Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Archimedes, Dari Nilai Pi Hingga Penemu Prinsip Daya Apung

Archimedes (commons.wikimedia.org/Jastrow)

Archimedes lahir sekitar tahun 287 SM di kota pelabuhan Syracuse, Sisilia, yang dikenal sebagai salah satu matematikawan dan ilmuwan terhebat di zaman kuno. Ia adalah putra seorang astronom bernama Phidias dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Syracuse, meski sempat belajar di Alexandria, Mesir.

Selama perjalanan hidupnya, Archimedes menciptakan banyak penemuan yang masih relevan hingga kini, termasuk prinsip daya apung dan berbagai alat seperti sekrup Archimedes. Yuk, simak lima fakta menarik yang menjelaskan mengapa Archimedes dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sains!

1. Menempuh pendidikan di Alexandria, Mesir

Archimedes (commons.wikimedia.org/Allen and Ginter)

Archimedes diyakini menghabiskan masa mudanya di Alexandria, Mesir, tempat yang terkenal dengan perpustakaan dan pusat pembelajaran terbesarnya. Kota ini menarik banyak cendekiawan dari berbagai belahan dunia, menjadikannya tempat ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Selama tinggal di sana, Archimedes mengamati fenomena alam, seperti naik turunnya permukaan Sungai Nil, yang menginspirasi penemuan sekrup Archimedes, yaitu alat yang dirancang untuk mengangkat air. Alat ini tetap digunakan hingga kini di beberapa daerah di dunia, menunjukkan betapa cerdasnya pemikiran Archimedes.

Pengalaman di Alexandria jelas memengaruhi banyak penemuan penting Archimedes dan mengukuhkan reputasinya sebagai pemikir brilian. Perpustakaan Alexandria menjadi saksi bisu perjalanan intelektualnya, dan di sinilah banyak konsep ilmiah dasar mulai berkembang.

2. Menemukan prinsip daya apung saat mandi

Archimedes (commons.wikimedia.org/G41rn8)

Salah satu momen paling terkenal dalam sejarah sains adalah saat Archimedes menemukan prinsip daya apung saat sedang mandi. Legenda menyatakan bahwa ia memperhatikan permukaan air yang naik saat dirinya masuk ke dalam bak mandi. Dari sinilah muncul kesadaran bahwa volume air yang dipindahkan dapat digunakan untuk menentukan volume suatu benda.

Momen pencerahan ini mengilhami Archimedes untuk berlari sambil berteriak "Eureka!" di jalanan Syracuse, menunjukkan betapa berartinya penemuan tersebut baginya. Namun, beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa penemuan ini terkait dengan masalah yang dihadapi Raja Hiero II mengenai kemurnian mahkota emas.

Archimedes menggunakan prinsip daya apung untuk memecahkan teka-teki ini, yang menunjukkan betapa terintegrasinya sains dengan kehidupan sehari-hari dan tantangan praktis. Penemuan ini tidak hanya memperkuat pemahaman tentang fisika, tetapi juga menunjukkan pentingnya observasi dan deduksi dalam proses ilmiah.

3. Orang pertama yang menghitung pi dengan akurat

Archimedes (commons.wikimedia.org/ZDF)

Archimedes dikenal sebagai salah satu orang pertama yang memberikan perkiraan akurat untuk angka pi (π). Ia menggunakan metode geometri yang melibatkan poligon untuk memperkirakan nilai π. Dengan menghitung keliling poligon dengan hingga 96 sisi, Archimedes dapat menentukan bahwa nilai π terletak antara 3,1408 dan 3,1429.

Meski banyak peradaban sebelumnya telah membuat estimasi untuk pi, seperti yang dilakukan oleh Babilonia dan Mesir, pendekatan Archimedes lebih sistematis dan akurat. Pekerjaannya ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang geometri dan matematika, yang akan berlanjut hingga ribuan tahun ke depan.

4. Memiliki hubungan dekat dengan Raja Hiero II

Archimedes (commons.wikimedia.org/Jastrow)

Archimedes memiliki hubungan dekat dengan Raja Hiero II dari Sirakusa, yang memerintah pada masa yang relatif damai dan stabil. Catatan sejarah menunjukkan bahwa Archimedes dan Hiero II memiliki hubungan kekeluargaan, yang memungkinkan mereka untuk saling mendukung dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Raja sering meminta keahlian Archimedes dalam berbagai hal, mulai dari teknik militer hingga masalah kemurnian mahkota emas. Kerja sama ini memperlihatkan sinergi antara sains dan kekuasaan politik. Hiero II tidak hanya mengandalkan Archimedes untuk inovasi, tetapi juga sebagai penasihat dalam menghadapi tantangan, seperti pengepungan Sirakusa oleh Romawi.

5. Banyak karyanya tidak bertahan dalam bentuk asli

Archimedes (commons.wikimedia.org/MOs810)

Sayangnya, banyak karya Archimedes tidak bertahan dalam bentuk aslinya. Meskipun ia sangat dihormati pada masanya, banyak tulisannya hilang selama berabad-abad setelah kematiannya. Hanya pada masa Renaisans beberapa karya ini ditemukan kembali dan diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin.

Teks-teks yang tersisa, seperti "On the Sphere and Cylinder" dan "The Method," menjelaskan metode Archimedes dalam menghitung luas dan volume, memberikan wawasan berharga tentang pemikirannya. Namun, sebagian besar warisan intelektualnya hanya dikenal melalui referensi dari penulis-penulis selanjutnya.

Ini menunjukkan betapa fragilnya sejarah sains dan pentingnya melestarikan pengetahuan. Meskipun karyanya tidak sepenuhnya terjaga, pengaruh Archimedes tetap terasa hingga hari ini, menginspirasi banyak ilmuwan dan matematikawan dalam penemuan dan penelitian mereka.

Archimedes adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sains, dengan kontribusi yang masih relevan hingga saat ini. Dari penemuan prinsip daya apung hingga metode menghitung pi, setiap pencapaiannya menggambarkan kecerdasan dan dedikasi yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us