5 Fakta Aye-aye, Primata Endemik Madagaskar Berjari Panjang

- Aye-aye merupakan primata nokturnal terbesar di dunia dengan tampilan unik dan fosil nenek moyangnya ditemukan di Mesir dan Kenya.
- Aye-aye memiliki tubuh kecil, panjang 36-44 cm, berat 2,5 kg, dan memiliki tiga jari yang panjang serta pseudo thumb.
- Aye-aye bersifat nokturnal, membangun sarang di pohon, makan serangga dan buah-buahan, berkomunikasi dengan suara khas, serta memiliki sistem perkawinan polygynandrous.
Aye-aye merupakan primata nokturnal terbesar di dunia yang memiliki tampilan yang unik. Hewan dengan nama latin Daubentonia madagascariensis ini merupakan lemur endemik Madagaskar. Walau begitu, fosil aye-aye berusia 34 juta tahun ditemukan di Mesir dan Kenya dan diduga nenek moyang hewan ini berasal dari wilayah tersebut sebelum akhirnya tersebar ke Madagaskar.
Aye-aye dapat ditemukan di berbagai jenis lingkungan seperti hutan hujan, hutan gugur, hutan semak kering, hutan bakau, hingga perkebunan. Hewan ini banyak menghabiskan waktunya di atas kanopi pohon. Aye-aye memiliki bentuk tubuh seperti tupai dengan bentuk tangan yang unik, yaitu tiga jarinya memiliki panjang yang tidak biasa. Berikut merupakan fakta-fakta lain mengenai aye-aye!
1. Jari unik yang panjang

Aye-aye memiliki panjang tubuh 36 hingga 44 cm, dengan berat sekitar 2,5 kg. Rambutnya panjang, kasar, dan berwarna cokelat tua atau hitam. Ekornya panjang dan berambut lebat. Bagian wajah dan leher berwarna abu-abu pucat, dengan mata berwarna kuning oranye atau cokelat. Bagian tubuh yang menjadi ciri khas dari hewan ini adalah tiga jarinya yang lebih tipis dan panjang, sedangkan jari keempatnya memiliki ukuran terpanjang yang digunakan untuk menarik serangga keluar dari pohon.
Berdasarkan informasi dari Animalia, bagian jari tengah yang kurus ini cukup unik karena memiliki sendi yang dapat membuat jari ini mencapai tenggorokan melalui lubang hidung. Jari ini digunakan untuk mengambil lendir hidungnya sendiri kemudian aye-aye akan memakannya. Aye-aye juga memiliki jari keenam yang disebut juga pseudo thumb atau jempol palsu. Jari keenam ini digunakan aye-aye untuk membantunya menggenggam dahan pohon.
2. Primata nokturnal dan arboreal

Dilansir dari New England Primate Conservancy, aye-aye merupakan hewan yang bersifat nokturnal atau aktif di malam hari. Ketika matahari terbenam, aye-aye akan keluar dari sarangnya yang berada di pepohonan untuk mulai mencari makan. Hewan ini bersifat arboreal atau menghabiskan waktunya tinggal di pepohonan. Dengan jarinya yang panjang dan bercakar, serta terdapat keberadaan pseudo thumb, dapat memudahkan aye-aye untuk memanjat dan bergerak di pepohonan. Walau bersifat arboreal, terkadang aye-aye juga melakukan perjalanan pendek di tanah.
3. Sarang berbentuk bola besar

Aye-aye membangun sarangnya di cabang-cabang pohon dengan sarang berbentuk seperti bola besar. Dikutip dari Britannica, aye-aye memiliki makanan utama berupa serangga dan buah-buahan. Mereka dapat menemukan lokasi larva serangga dengan mengetuk pohon menggunakan jarinya yang panjang. Aye-aye akan mendengar suara yang berbeda dari sarang larva karena sarang tersebut membuat kayu lebih berongga.
4. Berkomunikasi dengan suara dan senyawa kimia

Aye-aye dapat mengeluarkan berbagai jenis suara untuk berkomunikasi dengan individu lainnya. Salah satunya merupakan teriakan panjang yang berbunyi seperti “creeii” yang langsung dapat menarik perhatian individu aye-aye lainnya. Suara jenis ini dikeluarkan ketika hewan ini berada di situasi yang mengkhawatirkan atau gelisah. Selain itu, terdapat suara yang lebih pelan dan digunakan untuk seruan damai. Suara ini umumnya terdengar ketika aye-aye tengah berkumpul, terutama saat makan bersama.
5. Sistem perkawinan polygynandrous

Aye-aye memiliki musim kawin yang cukup panjang, sekitar 5 bulan, yaitu dari bulan Oktober hingga Februari. Hewan ini memiliki sistem perkawinan polygynandrous, yaitu satu jantan dapat kawin dengan beberapa betina, begitu pula sebaliknya, satu betina dapat kawin dengan beberapa jantan. Siklus estrus betina umumnya berkisar antara 21 hingga 65 hari. Tanda betina sedang estrus adalah adanya perubahan pada bagian vulva yang biasanya kecil dan berwarna abu-abu akan berubah menjadi besar dan berwarna merah, dikutip dari Animal Diversity.
Periode kehamilan aye-aye terjadi selama 152 hingga 172 hari. Anaknya akan lahir dengan berat sekitar 90 hingga 140 gram. Warna anak aye-aye sangat serupa dengan aye-aye dewasa, tetapi saat bayi matanya berwarna hijau dan telinganya terkulai.
Penampilan aye-aye yang cukup tidak biasa ini membuat orang-orang salah kaprah. Masyarakat sekitar menganggap keberadaan aye-aye merupakan pertanda buruk. Akibat cerita rakyat lokal yang telah menyebar di Madagaskar, banyak orang yang membunuh aye-aye ketika melihatnya. Sayang sekali ya, padahal aye-aye sama sekali tidak membahayakan manusia. Apakah tampilan aye-aye memang semenyeramkan itu?