TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain Infrastuktur, 5 PR Ini Juga Harus Diperhatikan Indonesia

#DearFutureIndonesia perbaiki diri untuk jadi lebih baik!

Pixels/rawpixel.com

Perkembangan zaman menuntut nyaris segala aspek kehidupan menjadi semakin serba praktis dan efisien. Saat ini Indonesia sedang bersemangat untuk Making Indonesia 4.0.

Sebagai negara kepulauan yang kaya akan keberagaman, tentu bukan perkara mudah untuk mencapai tujuan tersebut. Kendati pembangunan infrastuktur mulai ada pemerataan, namun sebenarnya ada beberapa hal yang Indonesia juga perlu soroti untuk mendukung terwujudnya Revolusi Industri 4.0 yang seimbang.

Apa saja hal-hal tersebut?

1. Ramah terhadap alam

Unsplash/Anh Vy

Semakin ke sini, kondisi alam kita tampak mengkhawatirkan. Seperti fenomena sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup alam. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun mengungkap hingga 2017, sekitar 12,7 juta ton sampah plastik menghuni laut. Selain sulit diuraikan, sampah plastik juga sulit didaur ulang karena keberadaannya yang mudah bertambah. Imbasnya pada lingkungan darat, laut, bahkan binatang.

Kemudian, ada pula illegal logging guna kepentingan bisnis. Habitat hewan tergerus, penyerapan air berkurang, penghasil oksiken menipis, suhu udara meningkat. Selain upaya dari pemerintah, kini sudah banyak terbentuk lembaga dan organisasi peduli lingkungan.

Kita perlu mendukung mereka agar alam tetap lestari hingga Indonesia berada di era 4.0 dan seterusnya. Sehingga, kita dapat menikmati Indonesia yang bersih, asri, dan ramah lingkungan.

Baca Juga: 8 Alasan Logis Wirausaha adalah Karier yang Tepat bagi Millennials

2. Mau sampai kapan kita krisis minat baca?

Unsplash/Becca Tapert

Saat ini Indonesia masih tercatat pada urutan kedua terbawah dari 61 negara dalam bidang literasi menurut data World's Most Literate Nations Ranked yang rilis tahun 2016. Bahkan, berdasarkan hasil survei UNESCO, hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang rajin membaca buku. Hal tersebut tentu sangat memprihatinkan bila menilik banyaknya masyarakat yang telah menggunakan internet.

Tentu kita tidak ingin tertinggal dan ingin peringkat literasi Indonesia membaik. Harapannya, masyarakat dapat mendukung dengan antusias terhadap gerakan budaya membaca, baik yang dicanangkan pemerintah melalui sistem pendidikan maupun yang digencarkan oleh komunitas dan organisasi peduli literasi. Sehingga ke depannya, melalui budaya membaca, kualitas pendidikan dan minat baca masyarakat Indonesia pun dapat meningkat.

3. Penggunaan internet yang positif

Unsplash/Brooke Cagle

Ada lebih dari 143 juta penduduk Indonesia yang menggunakan internet saat ini, dan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. Rupanya, millennial berkontribusi paling besar dalam hal jumlah pengguna internet. Tak heran, saat ini banyak kebutuhan yang musti diakses secara online

Kita dapat terhubung dengan orang-orang dan kita menjadi tidak bisa hidup tanpa internet. SMARTFREN hadir dengan #Super4GKuota yang dapat mendukung kita dalam berinternet, tentunya kegiatan yang produktif. Kamu bisa simak benefitnya di https://www.smartfren.com/id/super-4g-kuota.

Dengan #KuotakanSuaramu dan #KuotakanMaumu, akses informasi dan berita terkini, mencari referensi untuk tugas kuliah, membagi pengetahuan dan pengalaman di media online menjadi lebih mudah dan cepat, dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Tentunya penggunaan internet harus dengan bijak dan positif, agar dapat terbentuk generasi penerus bangsa yang smart dan bantu bangun #DearFutureIndonesia yang cerdas dalam penggunaan internet dan media online.

4. Terus menekan angka pengangguran

Unsplash/Marvin Tolentino

Angka pengangguran pada tahun 2018 mengalami penurunan, dari 7,04 juta jiwa menjadi 7 juta jiwa. Namun, kita tetap tidak tahu bagaimana kondisi tingkat pengangguran di masa yang akan datang. Karena dalam mewujudkan Revolusi Industri 4.0, salah satu dampak penting yang perlu diperhatikan adalah jumlah pengangguran.

Penggunaan teknologi modern pada sektor industri dan non-industri tidak menutup kemungkinan akan membuat orang semakin sulit mendapat pekerjaan nantinya. Tenaga manusia akan tergantikan dengan tenaga mesin.

Maka, harapan ke depannya, pemerintah dapat menyeimbangkan antara jumlah penduduk yang terus meningkat dengan tersedianya lapangan kerja agar tidak terjadi ketimpangan sosial, baik dengan cara penyediaan lapangan kerja, peningkatan industri kreatif, maupun dukungan modal usaha. Dengan begitu, tingkat pengangguran dapat ditekan dan juga hubungan harmonis antarmanusia akan mudah terjaga dengan baik.

Baca Juga: Tuangkan Harapanmu untuk Indonesia dan Menangkan Macbook Air!

Verified Writer

Langgeng Irma Salugiasih

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya