Gaza
2. Serangan di Jabalia tewaskan ratusan orang
Editor’s picks
Sebanyak 100 lebih warga tewas akibat serangan yang menghujam kamp Jabalia, yang merupakan penampungan keluarga pengungsi sejak 1948.
Salah seorang penghuni kamp Jabalia, yang berhasil menyelamatkan diri, mengatakan sejumlah bom yang dijatuhkan Israel tersebut terdengar seperti gempa bumi. Rumah-rumah di kamp tersebut langsung runtuh seketika.
Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk keras pembantaian Israel di Jabalia. Yordania juga mengecam eskalasi yang meningkat di Tepi Barat baru-baru ini.
Yordania juga mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya dan mencegah Israel melakukan kejahatan yang lebih kejam lagi terhadap warga sipil di Gaza.
3. Serangan masih terus berlanjut
Militer Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan tanpa henti sejak serangan mendadak yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 10 ribu orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.525 warga Palestina dan 1.538 warga Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa waktu lalu menolak seruan gencatan senjata yang semakin meningkat. Ia mengatakan bahwa tindakan itu berarti sama saja menyerah kepada Hamas.
Baca Juga: RS Indonesia Terima Ribuan Pasien Terluka akibat Serangan Israel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.