Menyuarakan Kesetaraan Gender untuk Melawan Diskriminasi di Indonesia

Kesetaraan gender di Indonesia

Gender adalah suatu penentuan kodrat yang dikaruniakan Tuhan sebagai pembeda suatu jenis kelamin pada makhluk hidup. Terlahir menjadi seorang perempuan atau laki-laki merupakan sebuah anugerah. Tetapi sadarkah Anda bahwa di Indonesia orang-orang masih lebih cenderung membanggakan anak laki-laki dibandingkan perempuan? Hal inilah yang mendasari saya untuk membahas tema kesetaraan gender dalam artikel ini.
 
Ada dua gender yang diakui di Indonesia, diantaranya adalah laki-laki dan perempuan. Tetapi sering kali terlihat di dalam hal pekerjaan maupun dalam hal pernikahan ada satu pihak yang merasa dirugikan. Marak terjadi masalah ketimpangan mengenai kedudukan pada kaum laki-laki dan perempuan. Banyaknya kaum perempuan yang merasa kesempatannya dibatasi dibandingkan dengan laki-laki sehingga hal ini menjadikan permasalahan dalam kesetaraan. Hal inilah yang dinamakan dengan ketidaksetaraan gender.
 
Ketidaksetaraan gender adalah kondisi di mana suatu hak seseorang tidak terpenuhi karena adanya suatu stereotipe yang sudah melekat menjadi budaya dalam masyarakat.
Bentuk ketidaksetaraan gender bisa dalam hal pekerjaan, kekerasan fisik, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan masih banyak lagi. Permasalahan ketidaksetaraan gender marak terjadi pada perempuan yang seringkali dianggap lemah dan hanya bisa melakukan pekerjaan yang ringan saja.
 
Seorang perempuan biasanya dipandang lebih rendah dibandingkan laki-laki dalam hal pekerjaan, misalnya saja semua tanggung jawab anak diserahkan kepada perempuan atau istrinya. Contoh lainnya seperti seorang perempuan yang sudah menikah tidak boleh bekerja lagi dan harus menjadi ibu rumah tangga.
 
Ketidaksetaraan dalam bentuk kekerasan dan pelecehan bermula saat adanya stereotipe yang menganggap kalau seorang laki-laki itu gagah dan kuat. Sedangkan seorang perempuan biasanya lemah dan penurut, sehingga hal inilah yang dijadikan alasan untuk memperlakukan seseorang dengan semena-mena.
 
Lantas, apa itu kesetaraan gender?

Kesetaraan gender adalah suatu hak seseorang untuk bisa bebas mentukan pilihannya tanpa dibeda-bedakan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Di Indonesia sendiri tingkat diskriminasi terhadap gender masih tinggi mengingat kebudayaan yang melekat pada masyarat. Padahal, tertulis pada sila ke-lima Pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang menurut saya sendiri hal itu belum sepenuhnya tercermin dalam kehidupan saat ini.
 
Ada beberapa bentuk dari program kesetaraan gender di Indonesia yang digerakkan oleh pemerintah antara lain;

  1. Undang-Undang No. 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.
  2. Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan (Inpres PUG).
  3. Penyusunan draft RPP tentang Pengarusutamaan Gender oleh KPPPA pada tahun 2006.

Sedangkan upaya kesetaraan gender yang bisa dilakukan oleh masyarakat dengan cara memberikan kesempatan dan partisipasi penuh kepada perempuan dalam kepemimpinan untuk mengambil keputusan, mengkahiri tindakan diskriminasi kepada perempuan, dan tidak melakukan kekerasan kepada perempuan.
 
Kesetaraan gender disuarakan tidak hanya sekedar memberdayakan masyarakat karena dari program kesetaraan bisa menghasilkan banyak manfaat. Suatu negara bisa mengurangi kemiskinan dan berkembang lebih pesat sehingga bisa memperkuat perekonomian.
 
Kesimpulannya, kesetaraan gender itu bukanlah hanya sekedar membela suatu kaum, melainkan mengupayakan keadilan untuk semua manusia tanpa memandang gender. Karena sejatinya seorang manusia tidak bisa memilih untuk terlahir menjadi laki-laki atau perempuan ketika mereka dilahirkan. Tetapi, semua manusia hanya mencoba untuk bersyukur atas apa yang diberi oleh Tuhan karena semuanya adahlah sebuah anugerah.

Baca Juga: [OPINI] Objektifikasi Perempuan di Media Sosial Instagram 

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya