Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Adaptasi Monyet untuk Hidup di Pepohonan, Tidak Dimiliki Primata Lain!

monyet (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Intinya sih...
  • Ekor panjang membantu monyet menyeimbangkan diri saat memanjat dan melompat di pepohonan
  • Badan ramping memungkinkan monyet bergerak dengan efisien di antara ranting dan dedaunan pepohonan
  • Telapak lebar membuat cengkeraman monyet menjadi lebih kuat, mencegah jatuh atau tergelincir saat beraktivitas di pepohonan

Primata merupakan salah satu jenis mamalia terunik. Pasalnya, primata memiliki ciri fisik yang unik, kecerdasan yang tinggi, dan bisa ditemukan di berbagai daerah. Habitat primata juga beragam, ada yang hidup di hutan, savana, kebun, bahkan ada primata yang secara penuh hidup di pepohonan.

Nah, primata-primata yang hidup di pepohonan disebut primata arboreal. Sebagaimana hewan arboreal lain, mereka memiliki beberapa ciri khas dan adaptasi untuk memudahkan gaya hidup tersebut. Contohnya, mereka punya ekor panjang, kaki panjang, otot kuat, tubuh lentur, hingga telapak tangan yang lebar. Lebih lanjut, kali ini kita akan membahas semua adaptasi tersebut secara rinci dan mendalam agar pengetahunmu makin luas.

1. Ekor panjang

monyet (commons.wikimedia.org/Treysam)

Dikutip A-Z Animals, ekor panjang yang dimiliki monyet membantunya menyeimbangkan diri saat memanjat dan melompat dari satu pohon ke pohon lain. Ekor membantu monyet tetap seimbang, berdiri di puncak pohon, dan membantunya duduk dengan nyaman di ranting pohon. Spesifiknya, gerakan ekor akan menyesuaikan posisi tubuh agar monyet tidak jatuh dari atas pohon.

Gak cuma itu, beberapa monyet juga memiliki ekor prehensile yang kuat dan fleksibel. Nah, ekor prehensile merupakan tipe ekor yang bisa digunakan untuk mencengkeram. Ekor prehensile sendiri bisa dimanfaatkan untuk bergelantungan di dahan pohon, menggambil buah, bahkan bisa digunakan sebagai pengganti tangan. Jadi, bisa disimpulkan kalau ekor merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi monyet.

2. Badan ramping

monyet (commons.wikimedia.org/Amuzujoe)

Laman LiveScience menjelaskan kalau monyet cenderung lebih ramping dan kurus dari primata lain seperti kera. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena tubuh ramping membantu monyet dalam berkelana dan hidup di pepohonan. Pertama, pepohonan memiliki ranting dan dedaunan yang lebat dan rapat. Nah, dengan badan ramping monyet bisa menyelinap dan bergerak dengan lebih efisien. Tak hanya itu, badan ramping juga lebih ringan dan mudah digerakan. Alhasil, gerakan monyet di pepohonan menjadi lebih lincah, cepat, dan ia tak akan terhambat oleh berbagai rintangan di pepohonan.

3. Telapak lebar

monyet (commons.wikimedia.org/Slyronit)

Secara umum, semua jenis primata memiliki telapak yang lebar, entah itu manusia, gorilla, atau monyet. Uniknya, monyet yang hidup di pepohonan biasanya memiliki telapak yang lebih lebar dari primata lain. Melansir berbagai sumber hal tersebut dimaksudkan agar cengkeraman monyet menjadi lebih kuat.

Pasalnya, telapak lebar membuat monyet bisa mencengkeram dan memegang buah, dahan, ranting, dedaunan, dan batang pohon dengan lebih baik. Jadi, monyet tak akan jatuh atau tergelincir saat beraktivitas di pepohonan. Telapak yang lebar tak hanya nampak di telapak tangan. Sebaliknya, telapak kaki monyet juga sama lebarnya. Saking lebarnya, bahkan beberapa jenis monyet memiliki telapak kaki dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan telapak tangan.

4. Badan lentur dan kuat

monyet (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Sebagai hewan yang hidup di pepohonan tidak mengherankan jika monyet punya tubuh yang kuat dan lentur. Ototnya memang tak sebesar primata terestrial seperti gorilla, namun ototnya cukup kuat untuk melompat tinggi, mengangkat tubuh saat memanjat, dan melakukan berbagai akrobat di pepohonan. Tak cuma kuat, laman San Diego Zoo Animals & Plants juga menjelaskan kalau monyet memiliki tubuh yang sangat lentur. Mengandalkan kelenturan tersebut, monyet bisa berayun, melewati sela-sela sempit, masuk ke lubang di dalam pohon, bahkan mampu bersembunyi di dedaunan dan ranting yang sangat rapat.

5. Tangan dan kaki yang panjang

monyet (commons.wikimedia.org/Joekyabby1)

Dikutip Britannica Kids, monyet memiliki tangan dan kaki yang panjang. Tentunya, hal tersebut membantu mereka untuk hidup di pepohonan. Contohnya, tangan panjang memudahkan monyet untuk mengambil buah-buahan yang jaraknya jauh. Kemudian, kaki panjang membuat monyet bisa bergerak lebih cepat di pepohonan. Terakhir, tangan panjang juga sangat berguna saat monyet hendak berayun atau bergelantungan di atas pohon. Nyatanya, kaki dan tangan pendek merupakan ciri primata terestrial sementara kaki dan tangan panjang merupakan ciri primata arboreal.

Monyet merupakan primata arboreal, karenanya ia memiliki segudang adaptasi yang membedakannya dengan primata terestrial. Dalam hal ini, tubuhnya sudah beradaptasi secara penuh untuk hidup di pepohonan. Jika ada di daratan, justru monyet tak bisa bertahan dalam waktu yang lama. Karenanya, kamu tak boleh menebang pepohonan yang menjadi rumah monyet.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us