Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Long-tailed Sylph
Long-tailed sylph (commons.wikimedia.org/Julian londono)

Intinya sih...

  • Wilayah penyebaran long-tailed sylph

  • Penyebaran luas di Amerika Selatan

  • Habitat di ketinggian 900-3.000 meter

  • Migrasi musiman naik-turun gunung

  • Mereka kadang mencuri nektar dari bunga

  • Makanan berupa nektar dan serangga

  • Teknik trap-lining untuk menjaga tanaman berbunga

  • Melubangi dasar bunga untuk mencuri nektar

  • Pola pergerakannya cukup rumit

  • Migrasi antara dataran rendah dan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak jenis burung kolibri yang tersebar di seluruh dunia. Mungkin beberapa sangat familiar bagimu, hanya saja spesies satu ini tidak bisa kamu temukan di Indonesia. Penyebarannya hanya berada di Amerika Selatan. Long-tailed sylph berada dalam famili Trochilidae dan memiliki nama ilmiah Aglaiocercus kingii. Panjang tubuh jantan kisaran 16-19 sentimeter, itu sudah termasuk ekor luarnya 12 sentimeter. Beratnya hanya 5-6 gram.

Ekornya panjang berkilau biru, hujau dan ungu. Mahkotanya juga hijau zamrud dengan tenggorokan berwarna cerah. Betina berukuran lebih kecil, kisaran 9-11 sentimeter. Ekornya pendek dan ujungnya putih, tenggorokannya juga putih dengan bintik hijau. Bagian bawahnya tampak kontras karena berwarna cokelat kemerahan. Setelah bisa mengidentifikasinya, mari ketahui cara mereka mencuri nektar melalui penjelasan di bawah ini.

1. Wilayah penyebaran long-tailed sylph

Long-tailed sylph (inaturalist.org/Etienne Falquet)

Penyebaran long-tailed sylph sangat luas, mulai dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru dan Bolivia. Mereka hidup di ketinggian 900 hingga 3.000 meter. Habitat yang dihuninya berupa semak belukar, lahan terbuka dan mungkin bisa kamu temui di taman. Jadi, bahkan tanpa harus mengunjungi tempat terpencil, kamu bisa menjumpai spesies ini di wilayah terbuka.

Datazone Birdlife menginformasikan bahwa burung ini juga kerap mengunjungi padang rumput dan tepian hutan yang lembap. Walaupun begitu, mereka jarang mendatangi hutan yang benar-benar tua. Perlu kamu ingat kalau populasi yang menghuni Pegunungan Andes melakukan migrasi musiman naik-turun gunung.

2. Mereka kadang mencuri nektar dari bunga

Long-tailed sylph (inaturalist.org/Mike Ostrowski)

Menu makan long-tailed sylph berupa nektar dan serangga. Mereka punya banyak teknik mencari makan yang mungkin tidak kamu sangka. Burung ini bisa berkeliling beberapa tanaman berbunga dan menjaganya agar tidak direbut oleh burung lain, teknik yang disebut sebagai trap-lining. Cara lainnya yaitu dengan melayang di depan bunga sambil menghisap nektar.

Melansir Animalia, long-tailed sylph terkadang mencuri nektar dari bunga, lho. Gimana caranya? Mereka akan melubangi dasar bunga, menghisap nektar dari sana tanpa harus terlihat mencolok. Uniknya, pola makan spesies ini tergantung ketinggian. Di dataran rendah, mereka sering mencari makan di puncak pohon, tapi saat berada di hutan pegunungan, burung ini cenderung lebih dekat dengan tanah.

3. Pola pergerakannya cukup rumit

Long-tailed sylph (inaturalist.org/Nancy Overholtz)

Fakta sebelumnya menyebutkan bahwa penyebaran spesies ini cukup luas. Mereka juga melakukan migrasi musiman yang berpindah antara dataran rendah dan tinggi. Tapi, pola pergerakannya ternyata lebih rumit, lho. Subspesies A. k. caudatus diperkirakan bermigrasi antara Venezuela dan Kolombia.

Lalu, peristiwa unik di sisi Pasifik barat daya Kolombia terjadi, soalnya si A. k. emmae hanya akan muncul ketika musim hujan. Populasi itu kemudian digantikan oleh violet-tailed sylph dari Januari hingga April, dilansir iNaturalist.

4. Betina cukup selektif soal pasangan kawinnya

Long-tailed sylph (inaturalist.org/Gary T. Leavens)

Soal pasangan kawin, betina dari long-tailed sylph cukup pemilih. Mereka biasanya lebih tertarik pada jantan dengan bulu ekor terpanjang. Mengapa? Soalnya, ekor cantik jantan bukan hanya sekadar hiasan. Berdasarkan informasi dari American Bird Conservancy, itu jadi penanda kekuatan dan kesehatan dari si jantan. Semakin panjang ekornya, kondisi mereka juga semakin prima.

5. Sistem perkawinan long-tailed sylph

Long-tailed sylph (inaturalist.org/Chrissy McClarren and Andy Reago)

Musim kawin long-tailed sylph terjadi dari bulan Februari hingga Oktober. Tapi, sebenarnya mereka bisa kawin kapan pun sepanjang tahun. Betina membangun sarang berbentuk kubah dari lumut dan serat tumbuhan lainnya. Mereka tidak lupa menyisihkan bagian samping sebagai pintu masuknya. Dari proses memilih wilayah, membangun sarang, mengerami dan merawat anak-anaknya, semua dilakukan oleb betina.

Betina butuh waktu sekitar 15-17 hari untuk mengerami dua butir telurnya. Jika semua dilakukan oleh betina, lalu apa tugas jantan? Mereka bertanggung jawab untuk menjaga wilayahnya dari pengganggu. Memastikan proses inkubasi berjalan dengan lancar. Tapi, jantan tidak ikut serta dalam membesarkan anak-anaknya, ya.

Spesies burung cantik yang sangat menarik, bukan? Sayangnya, mereka tidak bisa kamu temukan di Indonesia walaupun penyebarannya cukup luas. Populasi burung ini mengalami penurunan, tapi masih belum mengancam keberadaannya di alam liar. Karenanya, mereka masih diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team