5 Penyebab Mengapa Nazi Kalah Pada Perang Dunia II

Salah satu kesalahan yang membuat Nazi kalah pada Perang Dunia II yaitu Nazi menolak rancangan teknologi senjata baru. Hitler sebagai pemimpin Nazi menolak karena merasa kalau Nazi sudah memiliki persenjataan yang kuat. Senapan STG-44 yang merupakan senjata penemuan Albert Einstein tidak boleh diproduksi secara massal oleh Hitler.

Selain itu, senjata nuklir ciptaan Leo Szilard juga disia-siakan oleh Hitler. Padahal kalau Nazi pada waktu itu menggunakan teknologi persenjataan terbaru, maka ada kemungkinan Nazi bisa menang pada Perang Dunia II.

Untuk menang dalam sebuah perang, senjata canggih saja tidak cukup. Diperlukan strategi perang yang jelas untuk bisa memenangkan perang. Sayangnya hal ini tidak dimiliki oleh Nazi.

Hal ini dibuktikan dengan ketidakmampuan Nazi untuk merebut Inggris karena jenderal Nazi menerapkan strategi yang salah. Karena itulah Hitler selalu mengambil keputusan sendiri serta tidak mempercayai kemampuan jenderalnya. Akibatnya, Nazi kalah dalam Perang Dunia II.

Nazi memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap pasukannya. Kebijakan yang diterapkan oleh Nazi ialah pasukan Nazi harus siap mati saat perang. Mereka harus berperang sampai titik darah penghabisan dan tidak boleh mundur saat perang.

Kalau ada pasukan Nazi yang mundur, maka mereka harus siap untuk dihukum mati oleh para petinggi perang. Karena kebijakan inilah membuat pasukan Nazi menjadi semakin berkurang sehingga kekuatan militer Nazi menjadi melemah.

Walaupun memiliki persenjataan yang mumpuni, tetapi Jerman memiliki sumber daya alam yang sedikit. Memang, Jerman mempunyai sumber daya alam yaitu tambang batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar. Tetapi hanya itu saja sumber daya alam yang dimiliki oleh Jerman.

Melihat kondisi ini, para petinggi Nazi sadar akan kelemahannya. Dengan kondisi sumber daya alam yang sedikit, maka Nazi tidak akan mampu bertahan pada peperangan jangka panjang.

Figur seorang pemimpin sangat penting bagi pasukan perang dalam memenangkan perang. Hal ini tidak dimiliki oleh Hitler. Sifat ambisius dan keras kepala yang dimiliki oleh Hitler membuat Nazi mengalami kekalahan pada Perang Dunia II. Menurut Albert Speer yang merupakan mantan menteri industri peperangan Nazi, ia berkata kalau sebenarnya Nazi belum siap untuk berperang.

Tetapi karena Hitler yang terlalu ambisius untuk menguasai Eropa, akhirnya tanpa persiapan yang matang Nazi mulai Polandia pada tahun 1939 yang menyulut terjadinya Perang Dunia II.

Itulah penyebab mengapa Nazi bisa mengalami kekalahan pada Perang Dunia II. Walaupun pada saat itu Nazi dikenal sebagai pasukan militer terkuat, nyatanya Nazi memiliki banyak sekali kelemahan. Mulai dari sumber daya alam yang sedikit, tidak memiliki ahli perang yang handal, hingga keputusan Hitler membuat Nazi kalah dalam Perang Dunia II. Sehingga kelemahan inilah yang dimanfaatkan musuh untuk mengalahkan Nazi.

Kalau saja pada waktu itu Hitler memikirkan secara matang persiapan untuk memulai perang, mungkin saja Nazi bisa menang dalam Perang Dunia II.