Resmi! Kanada Akan Larang Penjualan Senjata ke Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kanada akan melarang penjualan senjata ke Israel secara total. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Melanie Joly, Selasa (19/3/2024).
Tindakan itu muncul usai anggota parlemen melakukan pemungutan suara. Dari 204 suara, 117 mendukung mosi untuk menghentikan penjualan senjata tersebut setelah debat panjang.
”Ini benar-benar nyata,” kata Joly dilansir Anadolu.
Mosi awalnya adalah penangguhan penjualan, namun proposal berubah menjadi sebuah pelarangan.
1. Seruan untuk Palestina merdeka juga bergema
Mosi tersebut juga memasukkan klausul untuk seruan dukungan atas pendirian negara Palestina.
Namun, menurut The Guardian, mosi itu tak disepakati dan tak dapat mengubah posisi Kanada bahwa Palestina harus merdeka sebagai buah perundingan dengan Israel.
Kanada sebelumnya juga telah memberlakukan penangguhan sementara izin ekspor barang dan teknologi militer. Namun, permintaan yang terus meningkat dari Israel membuat Kanada harus meninjau kasus per kasus.
Baca Juga: Tolak Permintaan AS, Israel Bakal Tetap Serang Rafah
2. Pemerintah akan mengupayakan hal itu terwujud
Editor’s picks
Joly bersikeras bahwa setelah pemungutan suara Senin, yang menyerukan pelarangan senjata, pemerintah memutuskan untuk menepati janjinya.
Menteri Pertahanan Bill Blair mengatakan Joly akan memutuskan bagaimana larangan tersebut ditegakkan.
“Ada sejumlah kontrak yang sudah ada, tapi ini adalah landasan ke depan, saya pikir begitulah pandangan menteri. Ada banyak kekhawatiran yang diungkapkan sehubungan dengan penjualan peralatan militer yang mematikan ke Israel selama konflik,” kata Blair.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan keyakinannya pada hak Israel untuk membela diri. Namun belakangan, ia menjadi semakin kritis terhadap serangan Israel di Gaza.
Lembaga Canadians for Justice and Peace in the Middle East menyebut mosi tersebut dipermudah untuk diloloskan. Hal itu disebut menjadi langkah kecil untuk mengakhiri keterlibatan Kanada dalam genosida Israel di Gaza.
3. Israel sebut sebagai keputusan yang salah
Sementara itu, kelompok lobi the Centre for Israel and Jewish Affairs menyebut keputusan Kanada tersebut sesat dan tidak jujur.
“Ini tidak akan secara efektif mengatasi krisis kemanusiaan. Hal ini tidak akan membebaskan warga Gaza dari kekuasaan tirani proksi Iran, Hamas. Itu tidak akan mendorong perdamaian,” kata kelompok itu.
Kelompok tersebut turut menyayangkan pemerintahan Partai Liberal karena mengingkari kedekatannya dengan Israel dan justru membela Hamas sebagai salah satu bagian dari daftar teroris Kanada.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.