Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bencana nuklir (unsplash.com/Dan Meyers)

Sebagai salah satu temuan terbesar dalam peradaban manusia, nuklir tidak bisa jatuh ke tangan yang salah. Selain menjadi senjata, negara-negara menggunakan tenaga nuklir sebagai salah satu energi alternatif yang nihil emisi atau ramah lingkungan. Apa yang perlu ditakutkan?

Ternyata, banyak! Bagaimana bila reaktor nuklir tersebut bocor atau meledak? Hal ini bisa memicu bencana nuklir yang meluluhlantakkan kota dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Radiasi nuklir juga dikhawatirkan bisa memengaruhi dan membunuh hidup makhluk hidup di sekitarnya.

Pada 1990, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memperkenalkan Skala Kejadian Nuklir Internasional (INES), satuan yang mengukur keparahan bencana nuklir. Berdasarkan skala INES, inilah 5 bencana nuklir paling parah dalam sejarah saat ini!

5. Three Mile, 1979

PLTN Pulau Three Mile pada 1979 (wikimedia.org)

Dikenal sebagai bencana nuklir terparah dalam sejarah Amerika Serikat (AS), sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Pulau Three Mile, Pennyslvania, mengalami kebocoran pada Maret 1979. Menurut skala INES, bencana nuklir PLTN Three Mile berada di kelas INES 5 (Accident with Wider Consequence).

Kejadian ini bermula dari terganggunya sistem katup pelepas pada PLTN tersebut, mengakibatkan cairan pendingin reaktor nuklir tertumpah keluar. Insiden ini mengobarkan kekhawatiran masyarakat akan keamanan PLTN di AS sehingga berbagai undang-undang dan peraturan pun disahkan.

Sementara risiko gangguan kesehatan akibat reaksi nuklir diduga tidak tinggi, pembersihan PLTN tersebut memakan biaya yang tidak sedikit. Bermula pada Agustus 1979 dan usai pada Desember 1993, total biaya pembersihan mencapai US$2 miliar (Rp29,1 triliun).

4. Windscale, 1957

Editorial Team

Tonton lebih seru di