Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Francolin Abu-abu, Burung Kecil yang Dekat dengan Manusia

Francolin Abu-abu
francolin abu-abu (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)
Intinya sih...
  • Punya dua subspesies dengan warna yang berbeda
  • Francolin abu-abu punya panjang maksimal 34 cm dan bobot 340 gram. Ada dua subspesies dengan perbedaan warna, yaitu mecranensis dan interpositus.
  • Bisa ditemukan di ketinggian 1200 mdpl
  • Merupakan satwa endemik Asia yang suka beraktivitas di atas tanah. Habitatnya mencakup area pertanian, savana, padang rumput, hingga dataran tinggi 1200 mdpl.
  • Kehidupannya sangat dekat dengan manusia
  • Dapat dijumpai di area pemukiman seperti desa atau taman. Sering ditangkap untuk dipelihara sebagai burung petarung atau hewan sab
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita semua tahu kalau gak semua jenis burung bisa terbang tinggi. Justru, ada beberapa spesies burung yang lebih suka berjalan, melompat, atau bersembunyi di semak-semak. Nah, salah satunya adalah Ortygornis pondicerianus atau francolin abu-abu. Sayapnya kecil, badannya membulat, dan morfologinya tidak mendukung untuk melakukan penerbangan yang tinggi nan jauh.

Nah, untuk mengatasi kelemahan tersebut burung ini punya banyak hal unik. Contohnya, ia mampu berkamuflase dengan baik. Saat berada di semak-semak, kecepatan larinya juga gesit sehingga sulit ditangkap. Ia juga sangat waspada, jadi ia bisa mendeteksi predator dengan cepat. Apa kamu penasaran dengan semua fakta tersebut? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut!

1. Punya dua subspesies dengan warna yang berbeda

Francolin Abu-abu
francolin abu-abu (commons.wikimedia.org/lwolfartist)

Soal ukuran, francolin abu-abu punya panjang maksimal 34 centimeter dan bobot yang mencapai 340 gram. Secara umum, sebenarnya corak dan warna dari semua individu serupa, yaitu warna dasar abu-abu, cokelat, corak putih, dan beberapa gradasi kemerahan di sayap dan punggung. Uniknya, hewan ini memiliki dua subspesies yang punya sedikit perbedaan warna. Pertama, subspesies mecranensis punya warna yang paling kusam. Kemudian, ada subspesies interpositus punya tubuh yang lebih gelap.

2. Bisa ditemukan di ketinggian 1200 mdpl

Francolin Abu-abu
francolin abu-abu (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Dilansir BirdLife DataZone, francolin abu-abu merupakan satwa endemik Asia yang bisa ditemukan di India, Pakistan, dan beberapa daerah Timur Tengah. Secara umum, ia termasuk hewan terestrial yang sangat suka beraktivitas di atas tanah. Dalam hal ini, habitatnya mencakup beberapa tempat, seperti area pertanian, savana, padang rumput, dataran rendah, area pesisir, semak-semak, rerumputan kering, hingga dataran tinggi yang ketinggiannya mencapai 1200 mdpl. Maka dari itu, dapat disimpulkan kalau francolin abu-abu merupakan hewan dengan kemampuan adaptasi yang tinggi.

3. Kehidupannya sangat dekat dengan manusia

Francolin Abu-abu
francolin abu-abu (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Laman iNaturalist menjelaskan kalau kehidupan francolin abu-abu sangat dekat dengan kehidupan manusia. Pertama, ia bisa dijumpai di area pemukiman seperti desa atau taman. Kemudian, burung ini juga sering ditangkap dengan cara memancingnya dengan suara burung palsu. Tak hanya itu, bahkan unggas ini sudah didomestikasi di India utara sejak lama. Tujuan domestikasinya adalah agar burung ini bisa menjadi burung petarung atau hewan sabung yang lebih kuat. Lebih lanjut, biasanya individu domestik bisa tumbuh hingga mencapai berat 600 gram, jauh lebih berat dari individu liar.

4. Kemampuan terbangnya sangat buruk

Francolin Abu-abu
francolin abu-abu (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Sejatinya, francolin abu-abu masih bisa terbang. Namun, laman Avibase menjelaskan kalau kemampuan terbangnya sangat buruk. Dalam hal ini, ia hanya bisa terbang dalam jarak yang pendek dan waktu yang singkat. Biasanya, ia hanya terbang dalam dua kesempatan, yaitu kabur dari predator atau saat hendak naik ke atas pohon. Uniknya, ketika terbang francolin abu-abu akan menunjukan bulu ekor berwarna kastanye dan bulu berwarna cokelat. Kemungkinan, hal tersebut merupakan bagian dari kemampuan kamuflasenya.

5. Musim kawinnya berlangsung selama empat bulan

Francolin Abu-abu
francolin abu-abu (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Dilansir Animalia, musim kawin fracolin abu-abu berlangsung selama empat bulan, yaitu dari bulan April hingga September. Sebelum bertelur, ia akan membangun sarang di area tanah yang tertutup oleh semak belukar. Nah, pemilihan tempat tersebut membuat telur dan anak-anaknya lebih aman dari predator. Tak cuma di tanah, terkadang unggas ini juga akan membuat sarang di sela-sela bebatuan. Dalam satu masa reproduksi, hewan ini mampu menghasilkan enam hingga delapan butir telur.

Bagi francolin abu-abu, kemampuan terbang bukanlah kemampuan terpenting. Nyatanya, tanpa kemampuan terbang yang baik ia tetap bisa hidup, bertelur, dan bertahan dari ancaman predator. Maka dari itu, burung kecil ini sama sekali tidak bisa diremehkan. Sebaliknya, kamu harus menganggap francolin abu-abu sebagai burung eksotis yang eksistensinya harus dijaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us