5 Fakta Grace Hopper, Ibu Pemrograman dan Perwira yang Tangguh

Dilansir laman Mirror, saat Grace Hopper sedang bekerja menggunakan komputernya, rekan kerjanya menemukan seekor serangga yang tersangkut pada mesin komputer sehingga komputer tersebut mengalami kendala saat pengoperasiannya. Akhirnya, Grace Hopper dan rekannya berusaha untuk mengeluarkan serangga tersebut agar komputernya dapat kembali beroperasi dengan baik.

Istilah “Bug” atau “Bugging” ini ternyata terus menerus dipakai untuk menunjukan suatu mesin atau komputer yang sedang mengalami kendala, hambatan, maupun error. Menarik ya! Istilah “Bug” atau “Bugging” ternyata berasal dari serangga asli!

Grace Hopper Bersama rekan-rekannya berhasil menemukan kompiler pertama di dunia yaitu A-0. Kemudian, Hopper bertekad untuk membuat program yang dapat diakses oleh orang banyak. Dilansir laman Famous Scientist, Hopper berhasil mengubah simbol matematika menjadi bahasa inggris pada programnya sehingga dapat berguna bagi masyarakat luas.

Bahasa Inggris inilah yang menjadi fondasi dari bahasa pemrograman COBOL (Common Business-Oriented Language). Tidak hanya itu, bahasa pemrograman COBOL juga menjadi bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan pada abad ke-20, lho.

Setelah pengeboman Pearl Harbour serta masuknya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, Grace Hopper memutuskan untuk ikut bergabung dalam perang membawa nama Amerika Serikat. Dilansir laman Yale News, Hopper awalnya sempat ditolak akibat usia dan tubuhnya yang kecil. Namun, ia tidak pantang menyerah dan berhasil diterima di Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai cadangan wanita pada bulan Desember tahun 1943.

Pada tahun 1943, ia ditugaskan pada proyek Perhitungan Biro Kapal di Universitas Harvard. Grace Hopper akhirnya pensiun saat usianya 67 tahun dengan pangkat laksamana muda pada tahun 1973. Tidak hanya cerdas, Grace Hopper juga merupakan seorang wanita yang tangguh!

Setelah menghabiskan masa-masa mudanya untuk belajar matematika dan fisika di beberapa institusi paling bergengsi di Amerika Serikat, salah satunya Universitas Yale. Grace Hopper berhasil meraih gelar Ph. D. dan menjadi salah satu perempuan pertama yang meraih gelar tersebut di bidang matematika.

Dilansir laman Science Focus, hal inilah yang membuat Grace Hopper dijuluki sebagai “Amazing Grace” atau “Grace yang Luar biasa”. Belajar yang dilakukan Grace Hopper selama bertahun-tahun tidak hanya memberinya gelar Ph. D., tetapi juga memberinya ilmu sehingga ia dapat berkontribusi dalam penemuan yang dapat membantu banyak orang.

Dilansir laman Famous Scientist, saat berusia tujuh tahun, Hopper sangat tertarik pada bagaimana sebuah jam dapat bekerja. Akibat dari ketertarikannya tersebut, ia mulai mengambil beberapa jam dinding yang ada di rumahnya, membongkar jam tersebut, dan berakhir kebingungan akibat tidak bisa menyatukannya kembali. Karena panik, ia mencari satu jam dinding lagi untuk mengetahui bagaimana jam tersebut bekerja, membongkarnya, lalu pada akhirnya ia dapat menyatukan kembali jam tersebut seperti sedia kala. Menarik ya!

Itulah 5 fakta terkait Grace Hopper, ibu pemrograman yang mengembangkan kompilator pertama sekaligus perempuan yang berkontribusi dalam pengembangan bahasa pemrograman COBOL. Kecintaannya terhadap matematika, membuatnya menjadi perempuan pertama yang memperoleh gelar Ph. D. dalam bidang matematika. Tidak hanya cerdas dan pintar, Grace Hopper membuktikan bahwa dirinya juga merupakan perempuan yang tangguh dengan mengikuti Angkatan Laut Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Hebat ya!