5 Fakta Kadal Buaya, Spesies Kadal yang Bersifat Vivipar
Kadal buaya merupakan spesies kadal semi-akuatik yang berasal dari ordo Squamata. Reptil ini hanya dapat ditemukan di hutan bersuhu dingin di Tiongkok bagian tenggara dan Vietnam timur laut. Kadal ini hidup di sepanjang aliran sungai yang jernih.
Asal nama ‘buaya’ pada kadal ini berasal dari ekornya yang bersisik dan kuat, mirip seperti ekor buaya. Apakah kamu ingin mengenali lebih dalam spesies kadal ini? Yuk, kita berkenalan dengan kadal buaya melalui fakta-fakta berikut!
1. Warna jantan lebih mencolok dari betina
Kadal buaya memiliki warna abu-abu kecokelatan dengan bagian bawah tubuhnya berwarna kuning kecokelatan. Terdapat corak berwarna merah-oranye di sepanjang tenggorokan dan sisi tubuhnya. Reptil ini dapat dibedakan dengan jelas antara individu jantan dan betinanya. Individu jantan berukuran lebih besar dengan warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan betina. Rata-rata kadal ini memiliki panjang tubuh sekitar 40–46 cm.
2. Menyukai habitat dengan vegetasi rapat
Kadal buaya hidup di dekat sungai yang mengalir pelan. Mereka lebih menyukai tinggal di daerah dengan vegetasi rapat, sehingga dapat memberikan mereka tempat berteduh dan perlindungan yang cukup saat beristirahat. Kadal buaya yang hidup di Tiongkok tinggal di ketinggian yang berkisar antara 200–1.500 meter, sedangkan yang hidup di Vietnam berada di ketinggian 400–800 meter di atas permukaan laut. Ketika bulan November hingga Maret, saat suhu air turun hingga di bawah 15,5 derajat celcius, kadal buaya mencari perlindungan di celah-celah batu dan lubang pohon.
3. Pemakan hewan lain
Kadal buaya umumnya aktif pada pagi dan sore hari. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan yang dangkal atau di dahan tumbuhan yang menjorok ke air sebagai tempat mereka berburu mangsa. Kadal ini akan duduk dan menunggu dengan sabar hingga mangsa terlihat, kemudian baru menangkapnya.
Kadal buaya merupakan karnivora yang dapat memakan hewan vertebrata maupun invertebrata. Kadal ini akan memakan cacing, laba-laba, udang, kecebong,serta ikan kecil. Mereka juga terkadang memakan katak dan kadal.
4. Bersifat teritorial
Kadal buaya merupakan hewan yang bersifat teritorial. Mereka akan melebarkan mulut untuk menunjukkan dominansi. Kadal buaya juga akan mengayunkan ekornya untuk menerjang individu lain yang dianggap sebagai pesaing.
Kadal dominan akan mencambuk ekornya dengan sedikit tenaga ke individu kadal yang tidak dominan atau subordinat. Cambukan ekor ini hanya sedikit atau bahkan tidak akan melukai kadal lain. Namun, kadal subordinat ini akan mundur dari wilayah kekuasaan kadal dominan.
5. Kadal vivipar
Kadal buaya memiliki musim kawin pada bulan Juli dan Agustus. Sebelum kawin, warna tubuh kadal jantan dewasa akan berubah menjadi lebih cerah. Individu jantan akan menganggukkan kepala untuk menarik perhatian betina, hingga akhirnya mendekati betina dan terjadi perkawinan.
Kadal ini bersifat vivipar dan dapat melahirkan 2–12 anak setelah mengalami periode kehamilan selama 9 bulan. Anak yang baru lahir sudah dapat hidup mandiri. Oleh karena itu, induk kadal tidak perlu lagi mengurus anak-anaknya yang baru lahir.
Saat ini, jumlah populasi kadal buaya terus menurun. Menurut data IUCN, total populasi kadal buaya yang berada di Tiongkok diperkirakan sekitar 950 ekor. Namun, kadal buaya dewasa yang berada di Vietnam diperkirakan hanya berjumlah 41 ekor pada tahun 2015. Oleh karena itu, kadal buaya masuk ke dalam kategori endangered atau terancam punah.
