5 Fakta Rouen Cathedral, Terkenal dengan 3 Menara Ikoniknya

- Katedral Rouen adalah gereja Katolik Roma tempat kedudukan Uskup Agung Rouen di Prancis.
- Katedral ini terus berevolusi selama 8 abad, menampilkan perpaduan gaya arsitektur yang terkenal pada masanya.
- Katedral ini memiliki fitur menarik seperti 3 buah menara utama dengan gaya arsitektur yang berbeda-beda.
Cathédrale primatiale Notre-Dame de l'Assomption de Rouen atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Rouen adalah sebuah gereja Katolik Roma tempat kedudukan Uskup Agung Rouen yang berlokasi di Kota Rouen, wilayah Normandia, Prancis. Normandia sendiri merupakan sebuah wilayah di Prancis yang sangat terkenal dalam catatan sejarah dunia karena di salah satu pantainya, pada tanggal 6 Juni 1944 silam, panglima tertinggi pasukan Sekutu kala itu Jenderal Dwight D. Eisenhower melancarkan operasi pendaratan pasukan terbesar dalam sejarah umat manusia untuk mengakhiri dominasi dan kekejaman Nazi Jerman di daratan Eropa.
Prancis sendiri dikenal sebagai salah satu negara Eropa yang memiliki banyak gereja katedral yang megah dan ikonik, Katedral Rouen adalah salah satu di antaranya. Sejumlah sumber informasi menyebutkan bahwa Katedral Rouen adalah sebuah gereja yang dibangun dan terus diperbaharui dalam jangka waktu 800 tahun sehingga menampilkan perpaduan sejumlah gaya arsitektur yang terkenal pada masanya, sekaligus menyimbolkan kekuatan abadi dari kreatifitas manusia. Pada tahun 2024 yang lalu katedral ini sempat menjadi pusat perhatian karena musibah kebakaran yang menimpa salah satu menaranya yang dikenal dengan nama Lantern Tower ketika pekerjaan renovasi tengah berlangsung. Untungnya api dapat dipadamkan hari itu juga oleh 70 orang petugas pemadam kebakaran dengan 40 mobil pemadam kebakarannya.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai katedral ikonik yang juga menjadi salah satu landmark terkenal dari wilayah Normandia, Prancis ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Sejarahnya dapat ditelusuri hingga abad ke-4 M
Menurut laman Sacred Destinations, katedral pertama Kota Rouen dibangun pada tahun 396 M oleh Uskup Victiricius. Katedral tersebut dihancurkan oleh bangsa Viking yang kemudian menggantinya dengan katedral yang lebih besar dari kubah kayu yang diresmikan pada tahun 1063. Katedral Rouen kemudian dibangun kembali pada tahun 1145 oleh Uskup Hugues d'Amiens dengan gaya arsitektur baru bernama arsitektrur Gotik yang dikaguminya ketika menghadiri peresmian Basilika St. Denis, yang merupakan bangunan pertama bergaya arsitektur Gotik. Arsitektur Gotik memungkinkan dibangunnya bangunan megah tinggi menjulang karena pembagian beban konstruksi yang efisien. Pada tahun 1200 katedral baru tersebut rusak parah karena kebakaran dan renovasi katedral segera dimulai. Katedral direnovasi kembali dengan gaya arsitektur Gotik yang lebih detail dan selesai pada sekitar tahun 1250. Katedral didedikasikan untuk menghormati Santa Perawan Maria.
Pada abad ke-15 fasad katedral diubah dengan mengaplikasikan gaya Flamboyan Gotik. Sejumlah informasi menuliskan, Kardinal-Uskup Agung Georges d'Amboise (1494-1510) memiliki pengaruh besar pada arsitektur gereja dan ia memasukkan fitur-fitur Renaisans baru ke dalam desain Gotik. Proyek besar pertama pada masa itu adalah pembuatan menara baru gereja (Butter tower) yang sesuai dengan menara lama (Saint-Romain tower) yang dibangun hampir 3 abad sebelumnya. Pekerjaan menara baru tersebut dimulai pada tahun 1488. Perjalanan waktu membuat bangunan katedral tersebut terus berevolusi dari perbaikan, perluasan dan pembangunan ulang hingga konstruksi utamanya diselesaikan pada tahun 1880 atau hampir 8 abad ketika katedral baru bergaya Gotik dibangun pada tahun 1145 oleh Uskup Hugues d'Amiens
2. Terkenal dengan 3 menara ikoniknya

Salah satu fitur paling terkenal di Katedral Rouen ini adalah 3 buah menara utamanya yang ikonik dan memiliki gaya arsitektur yang berbeda-beda. Menurut laman France-Travel, menara yang paling menjadi pusat perhatian ketika melihat Katedral Rouen ini adalah menara tengahnya atau yang dikenal dengan Lantern tower yang menjulang setinggi 151 m dan merupakan menara tertinggi diantara ketiga menara utamanya. Dua tingkat menara tersebut merupakan bangunan dari abad ke-13. Puncak menara aslinya hancur terbakar pada tahun 1541 yang kemudian diganti dengan material kayu setinggi 132 m yang juga terbakar di tahun 1822. Menara yang dapat dilihat saat ini merupakan menara pengganti dari menara yang terbakar tersebut, didesain oleh arsitek Jean-Antoine Alavoine dan dibuat dari material besi dan perunggu. Menara tersebut merupakan menara gereja tertinggi di Prancis ketika diselesaikan di tahun 1882.
Menara tertinggi kedua adalah menara yang dikenal dengan nama Saint-Romain tower. Menurut laman Frenchmoments, menara yang memiliki tinggi 82 m tersebut dibangun pada tahun 1145, dan merupakan bangunan tertua dari bagian arsitektur Gotik di katedral ini. Menara ini hancur terdampak PD II dan direstorasi kembali. Di menara ini terdapat 64 buah lonceng kecil carillon. Menara tertinggi ketiga adalah menara Butter tower (Tour de Beurre) yang merupakan salah satu contoh terbaik dari arsitektur Flamboyant Gothic di Prancis. Menara setinggi 75 m ini dibangun antara tahun 1488 hingga 1506 serta memiliki salah satu ciri khas Flamboyant Gothic berupa arsitektur berbentuk mahkota di puncak menaranya. Menara tersebut memiliki nama Butter tower karena para donatur pembangunan menara diberikan dispensasi untuk mengonsumsi mentega dan susu selama masa puasa Prapaskah.
3. Dijuluki "bangunan hidup yang berevolusi"

Dilansir Visite Rouen, evolusi bangunan Katedral Rouen yang melintasi waktu selama berabad-abad membuatnya dijuluki sebagai "living building in perpetual evolution" atau "bangunan hidup yang terus berevolusi". Katedral Rouen telah digambarkan dalam manuskrip-manuskrip kuno seperti manuskrip dari abad ke-16 berjudul Livre des Fontaines karya Jacques Le Lieur. Katedral Rouen juga dianggap sebagai “the most human of cathedrals” karena fasad baratnya yang asimetris, sebuah bukti nyata evolusi arsitektur selama hampir 800 tahun, hasil kerja keras beberapa generasi arsitek dan para pekerja konstruksi bangunan.
Sejumlah bangunan katedral menjadi penanda kemegahan pada zamannya, dari menara Saint-Romain tower dari abad ke-12 hingga dekorasi portal des Libraires dan Calende yang berasal dari abad ke-14. Kemudian terdapat fasad barat yang memiliki lebar tak biasa hingga 61 m yang dihiasi dengan 70 ukiran figur, menara Butter tower dari abad ke-16 hingga menara logam Lantern tower dari abad ke-19. Di Katedral Roen ini juga terdapat sejumlah makam (tomb) dan yang paling terkenal adalah makam tempat dimakamkannya bagian hati Raja Inggris yang terkenal karena kecakapan militernya yang bernama Richard Cœur de Lion atau Richard si hati singa.
4. Memiliki karya seni yang menakjubkan

Sama seperti banyak katedral bersejarah di Eropa, Katedral Rouen ini juga dihiasi dengan dekorasi karya seni berupa pahatan dan kaca patri bersejarah yang tak ternilai harganya. Menurut French Moments, di atas pintu gerbang di kedua sisi dari jendela mawar (rose windows) terdapat ukiran 70 patung monumental dari tahun 1362 hingga 1421 yang menggambarkan orang suci, nabi, malaikat dan Uskup. Salah satu yang terkenal adalah ukiran di bagian tympanum atau area setengah lingkaran di atas pintu gerbang barat bagian tengah yang menggambarkan Tree of Jesse atau penggambaran tradisional mengenai silsilah Yesus Kristus.
Katedral Rouen juga terkenal dengan kaca patrinya (stained glass windows) yang bersejarah. Kaca patri adalah salah satu ornamen penting dalam arsitektur Gotik dan merupakan sumber pencahayaan alami interior dalam gereja. Terdapat sejumlah kaca patri dari abad ke-13, 14 dan 15 di dalam katedral ini yang dibuat oleh para seniman kaca patri yang cukup terkenal pada masanya dengan karateristik khasnya masing-masing seperti tekstur dan kekayaan warnanya. Kaca patri tersebut mengisahkan tentang kisah Alkitab dan orang kudus. Di luar itu semua, terdapat lukisan tentang Katedral Rouen yang paling terkenal karya seniman Prancis Claude Monet (1840-1926) yang menghasilkan serangkaian lukisan bangunan Katedral Roen pada waktu yang berbeda dan kondisi cuaca yang berbeda dalam satu hari.
5. Terkena bom Sekutu di Perang Dunia II

Pada era PD II, Katedral Rouen mengalami kerusakan akibat pengeboman yang dilakukan oleh pihak Sekutu atas Kota Roen karena kota tersebut merupakan salah satu pertahanan kuat pasukan Jerman Nazi. Cruise Europe melansir, bulan April 1944 adalah masa tergelap bagi Kota Roen karena kota tersebut dibombardir Sekutu (British Royal Air Force) dari udara untuk menghancurkan pertahanan Nazi Jerman. Secara total sekitar 600 ton bahan peledak jatuh ke kota dan menewaskan lebih dari 1.200 orang serta sebagain besar kota terbakar. Pengeboman tersebut juga berdampak pada Katedral Rouen.
Pada malam antara tanggal 17 hingga 18 April 1944, sejumlah bom menembus katedral dan menyebabkan kerusakan serius. Pada bulan Juni1944, beberapa hari sebelum operasi pendaratan D-Day Sekutu, bom dijatuhkan oleh AU AS (U.S. Army Air Force) dan membakar menara Saint-Romain tower yang mengakibatkan lonceng-lonceng meleleh. PD II hampir saja menghancurkan mahakarya arsitektur abad pertengahan tersebut. Setelah perang sejumlah upaya restorasi dan renovasi besar terhadap Katedral Rouen dilakukan secara bertahap hingga selesai di tahun 2016 silam.
Wilayah Normandia adalah salah satu wilayah di Prancis yang kaya akan sejarah masa lalu termasuk bangunan-bangunan bersejarahnya yang ikonik sehingga layak untuk dikunjungi oleh para pecinta sejarah dan seni arsitektur bangunan kuno. Untuk kulinernya, Normandia terkenal sebagai salah satu penghasil keju terbaik di Prancis yang dari literatur diketahui sejarah pembuatan kejunya dapat ditelusuri hingga abad ke-10 M. Keju-kejunya yang terkenal antara lain: Pavé d’Auge, Livarot, Pont l’Evêque dan Neufchatel. Jangan lupa kunjungi katedral bersejarah dan ikonik ini apabila nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Normandia, Prancis, ya!