Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Burung Kenari, Andalan Penambang untuk Deteksi Gas Beracun

Burung Kenari
Ilustrasi burung kenari (unsplash.com/Mark Olsen)
Intinya sih...
  • Burung kenari adalah detektor gas beracun alami yang sensitif terhadap karbon monoksida, memberikan peringatan dini kepada para penambang.
  • Perbedaan gender burung kenari terlihat dari kicauan kompleks jantan dan suara pendek betina, dipengaruhi oleh biologis dan sosial.
  • Burung kenari memiliki mekanisme fisiologis unik saat berkicau dengan peningkatan aktivitas jantung untuk mendukung stamina bernyanyi mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung kenari dikenal sebagai salah satu burung kicau dengan suara merdu dan warna bulu yang cerah. Sejak lama, burung ini menjadi favorit para penghobi karena penampilannya yang indah dan sifatnya yang mudah dipelihara. Meski ukurannya kecil, kenari punya banyak kebiasaan dan sifat menarik yang bikin orang betah mengamatinya.

Pada masa lalu, burung kenari bahkan pernah dibawa masuk ke tambang untuk membantu mendeteksi gas beracun. Meski kini peran tersebut sudah digantikan teknologi, burung ini tetap memikat dengan karakter, kemampuan, dan sejarahnya yang menarik. Penasaran? Berikut deretan fakta yang menunjukkan pesona burung kenari dari sisi yang jarang diketahui.

1. Detektor gas beracun alami

Burung Kenari
Ilustrasi burung kenari (pixabay.com/RHUCK)

Detektor gas beracun alami yang paling ikonik dan telah digunakan selama ratusan tahun adalah burung kenari. Burung kecil ini sangat sensitif terhadap gas beracun seperti karbon monoksida yang sulit terdeteksi oleh manusia.

Dilansir dari laman Icarus Global Monitoring with Animals, burung kenari pertama kali digunakan dalam tambang batubara pada abad ke-19 sebagai alarm hidup untuk memberi peringatan dini kepada para penambang saat kadar gas beracun mulai meningkat. Karena metabolisme mereka yang cepat dan ukuran tubuh yang kecil, burung kenari akan menunjukkan gejala sebelum manusia merasakan bahaya. Saat burung mulai terkulai atau jatuh dari tenggerannya, itu menjadi sinyal bagi para penambang untuk segera keluar, sehingga memberi waktu yang sangat berharga untuk evakuasi.

Burung kenari kerap diandalkan sebagai detektor alami berkat kepekaannya terhadap udara beracun. Pada masa lalu, cara ini terbukti efektif untuk menjaga keselamatan para penambang. Meskipun kini alat-alat modern telah menggantikan peran burung kenari dalam mendeteksi gas beracun, konsep dasar tentang kepekaan makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan tetap relevan.

2. Perbedaan gender terlihat dari kicauan

Burung Kenari
Ilustrasi burung kenari (unsplash.com/César Ardila)

Burung kenari jantan dan betina memang menunjukkan perbedaan yang jelas dari segi kicauan mereka. Dilansir dari laman National Center for Biotechnology Information, penelitian ilmiah menjelaskan bahwa burung kenari jantan menghasilkan lagu yang lebih kompleks dan melodis dengan frasa vokal khusus yang menarik perhatian betina. Kicauan jantan berfungsi sebagai sinyal dalam komunikasi seksual, sedangkan betina lebih sering mengeluarkan suara pendek dan monoton yang berperan sebagai bentuk komunikasi biasa.

Selain dari variasi kicauan, perbedaan gender juga terlihat dari respons dan cara mempersepsikan lagu tersebut. Jantan cenderung fokus pada durasi dan entropi suku kata dalam lagu, sementara betina peka terhadap lebar pita frekuensi suara. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi vokal burung kenari dipengaruhi oleh perbedaan biologis dan sosial yang mendasari fungsi lagu dalam kehidupan mereka, terutama dalam konteks seleksi seksual dan komunikasi antar pasangan.

3. Memiliki jantung tambahan saat berkicau

Burung Kenari
Ilustrasi burung kenari (unsplash.com/Hongbin)

Burung kenari memiliki mekanisme fisiologis yang unik saat berkicau, yang tidak hanya melibatkan sistem vokal, tetapi juga aktivitas jantung yang mendukung stamina bernyanyi mereka. Dilansir dari laman Faster Capital, saat burung ini berkicau, ada peningkatan aktivitas jantung yang memungkinkan pasokan oksigen lebih banyak ke otot-otot yang mengatur suara dan respirasi.

Meskipun burung kenari tidak memiliki "jantung tambahan" secara harfiah, fungsi jantung mereka sangat krusial dan seperti mendapat dorongan ekstra untuk menjaga aliran darah dan energi selama bernyanyi panjang dan kompleks.

Selain itu, burung kenari mengandalkan sistem pernapasan dan organ vokal bernama syrinx yang memiliki struktur rumit, bersama dengan sirkulasi darah yang efektif untuk mempertahankan kicauan mereka.

Kinerja jantung yang meningkat saat bernyanyi ini memastikan mereka mampu memperpanjang durasi suara tanpa kelelahan, hampir seperti memiliki "jantung tambahan" yang memberikan daya tahan lebih. Jadi, istilah jantung tambahan lebih menggambarkan peningkatan kerja jantung alami yang menempel pada aktivitas berkicau, bukan organ jantung ekstra secara fisik.

4. Punya lebih dari 200 ras

Burung Kenari
Ilustrasi burung kenari (unsplash.com/César Ardila)

Burung kenari memiliki beragam jenis yang sangat banyak, bahkan mencapai lebih dari 200 ras yang berbeda di seluruh dunia. Dilansir dari laman LafeberVet, variasi ras burung kenari ini muncul karena pembiakan selektif yang menitikberatkan pada warna bulu, kemampuan bernyanyi, dan bentuk fisik. Ada ras yang difokuskan pada warna-warna cerah seperti red factor canary, ada pula yang dikembangbiakkan untuk keunikan suaranya seperti Waterslager dan German roller, serta jenis dengan bentuk tubuh berbeda seperti frills dan crested.

Keanekaragaman ini memperlihatkan betapa luasnya upaya manusia dalam memelihara dan mengembangkan burung kenari agar sesuai dengan kebutuhan hobi atau kontes. Masing-masing ras memiliki ciri khas dan keindahan tersendiri yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta burung. Dengan banyaknya ras yang ada, burung kenari tetap menjadi salah satu burung peliharaan favorit yang terus mengalami perkembangan dalam hal estetika dan performa vokal.

Berbagai fakta tentang burung kenari menunjukkan bahwa burung kecil ini punya lebih banyak sisi menarik daripada yang terlihat. Tak heran jika kenari tetap menjadi salah satu burung kicau yang digemari, baik oleh penghobi maupun oleh siapa saja yang tertarik pada dunia satwa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us