5 Fakta Kuda Laut Kerdil, Anak Telur Menetas di Tubuh Jantan

Kuda laut kerdil adalah salah satu hewan yang baru ditemukan dan diidentifikasi pada 1969. Kuda laut kerdil adalah salah satu hewan yang menarik bagi para fotografer bawah laut. Kuda laut kerdil bargibanti pertama kali ditemukan tanpa sengaja di karang gorgonia pada 1969.
Perbedaan utama kuda laut biasa dan kerdil adalah kuda laut kerdil memiliki satu lubang insang di belakang kepalanya, sedangkan kuda laut biasa memiliki 2 lubang insang dan belalai. Kuda laut ditemukan di terumbu karang tropis. Kedua spesiesnya yakni bargibant dan denise ditemukan melengket di karang gorgonia (kipas laut).
Simak kuda laut kerdil lebih lanjut melalui artikel berikut.
1. Ciri fisik kuda laut kerdil

Dilansir Critter.science, pada umumnya kuda laut kerdil mempunyai tubuh dan kepala berdaging. Betina punya pori-pori kecil, menonjol dan bulat untuk menaruh telurnya. Panjang mereka mencapai 1,06 inci dan rentang umurnya hingga 1 tahun. Jantan kuda laut kerdil memiliki celah kecil di pangkal perutnya.
Mereka memiliki moncong pendek dengan banyak tuberkel membantunya menyatu dengan karang. Di kepalanya, kuda laut kerdil memiliki duri di atas setiap mata dan setiap pipi serta ekornya yang panjang mampu mencengkram dan dihiasi dengan tuberkel.
2. Jenis spesies kuda laut kerdil

Pertama, kuda laut kerdil bargibanti ditemukan di kipas laut, alga dan karang yang lunak. Bargibanti hidup di kipas gorgonia muricella ukurannya 40 m. Variasi warna mulai dari merah muda, kuning dan ungu dengan panjang maksimum 2,7 cm.
Kedua, kuda laut kerdil denise mempunyai panjang hanya 2,4 cm dengan cenderung lebih ramping dan moncongnya lebih panjang. Warna mereka yakni merah, kuning, kecokelatan dan jingga. Mereka dapat berkamuflase dengan gorgonia sehingga membuatnya hampir tak terlihat oleh mata manusia.
Ketiga, kuda laut kerdil pontoh tidak hidup di kipas gorgonia. Namun mereka tetap bisa ditemukan di alga dan rumput laut. Mereka berwarna cokelat dengan ukuran 2,7 cm dan dapat menyelam dari kedalaman 3-25 m, jelas Lembehresort.
3.Reproduksi kuda laut kerdil

Mengutip Seahorseworlds, masa pacaran terjadi ketika kedua calon pasangan mempelajari ritual berpacaran satu sama lain. Setelah kawin, betina akan menaruh telur ke dalam tubuh jantan.
Periode perkawinan dapat terjadi sepanjang tahun asalkan tingkat stresnya rendah dan tersedia banyak makanan. Betina cenderung menghasilkan ratusan telur kecil dengan menaruh di tubuh jantan dan membiarkan telur tersebut menetas di dalam tubuh jantan.
Suhu air mempengaruhi lambat atau cepatnya telur akan menetas. Suhu air yang hangat akan membuat telur cepat menetas dan berkembang. Anak kuda laut kerdil sudah harus mandiri segera setelah lahir karena tidak ada pengasuhan sama sekali dari kedua induknya.
Anak-anaknya dilepaskan ke lautan lepas, lalu periode berikutnya menjadi planktonik dan hinggap di terumbu karang. Warna mereka cenderung gelap. Untuk spesies kuda laut kerdil satomi melepaskan anak-anaknya langsung menetap di terumbu karang di mana masih di sekitar induknya.
4.Diet kuda laut kerdil

Lantaran ukuran kuda laut kerdil kecil, mereka tidak dapat memakan mangsa berukuran besar. Sebaliknya, mereka hanya memakan partikel makanan sangat kecil di lautan seperti udang air asin, beberapa krustasea dan zooplankton. Kuda laut kerdil cenderung makan dengan lambat.
5.Bagaimana status konservasi dari kuda laut kerdil?

Dilansir Oceanrealmimages, 4 spesies kuda laut kerdil yang tercantum oleh IUCN World Conservation Unions tercatat datanya kurang sehingga tidak cukup banyak diketahui mengenai populasinya. Ternyata hanya kuda laut kerdil pontoh sebagai resiko rendah.
Banyak spesies kuda laut kerdil yang dijumpai di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, kecuali coleman kerdil hanya ditemukan di pulau Lord Howe, Australia. Selain Asia Tenggara, mereka juga ditemukan di Jepang, Kepulauan Solomon, Fiji dan Vanuatu.
Sangat menarik bukan, apakah kamu sudah pernah melihatnya secara langsung?