Pasukan PBB: Konflik di Perbatasan Lebanon-Israel Harus Berhenti! 

Konflik Israel-Hizbullah terus berlanjut

Jakarta, IDN Times – Pasukan Perdamian PBB di Lebanon (UNIFIL) menyerukan penghentian atas konflik Israel-Lebanon di sepanjang perbatasan kedua negara. Pasukan helm biru tersebut meminta untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengedepankan pendekatan diplomatik.

”Dalam beberapa hari, kami meningkatkan keterlibatan aktif bersama para pihak untuk menurunkan tensi dan mencegah kesalahpahaman yang berbahaya. Tapi beberapa kejadian berpotensi mempertaruhkan resiko solusi politik pada konflik ini,” ungkap UNIFIL dalam laman X, Selasa (27/2/2024).

UNIFIL dibentuk pada 1978 untuk mengawasi penarikan pasukan Israel setelah menginvasi Lebanon. Pasukan tersebut kemudian diperpanjang setelah konflik antara Hizbullah dan Israel pecah pada 2006.

1. Tensi antara Hizbullah dan Israel meningkat

Pasukan PBB: Konflik di Perbatasan Lebanon-Israel Harus Berhenti! Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Tensi kedua pihak belakangan semakin meningkat. UNIFIL mengungkap banyak korban jiwa dalam aksi saling baku tembak tersebut.

”Konflik ini telah memakan terlalu banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah dan infrastruktur publik,” tambah UNIFIL dalam pernyataannya.

Pada Senin, Hizbullah menembakkan 60 roket terhadap Israel di Dataran Tinggi Golan sebagai bentuk pembalasan atas serangan sebelumnya.

Pada hari yang sama, Israel melancarkan serangan terhadap Lebanon Timur yang menjadi serangan pertama di wilayah itu sejak konflik Gaza dimulai. Dua orang dinyatakan tewas dalam serangan itu.

Baca Juga: Biden: Israel Setuju Setop Serangan Selama Ramadan 

2. Hizbullah siap gencatan senjata jika hal sama terjadi di Gaza

Pasukan PBB: Konflik di Perbatasan Lebanon-Israel Harus Berhenti! Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Di Lebanon, serangan udara dan roket Israel telah menewaskan setidaknya 200 pejuang Hizbullah dan 50 warga sipil. Sementara di pihak Israel, puluhan tentara tewas serta warga sipil juga ikut tewas.

Hizbullah telah menyatakan kesiapannya menyetujui gencatan senjata jika Hamas menyetujui hal serupa.

“Saat Hamas mengumumkan dan menyetujui gencatan senjata, Hizbullah akan mengikuti dan menghentikan operasi di selatan sebagaimana sebelumnya,” kata salah satu sumber kepada Arab News.

Pada Minggu, Menteri Pertahanan Israel Yoaf Gallant berencana meningkatkan serangan terhadap Gaza, bahkan jika terjadi gencatan senjata di Gaza. Ia mengatakan tujuannya adalah mengamankan penarikan Hizbullah dari perbatasan dengan cara diplomatik maupun kekerasan.

3. Sumber konflik di Gaza masih berlangsung

Pasukan PBB: Konflik di Perbatasan Lebanon-Israel Harus Berhenti! Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Sementara itu, konflik Gaza masih terus berlangsung hingga kini. Israel masih terus membombardir Gaza dan melakukan invasi ke wilayah Rafah.

Rafah adalah wilayah di selatan Gaza yang menampung 1,5 juta warga Palestina yang mengungsi akibat perang. Serangan ke wilayah tersebut akan meningkatkan bencana kemanusiaan di Palestina.

Jumlah korban tewas sejauh ini terus bertambah dan hampir mencapai 30 ribu orang di Gaza. Lebih dari 69 ribu lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Joe Biden Harap Kesepakatan Hamas-Israel Tercapai Pekan Depan 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya