Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Hammurabi, Raja Babilonia yang Mengubah Sejarah Hukum

Hammurabi (commons.wikimedia.org/Hamody al-iraqi)

Hammurabi adalah raja Babilonia keenam yang dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Mesopotamia. Memerintah dari sekitar tahun 1792 hingga 1750 SM, ia tidak hanya mengubah wajah pemerintahan di Babilonia, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam pengembangan sistem hukum yang masih menjadi acuan hingga saat ini.

Kode Hammurabi yang merupakan salah satu kitab hukum tertulis tertua, adalah warisannya yang paling dikenang. Dalam ulasan ini, terdapat lima fakta menarik tentang Hammurabi, mulai dari perannya sebagai raja hingga keterampilannya dalam diplomasi.

1. Merupakan seorang raja Babilonia

Hammurabi (commons.wikimedia.org/Shonagon)

Hammurabi adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah Babilonia. Sebagai raja keenam dari Dinasti Pertama Amori, ia memerintah selama sekitar 42 tahun, dari tahun 1792 hingga 1750 SM. Pemerintahannya ditandai dengan penaklukan besar-besaran yang menjadikan kota Babilonia sebagai pusat kekuatan di Mesopotamia kuno.

Di bawah kepemimpinannya, Babilonia tidak hanya tumbuh secara politik tetapi juga budaya, menjadikannya sebagai salah satu kota terpenting pada masa itu. Hammurabi dikenal sebagai raja yang memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Ia berusaha mengintegrasikan berbagai wilayah yang ditaklukkan ke dalam satu kesatuan yang harmonis.

Upayanya untuk menyatukan berbagai suku dan budaya di bawah satu atap membawa stabilitas yang sangat dibutuhkan, memungkinkan perkembangan ekonomi dan sosial yang pesat. Dengan kebijakan yang bijak, ia meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam sejarah pemerintahan dan hukum.

2. Kode Hammurabi yang terkenal

Kode Hammurabi (commons.wikimedia.org/ridaeology)

Salah satu prestasi paling signifikan dari Hammurabi adalah penyusunan Kode Hammurabi, yang dianggap sebagai salah satu kitab hukum tertua dan terlengkap yang pernah ada. Disusun sekitar tahun 1754 SM, kode ini terdiri dari 282 undang-undang yang mengatur berbagai aspek kehidupan, mulai dari hukum keluarga hingga perdagangan.

Hukum yang ditetapkan dalam Kode Hammurabi mencerminkan realitas sosial pada masa itu. Sangat menarik untuk dicatat bahwa hukuman yang dijatuhkan berbeda tergantung pada status sosial pelaku dan korban. Misalnya, seorang budak mungkin menerima hukuman yang lebih ringan dibandingkan dengan seorang bangsawan yang melakukan pelanggaran serupa.

3. Juga merupakan seorang pemimpin militer

Hammurabi (commons.wikimedia.org/Hamody al-iraqi)

Hammurabi bukan hanya seorang raja yang berfokus pada pemerintahan; ia juga seorang pemimpin militer yang cerdas. Dalam usaha memperluas wilayah Babilonia, ia terlibat dalam berbagai kampanye militer yang berhasil menaklukkan negara-kota seperti Larsa, Eshnunna, dan Mari. Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi militer yang inovatif.

Strategi militernya sangat efektif dan terkadang mencakup penggunaan taktik seperti membendung sumber air untuk melemahkan kota-kota musuh. Metode ini, yang bisa memutuskan pasokan air, terbukti sangat membantu dalam memperluas wilayahnya. Keberanian dan kecerdasan dalam perencanaan militer menjadikan Hammurabi sebagai salah satu raja yang ditakuti.

4. Terkenal karena keterampilan diplomatiknya

Hammurabi (commons.wikimedia.org/Rama)

Hammurabi juga dikenal sebagai diplomat ulung. Selama pemerintahannya, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menavigasi hubungan antar negara-kota. Keahliannya dalam bernegosiasi dan membentuk aliansi strategis membantu Babilonia mengatasi berbagai ancaman, termasuk dari bangsa Elam.

Aliansi yang dibentuknya sering kali bersifat sementara, digunakan untuk menghadapi musuh bersama sebelum kemudian membubarkan persekutuan tersebut untuk kepentingan territorialnya sendiri. Keterampilan diplomatik Hammurabi berfungsi sebagai pelengkap kekuatan militer yang dimilikinya.

5. Meninggal setelah berkuasa sekitar 42 tahun

Hammurabi (commons.wikimedia.org/Fred Romero)

Setelah menjalani pemerintahan yang panjang dan penuh prestasi, Hammurabi meninggal pada sekitar tahun 1750 SM. Selama 42 tahun masa pemerintahannya, ia tidak hanya berhasil memperluas wilayah kekuasaan Babilonia, tetapi juga meninggalkan warisan yang mendalam dalam sejarah.

Sebelum kematiannya, ia menyerahkan tampuk kekuasaan kepada putranya, Samsu-iluna, memastikan bahwa visi dan ambisinya untuk Babilonia akan diteruskan. Kematian Hammurabi menandai akhir dari era keemasan Babilonia. Meskipun ia telah tiada, pengaruhnya tetap terasa melalui kode hukumnya.

Hammurabi adalah salah satu sosok paling berpengaruh dalam sejarah Mesopotamia, dikenal bukan hanya sebagai raja yang mengubah Babilonia menjadi kekuatan besar, tetapi juga sebagai pelopor dalam pengembangan sistem hukum. Melalui Kode Hammurabi yang terkenal, ia meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam bidang hukum dan pemerintahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us