5 Fakta Lobobunaea Phaedusa, Ngengat Raksasa Berpola Mata

- Ukuran besar Lobobunaea phaedusa memberi keuntungan bagi ngengat dalam penerbangan malam dan sebagai mekanisme pertahanan.
- Eyespot di sayap membantu mengurangi risiko dimangsa dan menakut-nakuti predator, memberi kesempatan bagi ngengat untuk melarikan diri.
- Sebaran luas di sub-sahara Afrika memudahkan peneliti maupun penggemar entomologi untuk studi keanekaragaman dan konservasi.
Lobobunaea phaedusa adalah salah satu ngengat raksasa yang hidup di sabana dan hutan tropis Afrika. Ia adalah ngengat dari keluarga besar saturniid, dengan ukuran dan keindahan yang jarang ditemui. Dengan sayap lebar, pola mata khas di sayap, dan warna tubuh yang natural, ngengat ini menarik bagi siapa saja yang menyukai alam dan keanekaragaman serangga.
Meski tidak setenar kupu-kupu tropis, Lobobunaea phaedusa memiliki karakteristik unik dan adaptasi ekologis menarik. Berikut 5 fakta menarik tentang sang ngengat raksasa berpola mata dari Afrika ini.
1. Ukuran besar

Lobobunaea phaedusa termasuk ngengat besar: rentang sayap (wingspan) dewasa umumnya antara 14-16 cm, dan dalam beberapa kasus bisa lebih besar. Dengan ukuran sebesar itu, ketika sayapya terbentang penuh, ngengat ini terlihat sangat mengesankan, jauh dari kesan serangga kecil seperti ngengat biasa.
Dilansir Silkmoths and More, ukuran besar ini memberi keuntungan bagi ngengat: sayap besar membantu penerbangan malam, serta memberi ruang lebih untuk pola mata (eyespot) di sayap sebagai mekanisme pertahanan. Bersama bentuk tubuh dan warna sayap, Lobobunaea phaedusa menjadi contoh nyata raksasa malmoth Afrika dengan daya tarik visual kuat.
2. Eyespot di sayap

Banyak ngengat dan kupu-kupu memiliki pola mata palsu (eyespots) di sayap belakang, yang diyakini membantu mengurangi risiko dimangsa. Frontiers menyebutkan bahwa predator (seperti burung) sering ragu menyerang mangsa dengan eyespot karena spot tersebut dapat mengecoh sensor visual predator membuat mangsa tampak lebih besar atau menyeramkan.
Karena Lobobunaea phaedusa tergolong ngengat besar dan memiliki pola sayap dengan mata palsu, wajar jika pola ini memberi keuntungan: saat sayap dibuka tiba-tiba, spot besar bisa menakut-nakuti predator atau menunda serangan, memberi kesempatan bagi ngengat untuk melarikan diri.
3. Sebaran luas di sub-sahara Afrika

Spesies ini tersebar di banyak wilayah di sub-Sahara Afrika, dari Afrika Barat, Tengah, sampai Afrika bagian timur dan selatan tergantung subspesies. African Moths menginformasikan bahwa keberadaannya menunjukkan adaptasi ekologis terhadap iklim tropis dan habitat hutan/kawasan savana dengan pohon dan vegetasi cukup, bukan hanya di satu lokasi terpencil.
Sebaran luas ini juga memudahkan peneliti maupun penggemar entomologi untuk menemukan atau mempelajari ngengat ini di habitat aslinya, memberikan kesempatan luas untuk studi keanekaragaman dan konservasi.
4. Larva dengan beberapa tumbuhan inang

Mengutip Insects Journals, larva Lobobunaea phaedusa diketahui memanfaatkan lebih dari satu jenis tumbuhan inang, termasuk Annona senegalensis, Crossopteryx febrifuga, dan spesies Aframomum. Kemampuan memakai lebih dari satu tanaman inang umum ditemukan pada anggota keluarga Saturniidae di Afrika, terutama pada spesies yang habitatnya dinamis dan musiman.
Kemampuan menggunakan beberapa tanaman sebagai sumber makanan memberi fleksibilitas ekologis penting. Ketika satu jenis tanaman tidak tersedia karena musim atau gangguan lingkungan, larva dapat beralih ke tanaman lain sehingga meningkatkan peluang kelangsungan hidupnya.
5. Bagian dari ekosistem

Journal of Insect Conservation menyebutkan bahwa sebagai anggota besar keluarga saturniid, Lobobunaea phaedusa berkontribusi dalam siklus ekologi hutan dan sabana, larvanya memakan daun/pohon, sementara imagonya (ngengat dewasa) ikut menjadi bagian rantai makanan predator malam seperti kelelawar atau burung nokturnal. Karena ukuran dan keunikan, ngengat ini bisa menjadi ambassador biodiversitas Afrika—menarik minat ilmuwan, konservasionis, dan penggemar serangga untuk mempelajari dan menjaga habitatnya.
Lebih jauh lagi, keberadaan spesies seperti Lobobunaea phaedusa menunjukkan bahwa kawasan hutan dan savana tropis Afrika masih menyimpan keanekaragaman hayati besar, mengingat ngengat raksasa ini tergolong relatif umum di wilayahnya jika habitat terjaga.
Lobobunaea phaedusa membuktikan bahwa dunia serangga penuh kejutan dan keindahan tak terduga. Di balik sosoknya yang besar dan pola sayap dramatis, ngengat ini menyimpan kisah adaptasi dan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Semakin banyak orang mengenalnya, semakin besar pula peluang untuk menjaga habitat alami yang menjadi rumah bagi ribuan spesies luar biasa lainnya.


















