Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Flagellata, Protista yang Bergerak dengan Rambut Cambuk

ilustrasi euglena (commons.wikimedia.org/Deuterostome)

Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan seringkali sulit dilihat dengan mata telanjang. Salah satu kelompok mikroorganisme yang menarik untuk dipelajari adalah flagellata.

Flagellata adalah kelompok eukariota yang memiliki rambut cambuk atau flagela untuk bergerak. Dalam kelompok flagellata, terdapat berbagai jenis organisme yang memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut adalah lima fakta menarik tentang flagellata yang perlu kamu ketahui.

1. Flagellata adalah kelompok protista yang sangat beragam

ilustrasi euglena (commons.wikimedia.org/Doc. RNDr. Josef Reischig, CSc.)

Menurut laman CK-12, flagellata adalah kelompok protista yang sangat beragam, dengan sekitar 8.500 spesies yang hidup. Organisme-organisme ini tersebar di seluruh dunia, dari perairan tawar hingga laut dalam, dan bahkan dapat ditemukan di tanah dan dalam tubuh manusia.

Flagellata dapat hidup sebagai organisme uniseluler atau multiseluler, dengan spesies yang memiliki ciri-ciri yang sangat berbeda-beda, mulai dari bentuk yang sederhana hingga kompleks. Melansir Britannica, flagelata dibagi secara taksonomi menjadi dua kelas, yang menyerupai tumbuhan, yaitu phytomastigophorea dan yang menyerupai hewan, yaitu zoomastigophorea. 

Phytomastigophorea termasuk protozoa yang mengandung klorofil yang dapat menghasilkan makanan mereka secara fotosintesis, seperti halnya tumbuhan, misalnya, euglena dan dinoflagellata. Anggota zoomastigophorea adalah protozoa mirip hewan yang tidak berwarna, misalnya, hipermastigid simbiotik. 

2. Flagellata memiliki ciri-ciri unik yang membedakannya dari organisme lain

ilustrasi struktur flagellata (pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Salah satu ciri khas dari flagellata adalah adanya flagela yang menurut situs Britannica digunakan untuk melakukan gerakan mencambuk seperti cambuk yang memberikan daya gerak. Flagela ini terdiri dari benang-benang halus yang dapat bergerak secara koordinatif untuk menghasilkan gerakan.

Selain itu, flagellata juga memiliki organel-organel seperti vakuola, mitokondria, dan plastida yang mengandung pigmen fotosintetik. Organisme-organisme ini juga dapat memiliki selubung sel atau pelindung seperti cangkang atau kulit untuk melindungi tubuhnya dari lingkungan.

3. Flagellata memiliki peran penting dalam ekosistem perairan

ilustrasi dinoflagellata (commons.wikimedia.org/fickleandfreckled)

Flagellata merupakan salah satu kelompok mikroorganisme yang memiliki peran penting dalam ekosistem perairan. Organisme-organisme ini dapat berfungsi sebagai produsen atau konsumen, dan bahkan dapat bertindak sebagai predator dan parasit.

Beberapa spesies flagellata, seperti euglena, mampu melakukan fotosintesis dan memproduksi oksigen yang diperlukan oleh organisme lain di perairan. Namun, terdapat pula spesies flagellata yang dapat menyebabkan keracunan atau wabah di antara organisme lain, seperti dinoflagellata yang menyebabkan red tide.

4. Flagellata memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi

ilustrasi dichrometra flagellata (commons.wikimedia.org/Ventura Mallol)

Flagellata memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi. Contohnya di bidang pangan, farmasi, dan energi. Beberapa spesies flagellata dapat digunakan sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik untuk pakan ternak atau ikan.

Menurut Science Direct, beberapa spesies euglena dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, seperti biofuel. Di bidang farmasi, beberapa senyawa dari flagellata telah diteliti untuk pengembangan obat-obatan.

5. Dapat dijadikan indikator kualitas air

ilustrasi dinoflagellata (commons.wikimedia.org/Tintinnidguy)

Flagellata juga dapat digunakan sebagai indikator kualitas air karena spesies-spesiesnya sensitif terhadap perubahan kualitas air. Beberapa spesies flagellata sangat sensitif terhadap polutan organik dan kimia dalam air. Jika jumlah flagellata menurun drastis, ini dapat menunjukkan adanya pencemaran yang serius dalam air.

Pada tahun 2019, studi di Peru menunjukkan bahwa komunitas flagellata dapat digunakan sebagai indikator potensial untuk kualitas air. Studi ini melibatkan pengecekan kualitas air dari beberapa danau di Peru, dan menunjukkan bahwa komunitas Flagellata dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam kualitas air.

Bagaimana? Sudahkah kamu mengetahui lebih banyak tentang flagellata setelah membaca artikel ini? Dari fakta-fakta di atas, terlihat bahwa flagellata memiliki peran penting dalam ekosistem air dan juga dapat memberikan banyak manfaat bagi manusia. Oleh karena itu, perlu adanya perlindungan terhadap lingkungan air agar flagellata dan spesies lainnya dapat terus bertahan dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
KAZH s
EditorKAZH s
Follow Us