Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Spesies Ular Paling Berbahaya di Hawaii, Ada yang Hidup di Air!

Brown tree snake (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)
Intinya sih...
  • Yellow bellied sea snake, ular pesisir dengan kemampuan berenang dan menyelam yang handal serta memiliki racun mematikan
  • Boa constrictor, ular melumpuhkan mangsa dengan cara melilitkan badannya hingga mati lemas, memiliki ukuran panjang hingga 3 meter
  • Brown tree snake, spesies ular dengan populasi terbanyak di Hawaii, tidak mematikan namun dapat memberikan rasa sakit luar biasa

Hawaii merupakan salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang memiliki banyak pulau. Dengan iklim tropis membuat wilayahnya dihuni oleh berbagai jenis hewan reptil, salah satunya adalah ular. Mereka berkeliaran di berbagai area mulai dari pantai hingga hutan belantara.

Beberapa di antaranya ada yang sangat berbahaya karena dapat mengancam nyawa manusia. Lantas, spesies ular apa saja yang perlu diwaspadai saat menjelajah alam liar Hawaii. Simak ulasannya di bawah ini!

1. Yellow bellied sea snake

Yellow bellied sea snake (commons.wikimedia.org/Aloaiza)

Yellow bellied sea snake mendiami wilayah pesisir pantai di Hawaii. Dilansir dari laman Worldatlas, seekor ular dewasa memiliki panjang tubuh di kisaran 60 - 120 sentimeter. Mereka bertahan hidup dengan memangsa ikan berukuran kecil di laut seperti mahi-mahi, tenggiri, dan lain-lain.

Yellow bellied sea snake memang dikenal akan kemampuan berenang dan menyelamnya yang handal. Ular ini dapat menyelam selama 90 menit di dalam air. Sedangkan racun dari yellow bellied sea snake bisa merusak organ-organ vital dari mangsanya seperti jantung dan ginjal. Sebagian besar dari manusia yang terkena gigitannya akan mengalami sesak nafas.

2. Boa constrictor

Boa constrictor (commons.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Berbeda dengan yellow bellied sea snake yang memiliki racun mematikan, boa constrictor melumpuhkan mangsa dengan cara melilitkan badannya pada tubuh korban hingga mati lemas. Mereka dikenal akan penampilan yang terlihat menakutkan. Ini lantaran ukuran boa constrictor yang panjang hingga 3 meter.

Otot tubuhnya yang kuat membuat mangsanya sulit untuk melepaskan diri. Ular ini memiliki beberapa varian warna corak di antaranya hijau, hitam, dan cokelat tua. Di samping itu, boa constrictor termasuk hewan soliter yang lebih memilih untuk hidup menyendiri ketimbang berkelompok.

3. Brown tree snake

Brown tree snake (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

Brown tree snake merupakan spesies ular dengan populasi terbanyak di Hawaii. Mereka dapat dengan mudah diidentifikasi dikarenakan kulitnya yang berwarna coklat. Racun dari brown tree snake tidak sampai membunuh manusia namun dapat memberikan rasa sakit luar biasa.

Akan tetapi, gigitan ular ini bisa berakibat fatal jika korbannya anak-anak dan lansia. Brown tree snake memiliki kebiasaan bergelantung di dahan-dahan pohon berdaun lebat. Mereka juga pemburu ulung yang dapat mengatur strategi ketika berburu mangsa.

4. Ball python

Ball python (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Ball python memiliki cara yang sama dengan boa constrictor saat melumpuhkan mangsa yakni dengan melilitkan tubuhnya. Namun, ukuran spesies ular ini lebih pendek di kisaran 1,8 meter. Dilansir dari laman A-z-animals, mereka suka mendiami area hutan lebat di Hawaii.

Kabar buruknya, populasi ball phyton semakin menurun dari tahun ke tahun. Inilah yang membuat ular ini cukup sulit ditemukan di habitat aslinya. Ball python tidak agresif dan lebih memilih untuk melarikan diri jika bertemu manusia.

Efek buruk yang diakibatkan oleh serangan keempat spesies ular di atas membuatmu harus selalu waspada. Terlebih lagi mereka sering bersembunyi sehingga kamu tidak menyadari keberadaannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us