5 Fakta Unik Danau Van, Danau Terbesar di Turki  

Nama Danau Van diambil dari kota Van yang berada di tepi timurnya. Nama Van sendiri berasal dari bahasa Urartu, yaitu peradaban kuno yang pernah berjaya di wilayah ini sekitar 3.000 tahun lalu. Dalam bahasa Urartu, Van berarti "kota" atau "ibu kota", merujuk pada statusnya sebagai pusat Kerajaan Urartu. 

Kota Van sendiri pernah menjadi benteng penting dengan sistem irigasi canggih yang masih bisa dilihat dari reruntuhan Van Kalesi (Benteng Van). Penelitian oleh arkeolog Paul Zimansky dalam Journal of Near Eastern Studies menyatakan, wilayah ini menjadi saksi kemajuan teknologi dan budaya Urartu sebelum akhirnya runtuh pada abad ke-6 SM.

Meski terlihat jernih, air Danau Van sangat asin dan basa. Kandungan garamnya 2,3 kali lebih tinggi dari air laut. Ini terjadi karena danau ini tidak memiliki aliran keluar, sehingga mineral dan garam terperangkap di dalamnya. Namun, terdapat spesies endemik yang disebut inci kefali (Alburnus tarichi) yang dapat beradaptasi dengan kondisi air ini. 

Ikan ini bermigrasi ke sungai air tawar saat musim bertelur untuk menghindari racun mineral. Dalam studi Hydrobiologia oleh Sari (2020), adaptasi ini membuat inci kefali menjadi salah satu keajaiban evolusi. Tapi jangan harap bisa memancing di sini, karena ikan ini dilindungi pemerintah Turki. 

Danau Van adalah hasil dari aktivitas vulkanik Gunung Nemrut dan Gunung Süphan sekitar 600.000 tahun lalu. Letusan dahsyat kedua gunung ini menciptakan cekungan besar yang kemudian terisi air. 

Hingga saat ini, aktivitas vulkanik masih memengaruhi ekosistem danau. Penelitian dari Journal of Volcanology and Geothermal Research (2017) menemukan bahwa mineral vulkanik seperti soda dan kalsium karbonat membuat airnya bersifat alkali (pH 9,8). Bahkan, di dasar danau terdapat lapisan sedimen vulkanik setebal 400 meter. 

Danau Van memiliki fenomena unik berupa air yang bisa berubah warna. Fenomena ini terjadi akibat kombinasi mineral vulkanik dan mikroorganisme seperti ganggang dan plankton. Saat populasi ganggang meledak (blooming), air danau bisa berubah hijau pekat. Selain itu, suhu udara dan curah hujan mempengaruhi warna air. 

Menurut laporan Turkish Journal of Earth Sciences (2019), pada musim semi, warna biru cerah mendominasi, sementara di musim panas, air cenderung kehijauan karena peningkatan aktivitas biologis. Perubahan warna ini membuat danau tampak sangat indah dan berbeda setiap musimnya.

Tak hanya alam, Danau Van juga kaya warisan budaya. Di tengah danau, terdapat Pulau Akdamar yang terkenal dengan Gereja Akdamar, gereja Armenia abad ke-10 dengan relief batu menakjubkan yang menceritakan kisah Alkitab. Gereja ini dipugar pada 2007 dan jadi simbol rekonsiliasi budaya Turki-Armenia. 

Di tepi barat danau, terdapat beberapa situs lain seperti Van Kalesi, benteng Urartu dengan prasasti kuno, serta Ahlat, kota abad pertengahan yang masuk daftar tentatif UNESCO. Tentunya ini menarik para pecinta sejarah dan arkeologi yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang warisan budaya daerah tersebut.

Danau Van memiliki daya tarik yang unik dan beragam yang membuatnya ramai dikunjungi wisatawan. Berbagai kegiatan bisa dilakukan di sini, seperti jalan kaki, berfoto, naik perahu, mengunjungi situs-situs bersejarah atau hanya sekedar bersantai di tepi danau. Memiliki pesona yang tak biasa, Danau Van layak masuk bucket list-mu. Tertarik untuk pergi ke sana?