5 Fakta Waxbill, si Burung Penipu Predator yang Cerdas

Waxbill sejatinya adalah burung khas Afrika khususnya di sub-Sahara sebagian besar tinggal di selatan Gurun Sahara. Bagian Afrika lain seperti Timur, Tengah dan Selatan. Di Afrika Barat, waxbill umumnya ditemui di Sierra Leone dan Liberia.

Di Eropa, umumnya waxbill berkelana ke Portugal dan Spanyol. Di Amerika, burung berparuh merah ini tinggal di Trinidad dan Tobago dan Brasil. Di Pasifik, tersebar di Kaledonia Baru dan Hawaii, Amerika Serikat.

Waxbill menyukai area terbuka dengan rerumputan yang tinggi dan tanaman rimbun. Waxbill biasa juga bertengger di alang-alang dan rawa-rawa. Lanjutnya, mereka dengan bebasnya mengunjungi kebun, taman dan pertanian.

Waxbill berwarna abu-abu coklat dibedakan dari paruhnya berwarna merah tampak seperti dicelupkan ke dalam lilin merah. Pipi, tenggorokkan dan perut berwarna abu-abu keputihan. Bagian bawah tubuhnya berwarna merah muda dengan garis-garis halus.

Terdapat semburat merah muda di bagian bawah tengah perut, namun tak semua waxbill seperti ini. Pantat berwarna coklat dan ekor cenderung hitam. Panjang hingga 5 inci, lebar 1/2 inci dan berat 3/4 ons.

Waxbill biasanya mencari makanan bersama-sama sebanyak 40 ekor pada siang hari di alang-alang. Sebaliknya pada malam hari, kawanan burung bertengger di habitatnya.

Waxbill adalah omnivora yang granivora memilih pola makan rumput: padang rumput, guinea, millet dan biji-bijian. Sang burung menggunakan kakinya untuk memetik bijian-bijian dan tumbuhan lainnya. Mereka makan pada siang dan sore hari.

Serangga adalah makanan terpenting bagi burung terutama untuk diberikan kepada anaknya dalam jumlah banyak setelah lahir. Sebab, serangga mengandung protein tambahan untuk tumbuh kembang sang anak.

Dilansir Animaldiversity, wixbill biasanya membangun sarang berbentuk bulat dari rerumputan kering dan menyembunyikan di alang-alang dekat tanah. Betina membangun sebagian besar sarang, sementara jantan membantu melapisi sarang dalam dengan bulu.

Waxbill punya cara super cerdas dengan membuat sarang "palsu" terletak di atas sarang aslinya disebut juga "sarang ayam jantan" dan tidak lupa untuk menyebarkan kotorannya pada sarangnya itu untuk menghadang serangan predator.

Tujuan utamanya predator mendatangi sarangnya adalah untuk memangsa anak dan telur burung. Predatornya terdiri dari serval, burung pemangsa, ular dan hewan pengerat. Predator yang terkena jebakan kotoran memilih untuk kabur karena itu menjijikkan.

Dalam pembuatan sarang terkait dengan kehidupan perkawinan pasangan waxbill. Musim kawin berlangsung pada pertengahan musim panas. Betina biasanya bertelur antara 4 dan 6 butir. Anak yang baru lahir membutuhkan waktu dari 17-21 hari untuk bisa terbang.

Selama 21 hari, anak-anak wixbill masih dirawat dan diberi makan oleh kedua induknya. Anak burung biasanya mencapai kematangan seksual pada usia 6 bulan hingga 1 tahun.

Waxbill berpunuk merah dan hitam terlihat mirip dengan waxbill. Bedanya waxbill berpunuk merah berparuh gelap dan burung berpunuk hitam memiliki garis hitam di matanya.

Itulah gambaran kecerdasan waxbill dalam hadapi predator. Keterbatasan waxbill dalam hal pertarungan (otot), membuatnya menggunakan otaknya untuk menghadang predator dengan menggunakan kotoran.