Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Foxglove, Tanaman Cantik yang Beracun

Tanaman foxglove. (pixabay.com/Marjatta Caján)
Tanaman foxglove. (pixabay.com/Marjatta Caján)

Foxglove yang memiliki nama ilmiah Digitalis purpurea merupakan tanaman liar yang cukup populer di dunia. Tanaman tersebut sejatinya berasal dari Benua Eropa, tetapi saat ini sudah tersebar di penjuru dunia. Mereka tumbuh dengan baik di daerah yang lembap dan teduh sebagian. Umumnya tanaman foxglove banyak dijumpai di hutan, padang rumput, lereng bukit, dan sepanjang pagar tanaman.

Nama 'foxglove' berasal dari istilah Inggris kuno yang mengandung arti 'sarung tangan rubah', merujuk pada bentuk bunga yang menyerupai sarung tangan. Selain dikenal karena memiliki bentuk bunga yang unik, tanaman tersebut juga memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Dalam banyak literatur disebutkan bahwa tanaman foxglove sudah ada sejak 1000 M. Mereka memiliki kaitan yang sudah lama dengan legenda dan cerita rakyat. Tidak hanya itu tanaman foxglove juga menyimpan sejumlah fakta menarik seperti berikut ini.

1. Dapat tumbuh tinggi

Foxglove tumbuh tinggi. (pixabay.com/Christina Strauch)
Foxglove tumbuh tinggi. (pixabay.com/Christina Strauch)

Ukuran tinggi dari setiap jenis tanaman tentu berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti genetik, ketersediaan nutrisi, cahaya, air, suhu, kondisi tanah, dan lingkungan. Tanaman foxglove sendiri biasanya memiliki tinggi berkisar 60 sentimeter. Akan tetapi, pada spesies tertentu batang tanaman foxglove mampu tumbuh hingga 2 meter, sehingga tanaman tersebut masuk dalam daftar tanaman berbunga yang tinggi.

Tanaman foxglove memiliki batang yang berwarna abu-abu yang dapat menghasilkan 75 bunga. Daunnya berbentuk oval, berukuran besar dan berwarna hijau gelap, tumbuh secara berlawanan di sepanjang batang. Kehadiran tanaman foxglove yang menjulang tinggi dan dipenuhi bunga-bunga berbentuk lonceng tentu akan memberikan kesan yang elegan di taman.

2. Menghasilkan banyak benih

Foxglove. (pixabay.com/Ilse Brouwer)
Foxglove. (pixabay.com/Ilse Brouwer)

Periode berbunga dari tanaman foxglove umumnya dari akhir musim semi hingga awal musim panas. Setelah berbunga, tanaman ini akan membentuk kapsul biji yang mengandung biji -biji kecil. Satu tanaman foxglove mampu menghasilkan ribuan biji dalam satu musim.

Biji-biji dari tanaman foxglove itu sangat ringan dan dapat tersebar oleh angin yang memungkinkan mereka untuk tumbuh di lokasi yang luas. Ini adalah salah satu alasan mengapa foxglove bisa menyebar dengan cepat di habitatnya. Untuk itu, ketika menanam foxglove penting untuk mengelola pertumbuhannya agar tidak menjadi invasif di kebun atau lingkungan sekitar.

3. Bunganya disukai penyerbuk

Bunga foxglove dihinggapi lebah. (pixabay.com/Radovan Zierik)
Bunga foxglove dihinggapi lebah. (pixabay.com/Radovan Zierik)

Foxglove merupakan tanaman berbunga yang tergolong ke dalam keluarga Plantaginaceae. Tanaman tersebut cukup populer di dunia karena memiliki bentuk bunga yang khas, yakni menyerupai bentuk lonceng dan menggantung. Bunga-bunga tersebut juga hadir dalam beragam warna, seperti merah muda, kuning, ungu, hingga putih. Setiap bunga memiliki pola yang menarik di bagian dalam yang ditandai dengan warna putih, sedangkan area pucat di bagian dalam bunga dihiasi bintik-bintik berwarna coklat tua.

Tidak hanya indah untuk dipandang, foxglove juga dapat menarik berbagai penyerbuk. Lebah, kupu-kupu, dan burung kolibri khususnya tertarik pada bunganya yang kaya nektar dan warna bunganya yang cerah. Dengan begitu menjadikan foxglove sebagai tanaman yang berharga untuk mendukung ekosistem lokal.

4. Beracun

Tanaman foxglove. (pixabay.com/M Ameen)
Tanaman foxglove. (pixabay.com/M Ameen)

Di balik keindahan yang dimiliki tanaman foxglove, ternyata mereka tergolong ke dalam kelompok tanaman beracun. Bahkan disebutkan bahwa semua bagian dari tanaman tersebut mengandung racun. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjauhkan foxglove dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Dilansir Woodland Trust, tanaman foxglove mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan nama glikosida jantung. Jadi, jika seseorang sampai menelan bagian mana pun dari tanaman foxglove, maka bisa mengakibatkan keracunan parah. Gejala yang biasanya dirasakan, yaitu mual, sakit kepala, iritasi kulit, dan diare. Bahkan, pada kasus yang parah hal tersebut dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan persepsi serta masalah jantung dan gigi.

5. Digunakan dalam dunia pengobatan

Tanaman foxglove. (pixabay.com/LouisaLouisa)
Tanaman foxglove. (pixabay.com/LouisaLouisa)

Meskipun beracun foxglove telah dikenal karena khasiat obatnya selama berabad-abad. Ekstrak dari tanaman ini, yaitu digoksin digunakan untuk menghasilkan obat-obatan yang mengobati masalah jantung. Kendati demikian, penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat.

Selain berkhasiat untuk mengobati penyakit jantung, tanaman foxglove juga memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya. Sebagaimana mengutip dari laman Organic Facts tanaman foxglove dapat digunakan sebagai detoksifikasi, pengobatan berbagai gangguan saraf, mengurangi pendarahan, berguna untuk kesehatan otak, mengurangi peradangan, hingga digunakan dalam perawatan kulit. Walaupun foxglove aman dikonsumsi sesuai petunjuk dari ahli kesehatan, bukanlah sesuatu yang bijak bila mengkonsumsinya diluar batas yang telah ditetapkan.

Menilik dari penampilannya yang menarik, foxglove dapat menjadi tambahan yang menawan di taman atau kebun. Meskipun memiliki potensi medis yang signifikan, penting untuk menangani tanaman tersebut dengan hati-hati karena sifat toxic-nya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajriyatun Najah
EditorFajriyatun Najah
Follow Us