Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska, Punya Bentuk Gigi yang Unik

Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska
hiu zebra (commons.wikimedia.org/Makolga3113)
Intinya sih...
  • Hiu port jackson memiliki gigi runcing dan tumpul untuk memakan moluska dan krustasea, serta sering bersembunyi di dasar laut
  • Hiu zebra merupakan hewan nokturnal yang memakan moluska, ikan kecil, dan krustasea, serta tidak agresif terhadap manusia
  • Hiu perawat adalah pemangsa dasar laut sejati dengan gigi kecil dan tajam untuk meremukkan mangsanya yang keras
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di mata manusia, hiu terkenal sebagai ikan predator yang ganas dan mampu memangsa apapun. Entah itu ikan, mamalia, hingga burung masuk ke menu makanannya. Tak cuma itu, bahkan beberapa spesies hiu cukup agresif dan sering menyerap manusia. Walau begitu, gak semua hiu merupakan hewan ganas. Sebaliknya, justru ada beberapa spesies yang lebih suka memangsa krustasea dan moluska.

Contohnya, wobeggong merupakan hiu berukuran sedang yang suka memakan invertebrata di dasar laut. Kemudian, hiu port jackson sudah beradaptasi untuk meremukan cangkang moluska yang sangat keras. Tak cuma itu, ada juga bonnethead yang makanan utamanya adalah krustasea. Penasaran dengan hiu-hiu tersebut? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut!

1. Hiu port jackson

Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska
hiu port jackson (inaturalist.org/peterdavey)

Dilansir Australian Museum, Heterodontus portusjacksoni atau hiu port jackson sering memakan moluska, krustasea, bulu babi, dan ikan. Nah, hiu sepanjang 1,6 meter ini sudah beradaptasi untuk memakan hewan-hewan tersebut. Dalam hal ini, ia memiliki gigi depan yang runcing. Kemudian, gigi belakangnya tebal, tumpul, dan didesain sedemikian rupa untuk menghancurkan cangkang moluska dan krustasea.

Sejatinya, hiu port jackson bukan termasuk hewan yang agresif. Hingga saat ini, ia tidak pernah menyerang atau menggigit manusia. Sebaliknya, ia lebih sering bersembunyi dan berkamuflase di bebatuan, area karang, dan dasar laut berpasir. Gak cuma itu, ikan ini juga merupakan hewan endemik Australia. Tak seperti hiu lain yang menetap, hiu port jackson merupakan hewan yang sering bermigrasi.

2. Hiu zebra

Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska
hiu zebra (commons.wikimedia.org/IFREMER)

Laman Fishbase menjelaskan kalau makanan utama ikan ini adalah moluska. Walau begitu, terkadang ia juga akan memakan ikan kecil dan krustasea seperti kepiting. Ikan dengan nama ilmiah Stegostoma tigrinum ini merupakan hewan nokturnal, jadi aktivitasnya akan memuncak di malam hari. Ukurannya sendiri tak bisa dibilang kecil, sebab hiu bertutul hitam ini punya panjang maksimal sekitar 3,5 meter.

Hiu zebra bisa ditemukan di perairan hangat, khususnya di wilayah Afrika, Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Australia. Ia bukan penyelam yang andal dan hanya mampu menyelam hingga kedalaman 65 meter. Daripada masuk ke perairan dalam, hiu zebra lebih sering terlihat di area pesisir, dasar laut berpasir, atau area karang. Sama seperti hiu port jackson, hewan ini tidak agresif dan tidak berbahaya bagi manusia.

3. Hiu perawat

Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska
hiu perawat (commons.wikimedia.org/Gary Rinaldi)

Ginglymostoma cirratum atau hiu perawat cukup terkenal karena perawakannya yang menggemaskan. Gak cuma itu, ikan yang panjangnya mencapai 4,5 meter ini juga tidak agresif dan tidak berbahaya. Sebaliknya, ia sering berinteraksi dengan para penyelam. Lebih lanjut, hiu perawat bisa ditemukan di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Dilansir Animal Diversity Web, hiu perawat merupakan pemangsa dasar laut sejati. Jadi, ia tak mau berburu di tempat lain, khususnya di laut lepas. Makanannya sendiri mencakup chepalopoda, moluska, krustasea, dan bulu babi. Nah, untuk menghancurkan tubuh mangsa yang keras, hewan ini dilengkapi dengan gigi yang kecil, tajam, dan bergerigi. Nah, giginya dirancang untuk meremukan benda kaeras dan bukan untuk mengoyak daging.

4. Bonnethead

Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska
bonnethead (commons.wikimedia.org/Valerie Everett)

Ikan dengan nama ilmiah Sphyrna tiburo ini merupakan spesies hiu martil. Lebih lanjut, ia merupakan spesies hiu martil berukuran kecil dengan panjang maksimal sekitar 1,5 meter. Karena terhitung kecil, laman Florida Museum menjelaskan kalau ia bukanlah hewan yang berbahaya. Tak cuma itu, bonnethead juga pemalu dan akan kabur jika bertemu dengan manusia.

Di alam liar, makanan utama bonnethead mencakup moluska, krustasea, dan ikan kecil. Di beberapa kesempatan, ia juga bisa memakan rumput laut, khususnya saat masih kecil. Saat berburu, ia akan menggali pasir dan menghancurkan karang. Nah, hal tersebut dilakukan dalam rangka memancing mangsanya keluar dari tempat persembunyian. Terbukti, strategi tersebut juga cukup efektif.

5. Wobbegong

Hiu Pemakan Krustasea dan Moluska
wobbegong (commons.wikimedia.org/Richard Ling)

Dilansir iNaturalist, penyebutan wobbegong merujuk pada hiu yang berasal dari famili Orectolobidae. Wobbegong merupakan hiu berukuran kecil yang panjangnya tak lebih dari 1,2 meter. Tak hanya itu, ikan ini sangat ahli berkamuflase. Sebab, ia memiliki tubuh yang datar, warna yang serupa dengan area sekitar, dan wobbegong juga punya rumbai-rumbai di sekujur tubuh yang mirip dengan karang dan rumput laut.

Secara umum, makanan utamanya mencakup invertebrata seperti kepiting, udang, dan moluska. Walau begitu, ia juga tak segan untuk memangsa ikan dan hiu lain yang lebih kecil. Sebenarnya, wobbegong tidak berbahaya bagi manusia. Namun, ia bisa menyerang dan menggigit ketika merasa terancam. Wobbegong memang kecil, namun gigitannya menyakitkan dan bisa menimbulkan luka yang cukup parah.

Nyatanya, gak semua hiu merupakan predator ganas. Justru, hiu-hiu pemakan krustasea dan moluska merupakan ikan yang santai dan sangat jarang menyerang manusia. Dalam hal ini, mereka sama seperti ikan lain, yaitu hanya ingin hidup tenang tanpa diganggu oleh manusia. Maka dari itu, kamu gak boleh mengusik, mengganggu, atau merusak habitat mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Dampak Bahaya Gas Air Mata Kedaluwarsa, Bisa Mematikan

03 Sep 2025, 16:20 WIBScience