Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Krait Kepala Merah, Ular Pemalu yang Mematikan!

Krait kepala merah (inaturalist.org/Phakawat Kittikhunodom)
Krait kepala merah (inaturalist.org/Phakawat Kittikhunodom)
Intinya sih...
  • Krait kepala merah memiliki warna tubuh unik, hitam dengan gradasi kebiruan dan kepala serta ekor merah.
  • Ular ini bisa ditemukan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam, sering berada di daerah dengan vegetasi rapat.
  • Ular ini berbisa tinggi dan neurotoksinnya bisa menyebabkan rasa sakit luar biasa, pembengkakan, kerusakan jaringan, hingga kematian jika tidak ditangani dengan serius.

Umumnya ular punya warna seperti hitam, hijau, cokelat, atau abu-abu. Namun, ada juga ular yang warnanya lebih menarik, lho. Tak cuma satu warna yang membosankan, beberapa spesies ular justru punya warna yang berbeda di beberapa bagian tubuhnya. Bungarus flaviceps atau krait kepala merah jadi salah satunya. Ular berbisa tinggi dan berbahaya ini punya tubuh berwarna hitam, gradasi kebiruan di tubuh, dan kepala serta ekor yang berwarna merah.

Tak hanya itu, tubuhnya juga cukup besar dengan punggung yang menonjol dan sisik yang keras. Ukurannya juga tak bisa diremehkan karena ular ini bisa tumbuh hingga lebih dari 1 meter. Krait kepala merah juga bisa ditemukan di Indonesia walau penyebarannya tidak bisa dibilang luas. Karenanya ular krait kepala merah terbilang unik dan sangat menarik untuk dibahas dan diulik lebih dalam.

1. Kalimantan dan Sumatra jadi wilayah penyebaran alami ular ini

Krait kepala merah (inaturalist.org/Marius Burger)
Krait kepala merah (inaturalist.org/Marius Burger)

Bagi kamu yang tinggal di Pulau Kalimantan dan Sumatra kamu harus berhati-hati karena ular ini bisa ditemukan di dua daerah tersebut, jelas GBIF. Namun tak cuma Indonesia, ular berkepala merah ini juga bisa ditemukan di beberapa negara lain, seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Reptil ini sendiri sebenarnya agak jarang ditemukan di area pemukiman dan lebih sering ditemukan di daerah dengan vegetasi yang rapat. Untuk itu kamu harus waspada saat masuk ke hutan, kebun, atau rerumputan karena bisa saja ular ini ada di tempat-tempat tersebut.

2. Merupakan ular berbisa tinggi yang berbahaya bagi manusia

Krait kepala merah (inaturalist.org/dhfischer)
Krait kepala merah (inaturalist.org/dhfischer)

Sebenarnya ular ini merupakan ular pemalu yang takut dengan manusia dan jarang ditemukan di area pemukiman. Ia juga tidak akan mengejar dan lebih memilih kabur atau bersembunyi saat bertemu manusia. Tapi jangan salah, walau pemalu ternyata krait kepala merah merupakan ular berbisa tinggi yang berbahaya, lho. Tak hanya berbisa tinggi, bahkan sampai sekarang belum ada antibisa yang secara spesifik dibuat untuk menangani gigitan ular ini, jelas artikel di jurnal PubMed.

Bisa ular ini mengandung banyak neurotoksin yang mampu menyerang sistem syaraf. Saat tergigit korban bisa mengalami banyak gejala, seperti rasa sakit luar biasa, pembengkakan, kerusakan jaringan, kerusakan otot, ketidakmampuan membuka mata, sakit kepala, muntah-muntah, dan kesulitan bernafas. Jika tidak ditangani secara serius gigitannya bisa menyebabkan kematian. Karenanya saat digigit ular ini korban harus segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat seperti rumah sakit.

3. Termasuk ular semi akuatik yang aktif di malam hari

Krait kepala merah (inaturalist.org/mintkhaosok)
Krait kepala merah (inaturalist.org/mintkhaosok)

Laman iNaturalist menerangkan krait kepala merah merupakan ular semi akuatik dan kerap menghabiskan waktunya di sekitar perairan. Ia juga termasuk hewan nokturnal yang sering beraktivitas pada malam hari. Di siang hari ular ini lebih suka beristirahat dan bersembunyi di bebatuan, semak-semak, dedaunan kering, atau di dalam lubang. Ular ini juga tak bisa memanjat pohon sehingga hanya bisa ditemukan di lantai hutan, pinggir sungai, atau semak-semak.

Dengan beraktivitas di malam hari reptil ini mampu berburu dengan lebih mudah, target buruannya utamanya sendiri adalah ular lain. Namun pada beberapa kesempatan ia juga terlihat memakan tikus, katak, kadal, caecilian, dan telur. Karena gerakannya yang lamban, krait kepala merah tidak bisa mengejar mangsa yang gerakannya gesit. Sebaliknya ia hanya akan diam dan menunggu mangsa mendekat. Saat mangsa sudah mencapai jarak serang barulah hewan ini akan menerkamnya dengan gesit.

4. Punya kemiripan dengan spesies ular lain

Krait kepala merah (inaturalist.org/Ru)
Krait kepala merah (inaturalist.org/Ru)

Diantara banyaknya ular yang mirip dengan ular ini, ada dua yang sangat sulit dibedakan, yaitu Calliophis bivirgatus (ular cabai besar) dan Calamaria schlegeli (ular alang-alang). Mereka sama-sama punya badan memanjang, kepala merah, ekor merah, badan hitam, dan gradasi biru. Namun jika ingin membedakan ketiganya sebenarnya cukup mudah, kok.

Krait kepala merah ukuran yang paling besar dengan panjang maksimal mencapai 2 meter, punggungnya menonjol, dan sisiknya juga yang besar. Sementara ular cabai besar dan ular alang-alang ukurannya lebih kecil, sisiknya halus, dan punggungnya tidak menonjol. Ular alang-alang juga tidak berbisa dan ular cabai besar terkadang punya pola garis biru yang melintang dari kepala sampai ekor.

5. Berkerabat dengan ular weling yang punya pola garis hitam putih

Krait kepala merah (inaturalist.org/yulee)

Krait kepala merah sendiri berasal dari genus Bungarus yang artinya ia berkerabat dengan beberapa ular berbisa terkenal lain. Bahkan Bungarus candidus (ular weling) dan Bungarus fasciatus (ular welang) juga merupakan kerabat dari ular ini, jelas The Reptile Database. Hal ini tentunya sangat unik mengingat mereka punya corak dan warna yang jauh berbeda. Ular welang dan weling punya corak garis hitam putih atau hitam kuning. Sementara itu krait kepala merah punya kepala merah, ekor merah, dan badan hitam.

Namun perbedaannya hanya terlihat di corak yang dimiliki ketiganya. Jika melihat kebiasaan, habitat, dan perawakannya ketiga ular tersebut sangat mirip, lho. Ketiganya sama-sama tidak bisa memanjat pohon, sama-sama hidup di dekat perairan, sama-sama punya tubuh memanjang, berbisa tinggi, dan punya punggung yang menonjol. Bahkan ketiganya merupakan ular ophiophagy yang artinya sangat suka memakan sesama ular. 

Indonesia memang tak bisa diremehkan soal jika kita berbicara soal keanekaragaman satwanya. Tak cuma mamalia dan burung, ular berbisa seperti krait kepala merah juga bisa ditemukan di Indonesia. Tak hanya itu, krait kepala merah juga unik karena punya bisa yang mematikan, sering berada di dekat air, bahkan punya kemiripan dengan beberapa ular lain. Namun karena ia merupakan ular yang berbahaya kamu harus berhati-hati dengannya. Jika bertemu krait kepala merah kamu tak boleh menganggunya, langkah terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mengusir atau memanggil profesional untuk menanganinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us