Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Serangga Gerridae, Memiliki Kehidupan Perkawinan yang Toxic

Gerridae
Gerridae (commons.wikimedia.org/DidierFy)
Intinya sih...
  • Gerridae memiliki rambut hidrofuge dan antena dengan empat segmen di masing-masing antena serta kaki depan yang panjang.
  • Kaki gerridae dapat menjadi berat agar menopang serangga tetap berada di atas air, membuatnya tidak kehilangan keseimbangan dan tenggelam.
  • Gerridae memakan invertebrata di zona air seperti laba-laba dan serangga, serta memiliki predator seperti burung, ikan laut, dan katak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gerridae adalah serangga kecil yang dikenal mampu berjalan di atas air. Gerridae termasuk dalam ordo hemiptera. Banyak julukan dari gerridae mulai dari water skeeter, water scooter, water gider dan puddle fly.

Sekitar tahun 1880an, peneliti bernama Eschscholtz menemukan tiga spesies gerridae. Sejak saat itu, gerridae terus dipelajari karena kemampuannya berjalan di atas air. Gerridae memiliki sekitar 1700 spesies. Gerridae menghabiskan seluruh hidupnya berada di atas air dibandingkan terbang.

Gerridae tersebar ke seluruh dunia kecuali Antartika. Kamu bisa temukan serangga ini bertengger di atas sungai, danau, air tawar bahkan kolam. Gerridae punya kelebihan dalam kecepatan saat berlari di atas air dan bersifat tidak akur dari pasangan gerridae.

Penasaran seberapa menariknya serangga air ini. Simak penjelasannya.

1. Tampilan gerridae

Gerridae
Gerridae (commons.wikimedia.org/Nativeplants garden)

Gerridae memiliki rambut hidrofuge berukuran sangat kecil atau mikro dengan lebih dari seribu rambut per mm. Seluruh tubuh ditutupi oleh tumpukan rambut hidrofuge yang melindungi sang serangga dari cipratan atau tetesan air.

Gerridae memiliki dua antena dengan empat segmen di masing-masing antena. Segmen I lebih kekar dan panjang dibanding segmen lain. Segmen III memiliki bulu pendek dan kaku.

Toraks gerridae umumnya panjang, sempit dan berukuran kecil. Panjang toraks berkisar hingga maksimum 3,6 mm. Ada yang bertubuh silindris dan juga bulat.

Gerridae mempunyai kaki depan, tengah dan belakang. Kaki depan memiliki cakar preapikal untuk menusuk mangsa. Kaki depan menempel tepat di belakang mata. Gerridae berkaki panjang dan panjang tubuh antara 12 dan 25 mm, walaupun di berbagai wilayah panjang mereka bisa berbeda-beda, dilansir inaturalist.

2. Cara gerridae beradaptasi di air

Gerridae
Gerridae (commons.wikimedia.org/Aiwok)

Kaki gerridae dapat menjadi berat agar menopang serangga tetap berada di atas air membuatnya tidak kehilangan keseimbangan dan tenggelam. Kebanyakan serangga tidak punya kemampuan ini. Gerridae tetap dapat mengapung dalam berbagai keadaan di air baik di tengah hujan, badai dan ombak.

Dengan keseimbangan yang sempurna di atas air, gerridae mampu berlari dengan sangat cepat utamanya untuk menangkap mangsa. Kaki tengahnya berfungsi sebagai dayung dan kaki belakang memberikan kekuatan tambahan untuk mengerem saat berhenti berjalan.

Gerridae juga bisa berada di dalam laut dan dapat berenang dengan sangat cepat. Sebaliknya, gerridae tidak dapat bertahan lama bahkan mati dalam tumpahan minyak, begitu pun saat minyak itu mengontaminasi air tawar.

3. Mangsa dan predator sang serangga

Gerridae
Gerridae (commons.wikimedia.org/Paulo Robson de Souza)

Gerridae memakan invertebrata di zona air seperti laba-laba dan serangga. Gerridae menusuk tubuh mangsa dengan belalainya, kemudian menyuntikkan enzim saliva yang memecah tubuh dalam mangsa. Gerridae juga saling memakan sesamanya terutama kanibalisme terhadap nimfa mereka sendiri.

Gerridae memiliki sejumlah predator seperti berbagai burung dan ikan laut. Gerridae bukanlah makanan utama dari ikan, tetapi akan memakannya ketika kelaparan. Katak pun diketahui memakan gerridae, meskipun gerridae bukan makanan utama sang katak.

4. Kehidupan perkawinan gerridae yang antagonis

Gerridae
Gerridae (commons.wikimedia.org/Kora27)

Tidak seperti hewan lain yang proses perkawinan berjalan baik, pasangan gerridae malah berkonflik seksual. Kedua berbeda pandangan, si jantan ingin kawin sesering mungkin untuk mengembangkan keturunan, sementara betina ingin menghemat energi untuk bertelur, terang a-z animals.

Betina memiliki perisai pada alat kelaminnya untuk melindunginya dari kopulasi jantan. Namun, jantan mengembangkan kopulasi yang bisa membuat betina berpotensi diincar predator sehingga memaksa betina untuk segera menyerah.

Jantan menggunakan cakar untuk mencengkram betina dengan kuat saat kawin. Namun, beberapa spesies betina dapat mengembangkan duri untuk menghalangi cengkraman jantan. Di sini terlihat ketidakharmonisan atau intoleransi dari pasangan gerridae.

Walaupun terbiasa hidup di atas air, ada kalanya gerridae memilih untuk terbang dikarenakan perairan yang ia tempati itu sempit dan suhunya meningkat. Keren kan faktanya, tidak banyak, lho pasangan hewan beda pendapat soal perkawinan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Serigala, Hewan Monogami dan Pemegang Prinsip Hierarki

01 Des 2025, 15:23 WIBScience