WHO: Pengungsi Palestina Tak Bisa Akses Layanan Medis 

Ribuan warga mengalami trauma

Jakarta, IDN Times – Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tarik Jasarevic, mengatakan puluhan ribu pengungsi Palestina kesulitan mengakses layanan kesehatan di tengah konflik Israel-Hamas.

“Orang yang terluka (tidak) bisa mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan hanya karena banyak rumah sakit tidak berfungsi, tidak ada staf khusus,” kata Jasarevic kepada Al Jazeera, Kamis (25/1/2024).

Di wilayah selatan Gaza, perawatan medis menjadi sesuatu yang langka bagi banyak orang yang terlua, sakit, kekurangan gizi, dan trauma.

“Tidak ada obat-obatan, dan dalam banyak kasus, mustahil mencapai rumah sakit,” tambahnya.

1. Rumah sakit dikepung

WHO: Pengungsi Palestina Tak Bisa Akses Layanan Medis Suasana Rumah Sakit di Gaza. (twitter.com/@ICRC)

Israel kini memusatkan serangannya terhadap kota Khan Younis di selatan Gaza. Badan Hak Asasi Manusia PBB (OCHA), dalam laporan terbarunya, menyebut bahwa serangan Israel mengepung Rumah Sakit Al-Aqsa, Nasser, al-Amal dan Al Kheir di wilayah Khan Younis.

Pada Rabu dan Kamis, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan ada 200 warga yang tewas dan 370 lainnya terluka hanya dalam waktu 24 jam.

Pasukan Israel juga terus mengepung markas armada ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, dan Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis pada hari Kamis.

Awal pekan ini, tiga orang dilaporkan tewas dalam serangan di pintu masuk pusat ambulans dan satu orang tewas dalam serangan di Rumah Sakit al-Amal.

Baca Juga: Israel Tuding WHO Berkolusi dengan Hamas, Ini Alasannya!

2. Akses kemanusiaan minim

WHO: Pengungsi Palestina Tak Bisa Akses Layanan Medis Palang Merah Palestina (PRCS) menerima bantuan kemanusiaan di penyeberangan Rafah, Rabu 1 November 2023. (twitter.com/@PalestineRCS)

Fikri Rofiul Haq, relawan di badan awal Komite Penyelematan Darurat Medis Indonesia (MER-C) yang berbasis di sekolah Khan Younis, mengatakan situasi di selatan Gaza sangat menegangkan. Pasukan Israel memborbardir wilayah tersebut secara intens.

“Semuanya terbatas, termasuk air bersih, makanan, dan truk bantuan, yang tidak akan diizinkan masuk oleh pasukan Israel melalui Rafah. Hanya beberapa truk yang diizinkan lewat, dan situasinya sangat mengkhawatirkan bagi seluruh pengungsi di Gaza,” katanya.

“Pada malam hari, kami mendengar serangan terus-menerus dari pemboman dan serangan darat. Kemarin, kami melihat beberapa konvoi tank melewati sekolah tempat kami berlindung dan menemukan peluru nyasar di halaman sekolah,” tambah dia.

3. Korban mencapai 26 ribu

WHO: Pengungsi Palestina Tak Bisa Akses Layanan Medis Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Dilansir Middle East Eye, Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah kantong tersebut sejak perang dimulai kini setidaknya mencapai 25.900 orang, sementara 64.110 orang terluka.

Belum ada tanda-tanda dilakukannya gencatan senjata. Pada hari ini, Pengadilan Internasiona (ICJ) akan mengumumkan putusan terkait konflik tersebut di Den Haag Belanda.

Baca Juga: Israel Ratakan Perbatasan Gaza untuk Bangun Zona Penyangga 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya