PM Israel: Yang Serukan Setop Perang, Sama Saja Ingin Yahudi Kalah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan akan tetap mengintensifkan serangan di Gaza bagian selatan, termasuk Rafah. Dia berniat terus mengupayakan pembasmian Hamas meskipun ada tekanan internasional.
“Ada tekanan internasional dan tekanan ini terus meningkat, namun terutama ketika tekanan internasional meningkat, kita harus bersatu, kita harus bersatu melawan upaya menghentikan perang,” katanya dilansir Reuters.
Sekitar 1,5 juta orang diperkirakan kini berdesakan di Rafah. Sebagian besar dari mereka mengungsi dari utara untuk menghindari serangan militer Israel.
1. Netanyahu berniat menguasai seluruh Gaza
Saat berpidato di acara wisuda di sekolah pelatihan perwira militer Israel, Netanyahu juga mengatakan, Israel harus melawan upaya yang mebawa narasi untuk menyalahkan Israel atas kejahatan Hamas.
“Israel akan beroperasi di seluruh Gaza termasuk Rafah, benteng terakhir Hamas,” tuturnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa siapa pun yang meminta Israel untuk tidak bertindak di Rafah berarti sama saja meminta Yahudi kalah perang.
“Dan hal itu tidak akan terjadi,” katanya.
Baca Juga: AS Bakal Dirikan Pelabuhan Sementara di Gaza untuk Salurkan Bantuan
2. Seruan gencatan senjata dari berbagai negara
Editor’s picks
Seruan gencatan senjata di Gaza seolah tak pernah berakhir sejak meletusnya perang pada 7 Oktober lalu. Terbaru, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Firdan meminta kepada Amerika Serikat (AS) agar mengambil sikap dalam konflik tersebut.
“Gencatan senjata darurat harus segera dideklarasikan dan bantuan kemanisiaan harus ditingkatkan,” kata Firdan kepada Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, di Washington, Kamis (7/3/2024), dilansir Anadolu.
Sementara itu, upaya gencatan senjata Israel dan Hamas yang sedang dimediasi oleh AS, Qatar, dan Mesir masih belum menunjukkan langkah positif. Baik Israel maupun Hamas saling menyalahkan atas mandeknya kesepakatan keduanya.
3. Korban jiwa di Gaza terus bertambah
Serangan pasukan Israel masih terus berlanjut hingga saat ini ke wilayah Gaza. Laporan Middle East Eye pada Jumat, ada sekitar 30.800 orang di Gaza yang tewas akibat serangan Israel, dan 73 ribu lainnya luka-luka.
Perempuan dan anak-anak menjadi pihak yang paling rentan dalam perang tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan dan kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza, hampir 9 ribu perempuan telah terbunuh dalam serangan Israel dalam lima bulan.
“Perempuan Palestina, khususnya di Jalur Gaza, terkena bencana kemanusiaan terburuk,” Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara itu, kelaparan juga semakin parah di wilayah itu. Penyaluran bantuan saat ini masih belum dapat dilakukan secara optimal karena blokade Israel.
Baca Juga: Israel Tuding Afrika Selatan Eksploitasi ICJ atas Nama Hamas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.