5 Jenderal Terhebat di Perang Dunia ke-2, Strateginya Paling Ditakuti

Tomoyuki Yamashita merupakan pria kelahiran Kochi, Jepang, pada tahun 1885. Pada Perang Dunia II, ia ditugaskan untuk melakukan operasi di Malaysia dan Singapura yang saat itu tengah diduduki oleh Inggris. Operasinya itu sukses besar hingga tentara Inggris mengalami kerugian luar biasa waktu itu. Hal itu membuatnya dijuluki Tiger of Malaya.

Setelah itu, pada tahun 1944, Yamashita ditugaskan untuk mempertahankan Filipina yang saat itu masih dikuasai Jepang. Sayang, kali ini pasukannya mengalami kekalahan telak dalam pertempuran Leyte dan Luzon. Namun, ia masih bisa mempertahankan Filipina hingga Jepang menyerah pada tahun 1945. Yamashita kemudian didakwa sebagai penjahat perang dan dihukum mati di Filipina pada tahun yang sama.

Salah satu kontribusi terbesar Georgy Zhukov bagi Uni Soviet selama Perang Dunia II adalah penaklukan Berlin yang membuat bendera Soviet berkibar di ibu kota Jerman tersebut. Kala itu tentara merah yang ia komando sukses menghancurkan Berlin, sekaligus membuat pimpinan Nazi saat itu, Adolf Hitler, bunuh diri akibat kekalahan yang sudah di depan mata.

Salah satu prestasi lain dari Zhukov adalah saat ia mampu memenangi pertempuran Kursk yang terjadi pada tahun 1943. Kala itu, Jerman yang membawa 90.000 pasukannya untuk menginvasi Uni Soviet sukses dihentikan berkat kejeniusan dari seorang Georgy Zhukov dan para pasukannya. 

Setelah pengeboman di Pearl Harbour yang dilakukan Jepang, Dwight D. Eisenhower yang merupakan pimpinan perang utama Amerika Serikat kala itu menugaskan George Patton pergi ke Afrika Utara untuk membantu blok sekutu. Di bawah komandonya, mereka sukses mengusir blok axis yang saat itu dipimpin oleh Erwin Rommel.

Ia kemudian dikirim ke Prancis untuk membantu sekutu dalam operasi Neptune, atau lebih dikenal sebagai D-Day, di daerah Normandi. Kala itu, pasukan Third Army atau angkatan darat milik Amerika Serikat berhasil memukul mundur Jerman sekaligus menjadi kemenangan terbesar pihak sekutu.

Erich von Manstein merupakan salah satu jenderal terbaik Jerman yang sangat ditakuti oleh pihak sekutu selama Perang Dunia II. Ia bahkan berani beradu argumen dengan Adolf Hitler mengenai strategi perang saat itu. Bahkan, ia merupakan dalang dibalik penyerangan Ardennes. Manstein juga ikut dalam pertempuran di Arras dan Afrika Utara.

Manstein bahkan hampir saja menaklukan Stalingrad sebelum Uni Soviet berhasil melakukan serangan balik yang membuat pasukan Jerman memilih mundur. Pada tahun 1944, Hitler memberhentikan Manstain karena terlalu sering berbeda pandangan mengenai strategi perang. Setelah itu, ia ditangkap oleh pihak Inggris pada tahun 1945 dan didakwa dengan tuduhan kejahatan perang.

Erwin Rommel yang sering dijuluki sebagai The Dessert Fox ini merupakan jenderal terbaik yang dimiliki Jerman pada Perang Dunia II. Ia merupakan salah satu orang kepercayaan dari Adolf Hitler dan ditugaskan sebagai pimpinan 7th Panzer Division yang ikut ambil bagian pada pertempuran Ardennes.

Kesuksesan di Ardennes membuat Hitler mengirimnya untuk membantu pasukan Italia yang tengah disudutkan Inggris di Afrika Utara. Berkat kehebatannya, Rommel sukses memukul mundur Inggris. Namun, ia justru dituduh akan mengkudeta Hitler dan akhirnya dihukum mati dengan meminum racun sianida.

Kehebatan para jenderal tersebut merupakan bagian penting dalam Perang Dunia II. Strategi dan komando mereka sukses membuat para lawan ketakutan. Kisah pertempuran mana yang paling kamu sukai dari sejarah Perang Dunia II?