Miris, Banyak Ibu Hamil di Gaza Alami Malnutrisi

Malnutrisi akut terjadi akibat kurangnya pasokan pangan

Jakarta, IDN Times – Organisasi kemanusiaan Project Hope mengungkap, sebanyak 21 persen pasien ibu hamil yang mereka tangani dalam tiga pekan terakhir mengalami malnutrisi. Lembaga yang bergerak di bidang kesehatan ini mengatakan, penyebab utamanya adalah kurangnya pasokan makanan yang masuk ke Gaza sejak konflik berlangsung.

”Masyarakat tidak memiliki makanan dan roti tawar, buah-buahan, sayuran, dan nutrisi lainnya hampir sulit untuk ditemukan dan sangat mahal,” kata organisasi tersebut, dilansir Al Jazeera, Selasa (28/2/2024).

Malnutrisi sangat berbahaya bagi ibu hamil dan anak baru lahir yang membutuhkan nutrisi tambahan. Namun, gejolak perang di Gaza membuat akses terhadap pasokan pangan kian sulit ditemukan.

Baca Juga: PBB: Tak Ada Konvoi Bantuan ke Gaza Sejak 23 Januari

1. Anak-anak juga rentan mengalami malnutrisi

Miris, Banyak Ibu Hamil di Gaza Alami MalnutrisiAnak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Project Hope menjalankan klinik kesehatan utama di pusat kota Deir El-Balah. Organisasi ini mengungkap bahwa anak-anak balita di Gaza juga rentan terkena dampak malnutrisi.

“Sebelas persen anak-anak balita yang ditangani pada periode yang sama juga mengalami malnutrisi,” tambah organisasi tersebut.

Pejabat PBB mengatakan, perang Israel-Hamas telah mendorong seperempat populasi Gaza yakni 2,3 juta warga Palestina ke ambang kelaparan.

2. Perempuan amat menderita dalam perang Gaza

Miris, Banyak Ibu Hamil di Gaza Alami MalnutrisiSuasana Rumah Sakit di Gaza. (twitter.com/@ICRC)

Dilansir Anadolu, perempuan telah menjadi salah satu pihak yang amat rentan dalam perang Gaza. Seorang pelapor khusus PBB, Reem Alsalem, menggambarkan situasi di Gaza sebagai neraka.

“Kami mengetahui ribuan perempuan yang telah menjanda. Dua ibu terbunuh setiap jam. Banyak sekali anak-anak yang menjadi yatim piatu sehingga menjadi yatim dan piatu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk kebutuhan dasar saja, mereka sangat kesulitan untuk memenuhinya.

“Perempuan hamil harus mengakhiri kehamilannya di tengah pemboman dan kurangnya layanan kesehatan. Juga, perempuan yang harus melahirkan meskipun sektor kesehatan hancur tanpa akses terhadap anestesi atau perawatan minimal,” kata pejabat PBB tersebut.

Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Masuk ke Gaza

3. Perang masih terus berlanjut

Miris, Banyak Ibu Hamil di Gaza Alami MalnutrisiPasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Hingga saat ini, perang Israel dan Hamas masih terus berlanjut. Jumlah korban tewas di Gaza diperkirakan terus meningkat mencapai 30 ribu orang. Sementara 69 ribu lebih lainnya mengalami luka-luka.

Upaya negosiasi untuk mencapai gencatan senjata masih terus dilaksanakan. Terbaru, presiden AS Joe Biden menilai di bulan Ramadan akan ada kesempatan untuk melakukan gencatan senjata sementara.

”Sudah ada kesepakatan pihak Israel bahwa tidak akan ada aktivitas selama Ramadan untuk memberikan kami waktu membawa para sandera keluar,” ungkapnya, Selasa (27/2/2024).

Biden juga menegaskan bahwa Israel harus segera bertindak di Gaza. Menurutnya, Israel akan kehilangan dukungan jika konflik terus berlanjut.

Baca Juga: Nyaris 30 Ribu Warga Palestina Tewas di Jalur Gaza 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya