Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Burung Blackburnian Warbler, Suka Bermigrasi di Malam Hari

 Burung Blackburnian Warbler
Burung Blackburnian Warbler (commons.m.wikimedia.org/Paul Hurtado)
Intinya sih...
  • Warna oranye di tenggorokan sebagai sinyal komunikasi
  • Pola migrasi pada malam hari
  • Pemangsa utama serangga
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung blackburnian warbler, atau dalam bahasa ilmiahnya Setophaga fusca, adalah salah satu spesies burung penyanyi yang memiliki ciri khas warna bulu yang mencolok, terutama warna oranye terang pada bagian tenggorokan dan wajahnya. Burung ini biasanya ditemukan di habitat hutan campuran konifer dan gugur serta dikenal karena perilakunya yang aktif dan keahliannya dalam mencari makan di kanopi pohon.

Keunikan warna dan suaranya membuat burung ini menjadi favorit di kalangan pengamat burung, terutama ketika bermigrasi. Dalam artikel ini, akan dijelaskan lima fakta tentang burung blackburnian warbler yang dapat menambah wawasan tentang burung cantik ini.

1. Warna oranye di tenggorokan sebagai sinyal komunikasi

 Burung Blackburnian Warbler
Burung Blackburnian Warbler (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Salah satu ciri paling mencolok dari burung blackburnian warbler adalah warna oranye terang pada tenggorokannya. Warna ini tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik saat musim kawin tetapi juga sebagai alat komunikasi visual antar burung di habitat mereka. Warna cerah ini membantu para jantan menandai wilayah teritorial sekaligus menarik perhatian betina.

Selain itu, warna oranye juga diyakini berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran burung. Semakin cerah rona oranye pada tenggorokan menandakan burung yang lebih sehat dan lebih kuat, sehingga warna ini berperan penting dalam seleksi seksual di alam liar.

2. Pola migrasi pada malam hari

 Burung Blackburnian Warbler
Burung Blackburnian Warbler (commons.m.wikimedia.org/Rhododendrites)

Blackburnian warbler biasanya menetap dan berkembang biak di hutan konifer dan campuran di Amerika Utara bagian timur, terutama di Kanada tenggara dan wilayah Appalachian. Saat musim dingin, mereka bermigrasi ke hutan tropis pegunungan di Amerika Tengah dan Selatan, mulai dari Kolombia hingga Peru. Migrasi ini dilakukan terutama pada malam hari dan mereka seringkali melakukan perjalanan panjang melintasi Teluk Meksiko.

Selama migrasi, burung ini cenderung bergabung dengan kelompok campuran dari berbagai spesies burung lain untuk memudahkan pencarian makanan dan perlindungan dari predator. Meski begitu, di musim dingin mereka biasanya mencari makan sendiri atau dalam kelompok kecil. Pola migrasi yang konsisten ini menunjukkan adaptasi yang baik untuk menghadapi perubahan musiman dan kebutuhan energi mereka.

3. Pemangsa utama serangga

 Burung Blackburnian Warbler
Burung Blackburnian Warbler (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Sebagai pemangsa utama serangga, blackburnian warbler mengandalkan larva kupu-kupu dan ngengat, termasuk ulat hama seperti spruce budworm yang biasa merusak hutan konifer. Dengan demikian, burung ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem hutan dengan mengontrol populasi serangga tersebut.

Blackburnian warbler mencari makan terutama di kanopi pohon dengan cara mengais dan menangkap serangga kecil dan laba-laba. Selain serangga, pada musim dingin burung ini juga mengonsumsi buah beri sebagai pelengkap makanan.

4. Strategi adaptasi sarang di kanopi tinggi

 Burung Blackburnian Warbler
Burung Blackburnian Warbler (commons.m.wikimedia.org/Paul Hurtado)

Pada musim kawin, betina blackburnian warbler membangun sarang berbentuk cangkir terbuka yang terletak di ujung cabang pohon konifer, biasanya pada ketinggian yang cukup tinggi, antara 2 hingga 38 meter di atas tanah. Sarang ini terbuat dari ranting kecil, kulit kayu, serabut tanaman, dan direkatkan dengan jaring laba-laba, lalu dilapisi lumut, lumut kerak, dan bulu halus.

Burung ini biasanya bertelur satu kali dalam setahun dengan jumlah telur antara tiga hingga lima butir. Meskipun kawin dan bertelur biasanya dilakukan dalam satu siklus saja, jika sarang pertama hancur mereka dapat membuat sarang kedua atau ketiga. Betina yang mengerami telur, dibantu oleh pejantan yang membawa makanan, memperlihatkan kerja sama dalam membesarkan anaknya.

5. Ancaman habitat dan upaya konservasi

 Burung Blackburnian Warbler
Burung Blackburnian Warbler (commons.m.wikimedia.org/Seabamirum)

Ancaman terbesar bagi blackburnian warbler adalah hilangnya habitat akibat deforestasi di daerah berkembang biak maupun daerah bermigrasi. Penggundulan hutan dan perubahan penggunaan lahan menyebabkan penurunan kualitas habitat yang dapat berpengaruh pada populasi burung ini.

Meski begitu, saat ini burung ini masih berstatus stabil dengan populasi yang tersebar cukup luas di wilayah sebarannya. Upaya perlindungan habitat menjadi kunci agar populasi burung cantik ini tetap terjaga dan tidak mengalami penurunan yang signifikan.

Warna cerah, pola migrasi, serta peran ekologisnya sebagai pengendali hama membuktikan betapa spesies ini vital untuk keseimbangan alam. Meski menghadapi ancaman habitat, upaya pelestarian sangat diperlukan agar burung ini tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Berapa lama duri ikan hancur di tenggorokan? Ini Jawabannya

22 Sep 2025, 18:05 WIBScience