5 Fakta Sungai Tiber, Sungai Ikonik Kota Roma, Italia

- Sungai Tiber adalah sungai terpanjang ke-3 di Italia, mengalir sepanjang 405 km melalui wilayah dan kota utama seperti Tuscany, Umbria, Lazio, dan Kota Roma.
- Sungai ini memiliki peran penting dalam perkembangan Kota Roma, perdagangan, dan identitas budaya serta menjadi simbol spiritual bagi masyarakat Romawi kuno.
- Sungai Tiber memiliki ekosistem yang kaya dengan berbagai spesies burung, tanaman, ikan, reptil, amfibi, namun masih terdampak pencemaran limbah dan bahan kimia pertanian.
Sungai Tiber atau yang dalam bahasa Italia dikenal sebagai Sungai Tevere adalah sungai yang terkenal di Italia. Mengalir sepanjang 405 km melalui wilayah dan kota utama di Italia seperti: Tuscany, Umbria, Lazio dan terutama Kota Roma hingga wilayah hilirnya yang bermuara dan berakhir di Laut Tyrrhenian. Sungai Tiber merupakan sungai bersejarah yang erat kaitannya dengan berdirinya Kota Roma. Menurut buku berjudul "Rome Down Through The Centuries" (p:6), legenda menceritakan kisah dua orang bayi kembar Remus dan Romulus yang dihanyutkan dalam sebuah keranjang di Sungai Tiber ketika banjir, namun kedua bayi tersebut selamat dan disusui oleh serigala betina hingga nantinya ditemukan oleh dua orang penggembala.
Dua orang bayi kembar tersebut akhirnya menjadi pemimpin dan salah seorang di antaranya, Romulus menjadi Raja pertama Roma setelah Remus terbunuh dalam sebuah perselisihan. Salah satu simbol kota Roma adalah serigala betina yang sedang menyusui 2 bayi kembar. Sungai Tiber yang memiliki kedalaman antara 2,5 m hingga 6,5 m juga menjadi saksi bisu berdirinya salah satu Kekaisaran paling kuat di atas muka bumi yaitu Kekaisaran Romawi kuno dengan Kaisar Augustus sebagai Kaisar pertamanya.
Menurut laman Understanding Italy dalam perjalanan sejarah, Sungai Tiber telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada lanskap budaya Italia. Selain perannya dalam legenda dan mitologi Romawi, sungai ini juga digambarkan oleh para penyair, seniman, dan sejarawan selama berabad-abad. Pelukis Renaisans sering melukis sungai ini dalam karya mereka dan menggambarkannya sebagai simbol keagungan Roma yang dikenal pula sebagai "Kota Abadi" atau "Eternal City". Ingin tahu lebih lanjut mengenai sungai ikonik Kota Roma, Italia ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Memiliki nilai sejarah yang penting bagi Kota Roma
Sama halnya dengan sungai-sungai besar yang mengalir di sejumlah negara di berbagai belahan dunia, Sungai Tiber merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Italia pada umumnya dan Kota Roma pada khususnya. Menurut Understanding Italy, di masa lalu sungai tersebut telah memainkan peran pentingnya dalam perkembangan Kota Roma, perdagangan dan identitas budaya kota tersebut. Sepanjang zaman kuno, seiring dengan pertumbuhan Roma dari pemukiman kecil hingga menjadi Kekaisaran besar, sungai tersebut menjadi rute jalur air penting untuk pengangkutan penumpang, barang dagangan dan mobilisasi pasukan militer.
Pelabuhan kuno terkenal Ostia yang terletak di muara sungainya merupakan pusat perdagangan yang ramai dengan wilayah lain di Mediterania. Komoditas pertanian seperti gandum, minyak zaitun, anggur serta barang-barang mewah diangkut melalui Sungai Tiber ke Kota Roma sebagai penopang perekonomian di kota tersebut. Selain fungsi ekonomis, Sungai Tiber juga mempunyai makna spiritual bagi masyarakat Romawi kuno. Sungai ini dipersonifikasikan sebagai dewa "Tiberinus". Airnya diyakini memiliki kualitas pemurnian serta menjadi simbol kehidupan, makanan dan hubungan dengan yang adikodrati.
Pada masa modern saat ini, Sungai Tiber sudah tidak lagi menjadi jalur perdagangan yang ramai seperti dulu, namun demikian sungai ini tetap menjadi simbol bagi sejarah dan kemegahan Kota Roma. Tur wisata dengan perahu ataupun berjalan kaki di jalur setapak tepi sungai memungkinkan para wisatawan dan penduduk lokal untuk menikmati panorama keindahan Sungai Tiber yang mengalir bersama dengan keindahan pemandangan arsitektur menakjubkan berbagai bangunan bersejarah Kota Roma yang terletak dekat dengan tepiannya.
2. Sungai terpanjang ke-3 di Italia yang memiliki sejumlah jembatan

Dilansir laman Rome, Sungai Tiber yang memiliki hulu di Pegunungan Apennine (Apennine Mountains range) dan mengalir sepanjang sekitar 405 km melalui sejumlah wilayah dan kota-kota utama di Italia ini merupakan sungai terpanjang ke-3 di Italia setelah Sungai Po (652 km) dan Sungai Adige (410 km). Daerah aliran Sungai Tiber meliputi wilayah seluas sekitar 17.375 km per segi. Sungai terserbut merupakan sungai terpenting sebagai penyedia suplai air bersih untuk Kota Roma. Orang-orang Italia kerap menyebut Sungai Tiber sebagai "flavus" yang berarti "putih" dalam bahasa latin. Julukan tersebut digunakan karena airnya yang memiliki rona warna kuning keputihan (yellow-whitish color of the water)
Sungai Tiber juga dilintasi sejumlah jembatan, sisi kiri dan kanan sungai tersebut dihubungkan oleh sekitar 26 jembatan di wilayah Kota Roma. Selain jembatan-jembatan baru terdapat jembatan lama yang masih bertahan, salah satunya yang terkenal adalah jembatan Milvian yang dalam bahasa Italia disebut Ponte Molle atau Ponte Milvio. Jembatan tersebut dibangun pada abad ke-1 SM sebagai perpanjangan salah satu jalan utama Romawi kuno. Pada abad ke-4 M, Jembatan Milvian menjadi tempat pertempuran hebat antara 2 kaisar Maxentius dan Konstantinus Agung yang dimenangkan oleh Konstantinus Agung, kemenangan tersebut menjadikannya penguasa tunggal Romawi. Kaisar Konstantinus Agung adalah Kaisar Romawi pertama yang menganut Kristen dan mengakui agama Kristen di seluruh Kekaisarannya. Masa pemerintahannya mengakhiri persekusi kejam terhadap umat Kristiani Roma yang dilakukan oleh para Kaisar Romawi pagan sebelumnya.
3. Memiliki sebuah pulau bernama Tiber Island

Salah satu fakta unik dari Sungai Tiber ini memiliki pulau sungai yang bernama Tiber Island atau Pulau Tiber. Laman Rome Sightseeing melansir, Pulau Tiber terletak di bagian belokan aliran sisi selatan Sungai Tiber. Pulau yang di masa lalu disebut "Insula Inter Duos Pontes" dalam bahasa latin yang memiliki arti "pulau di antara dua jembatan" tersebut berbentuk perahu dengan panjangnya sekitar 270 m dan lebar 67 m serta dihubungkan dengan jembatan di kedua sisinya. Pulau Tiber adalah sebuah tempat yang kaya akan sejarah. Bentuk perahu pulau tersebut bukan kebetulan, bentuk alaminya telah dimodifikasi secara besar-besaran oleh orang-orang Romawi pada abad ke-1 SM, yang mengubah bentuk pulau itu dengan teknik konstruksi yang dikenal sebagai opus quadratum, yang terdiri dari dinding dan elemen arsitektur lainnya yang terbuat dari batu bata persegi panjang.
Lebih lanjut tanggul dari batu travertine juga dibangun di sekeliling pulau yang membentuk bentuk kapal Romawi, dengan haluan dan buritan. Sebuah tiang obelisk ditempatkan di tengah pulau yang dalam masa Romawi pagan di masa lalu didedikasikan untuk Aesculapius, dewa pengobatan. Kuil untuk dewa Aesculapius juga pernah didirikan di tempat ini namun saat ini obelisk dan kuil tersebut sudah tidak ada lagi. Pada tahun 998 M, sebuah basilika dibangun di atas reruntuhan situs kuil tersebut. Basilika tersebut saat ini dikenal dengan nama Basilika St. Bartolomeo (gereja minor basilica) yang dibangun atas perintah Kaisar Otto III untuk menghormati martir Adalbert dari Praha. Basilika tersebut telah dipugar sepenuhnya dengan gaya Barok. Pulau Tiber masih dianggap sebagai tempat penyembuhan karena sebuah rumah sakit didirikan pada tahun 1584 di sana dan masih beroperasi hingga hari ini di bawah pengelolaan Hospitaller Order of St. John of God.
4. Memiliki sejumlah catatan banjir sejak masa lalu

Sejumlah literatur menuliskan bahwa sejak masa kuno masyarakat Roma memiliki hubungan benci tapi cinta (love hate relationship) dengan Sungai Tiber. Benci karena banjir yang menyebabkan kerusakan tebing dan berdampak pada penduduk di sekitar aliran sungainya, cinta karena Sungai Tiber adalah sungai bersejarah yang terkait erat dengan legenda Kota Roma dan sejarahnya yang telah terbentang selama sekitar 2700 tahun sejak kota tersebut didirikan di tahun 753 SM. Menurut Engineering Rome, sejak didirikan, Roma telah menghadapi banjir besar Sungai Tiber, yang berdampak pada dataran rendah di sekitar Roma. Catatan awal banjir Romawi di daerah aliran Sungai Tiber dimulai pada tahun 414 SM hingga 398 M, namun sudah diketahui dengan pasti bahwa sungai tersebut telah banjir secara konsisten saat musim penghujan dan bahkan hingga saat ini.
Sejak abad ke-12 M terdapat sejumlah plakat banjir yang dipasang di sekitar Kota Roma untuk menunjukkan ketinggian air Sungai Tiber selama banjir yang masih dapat dilihat tersebar di sejumlah tempat saat ini. Plakat-plakat penanda banjr yang masih ada sejak berabad-abad lalu tersebut memberikan gambaran kerusakan dan dampak banjir terhadap kehidupan dan ekonomi masyarakat Roma saat itu. Sejumlah informasi menuliskan pada masa modern ini banjir masih menjadi masalah, terutama selama musim hujan lebat, meskipun tanggul dan langkah-langkah pengendalian banjir yang diterapkan selama abad ke-19 telah mengurangi frekuensi banjir besar di Roma. Meski demikian, perubahan iklim yang terjadi saat ini telah menimbulkan resiko baru. Suhu yang lebih hangat dan pola cuaca yang berubah-ubah dapat menyebabkan curah hujan yang lebih tidak terduga.
5. Pendukung keanekaragaman hayati

Wilayah di sekitar sungai Tiber adalah sebuah koridor ekologi atau wilayah pendukung keanekaragaman hayati yang terdiri atas ekosistem flora dan fauna. Dilansir Tiberland-Coopculture, Sungai Tiber memiliki ekosistem yang sangat kaya, terdapat sekitar 60 spesies burung yang sebagian besar merupakan spesies burung bermigrasi yang hidup di lingkungan sungai dan lebih dari 600 jenis tanaman yang berbeda di antaranya pohon sycamore, pohon alder, pohon willow dan pohon poplar.
Wilayah perairan sungainya menjadi rumah bagi sejumlah spesies ikan seperti: ikan common roach, crucian carp, european perch, trout, ikan mas dan belut, sementara daerah ripariannya yang merupakan daerah penyangga antara ekosistem perairan sungai dan daratan merupakan rumah bagi sejumlah spesies reptil, amfibi dan burung seperti burung kingfisher dan burung bangau.
Sama seperti permasalahan klasik sungai-sungai di seluruh dunia, salah satu permasalahan Sungai Tiber yang masih menjadi pekerjaan rumah dan tantangan bagi pemerintah Italia hingga hari ini adalah masalah pencemaran sungai karena limbah yang tak diolah, sampah, dan bahan-bahan kimia pertanian yang telah mencemari dan menurunkan kualitas air yang dapat membahayakan keaneka ragaman hayati sungai dan kesehatan manusia. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk membersihkan dan memulihkan kualitas sungai namun untuk memastikan ekosistem yang sehat masih diperlukan tindakan lebih untuk mengatasi akar penyebab polusi tersebut.
Italia, negara tempat Sungai Tiber ini berada merupakan negara yang sangat diminati oleh wisatawan untuk dikunjungi. Menurut Italy Tourism Statistics, pesona Italia menarik sekitar 40 hingga 60 juta wisatawan per tahunnya menjadikannya salah satu tujuan wisata yang paling diminati di dunia. Tak hanya kekayaan budaya, bangunan bersejarah dan pemandangan alamnya yang indah, Italia terkenal pula dengan kuliner lezatnya yang mempunyai akar tradisi yang dalam dan diakui dunia seperti: pizza, pasta, cappuccino dan focaccia breadnya yang terkenal. Jangan lupa untuk berkunjung ke "Kota Abadi" dan Sungai Tibernya yang bersejarah ini jika nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Italia, ya!