Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Hizbullah 

Wissam Tawil terbunuh di selatan Lebanon

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel menewaskan komandan Hizbullah dalam serangan di Lebanon selatan pada Senin (8/1/2024). Hal itu menjadi pukulan berat bagi Hizbullah setelah tiga bulan permusuhan di perbatasan kedua negara.

Komandan yang terbunuh diidentifikasi bernama Wissam Tawil, yaitu pemimpin pasukan elite Hizbullah Radwan dan perwira paling senior Hizbullah yang tewas sejauh ini dalam konflik tersebut.

“Tawil dan pejuang Hizbullah lainnya tewas ketika mobil yang mereka tumpangi ditabrak di desa Majdal Selm, sekitar 6 kilometer dari perbatasan,” kata tiga sumber di Lebanon, dikutip Reuters.

Seorang sumber menambahkan, Tawil memainkan peran utama dalam mengarahkan operasi di selatan Lebanon.

1. Pukulan besar bagi Hizbullah

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Hizbullah Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Belum ada komentar langsung dari pihak Israel.

Sebagai penghormatan, Hizbullah menyebarkan foto-foto Tawil bersama para pemimpin kelompok Muslim Syiah yang bersenjata lengkap. Termasuk Sekretaris Jenderal Sayyed Hassan Nasrallah dan Imad Mughniyeh, komandan militernya yang terbunuh di Suriah pada 2008.

Foto lain menunjukkan dia duduk di samping mendiang pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad 4 tahun lalu.

Sumber senior mengatakan, kematian Tawil merupakan pukulan besar mengingat pengalamannya termasuk penempatan bersama Hizbullah di Suriah dan Irak.

Baca Juga: Hizbullah Luncurkan 62 Roket Targetkan Pangkalan Udara Israel

2. Sebanyak 130 pejuang tewas

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Hizbullah Ilustrasi peluncuran rudal Israel (twitter.com/Ge Douglas Fraser)

Anggota pasukan Radwan lainnya, yang tewas dalam permusuhan, adalah Abbas Raad, putra seorang politikus terkemuka Hizbullah. Dia terbunuh dalam serangan Israel pada November.

Lebih dari 130 pejuang Hizbullah termasuk anggota Radwan tewas dalam permusuhan sejak Hamas menyerang Israel dari pada 7 Oktober.

Hal ini menandai konfrontasi paling mematikan antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, sejak mereka berperang pada 2006. Hizbullah menembakkan roket berpemandu dan senjata lainnya ke Israel, kemudian dibalas serangan udara dan artileri.

Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan telah melarikan diri. Pertempuran tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.

3. Serangan masih terjadi

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Hizbullah Bendera Lebanon berkibar. (Unsplash.com/Charbel Karam)

Dilansir Al Jazeera, konflik antara kedua pihak terjadi di tengah kunjungan Menteri luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, ke Israel. Kunjungannya dilaporkan bertujuan mencegah perang yang lebih besar.

Hizbullah mengatakan, kampanye mereka saat ini melawan Israel bertujuan mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.

Ketegangan meningkat pekan lalu ketika serangan Israel menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di pinggiran selatan Beirut, wilayah yang dikuasai Hizbullah. Israel tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawabnya atas serangan itu.

Pekan lalu, Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah menyerang pos pengamatan utama Israel dengan 62 roket sebagai respons awal terhadap pembunuhan Arouri.

Sementara itu, Hassan Nasrallah memperingatkan Israel dalam dua pidato yang disiarkan televisi untuk tidak melancarkan perang skala penuh terhadap Lebanon.

“Siapa pun yang berpikir untuk berperang dengan kami, singkatnya, dia akan menyesalinya,” kata Nasrallah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya