5 Planet Misterius yang Dikabarkan ada di Tata Surya

Setelah Pluto dikecualikan dari daftar planet, hingga saat ini, Tata Surya dipercaya terdiri dari 8 planet yang nama-namanya tidak lagi asing di telinga kita. Walaupun begitu, di tengah Tata Surya yang luas ini, masih ada kemungkinan mengenai keberadaan planet lain yang belum sempat ditemukan.
Kamu mungkin pernah mendengar hipotesa-hipotesa mengenai planet lain, terutama Planet Nibiru, yang sempat dikabarkan akan menghancurkan Bumi di tahun 2012 silam. Meski masih berupa hipotesa, berikut lima planet misterius yang diprediksi pernah atau masih ada di Tata Surya kita.
1. Planet 9

Hipotesis dan pencarian planet 9 diawali dari rasa penasaran astronom mengenai beberapa gangguan berupa tarikan gravitasi pada Neptunus dan objek-objek di sabuk kuiper, atau disebut juga Trans Neptunian Objects (TNOs). Menurut astronom, gangguan itu tidak mungkin berasal dari Pluto, mengingat tarikan gravitasi Pluto tidak cukup masif untuk memberikan dampak yang signifikan.
Dilansir NASA, Planet 9 diperkirakan berjarak 20 kali lebih jauh dari jarak Matahari dan Neptunus, memiliki ukuran yang mirip dengan Uranus dan Neptunus, dan menghabiskan waktu antara 10.000 – 20.000 tahun untuk satu kali mengorbit Matahari. Sayangnya, pencarian planet 9 dengan memanfaatkan Pan-STARRS and Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) tidak membuahkan hasil.
Tidak ditemukannya planet 9 bukan berarti keberadaan planet ini dilupakan begitu saja. Baru-baru ini, dalam publikasi ilmiah yang ditulis Jakub Scholtz dan James Unwin, planet 9 tidak bisa ditemukan karena planet tersebut merupakan sebuah lubang hitam purba. Tentunya bukan lubang hitam supermasif, ya, tetapi lubang hitam dengan tarikan gravitasi serupa planet.
2. Theia

Theia merupakan sebuah planet yang diasumsikan ada di tata surya miliaran tahun yang lalu. Asumsi mengenai keberadaan Planet Theia di Tata Surya berawal dari hipotesis tubrukan besar. Hipotesis ini mengungkapkan bahwa Bulan tercipta karena adanya tabrakan dahsyat antara Bumi dengan planet lainnya, yang diberi nama Theia, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Dilansir Astronomy, Theia mengalami kehancuran setelah bertabrakan dengan Bumi, puing material dari kedua planet tersebut terlontar keluar, dan kemudian berakhir sebagai Bulan. Sedangkan sisa-sisa Planet Theia lainnya menyatu dalam inti Bumi. Meskipun masih banyak bantahan mengenai keberadaan Theia, kepopuleran hipotesis tubrukan besar semakin mendukung keberadaan Planet Theia di Tata Surya pada masa lalu.
3. Nibiru

Hipotesa mengenai Planet Nibiru sempat menggemparkan pada tahun 2012, disertai peringatan mengenai Nibiru akan masuk dalam orbit Bumi dan menghantamnya dalam waktu dekat, bersamaan dengan berakhirnya kalender suku maya. Pada masanya, penggiat konspirasi mempercayai bahwa NASA menutup-nutupi keberadaan planet ini dari masyarakat.
Nama Nibiru pertama kali disebutkan dalam buku Zecharia Sitchin tahun 1976, berjudul “The 12th Planet”. Dalam bukunya, Sitchin menjelaskan bahwa Nibiru tercatat dalam teks Sumeria kuno sebagai planet yang mengitari Matahari setiap 3.600 tahun sekali, melintas di antara orbit Mars dan Jupiter. Namun, hingga saat ini, masih tidak ada bukti mengenai keberadaan Nibiru.
4. Vulcan

Hipotesis mengenai Planet Vulcan diungkapkan oleh matematikawan Prancis pada abad ke-19, bernama Urbain Jean Joseph Le Verrier. Saat itu, Verrier menemukan anomali pada orbit Merkurius yang ternyata tidak berupa elips sempurna. Untuk menjelaskan anomali tersebut, Verrier memberikan hipotesa secara yakin mengenai keberadaan planet lain yang mengganggu Merkurius, berada di antara Merkurius dan Matahari. Planet tersebut diberi nama Vulcan.
Selama puluhan tahun, Vulcan akhirnya dipercaya sebagai planet pertama di tata surya. Namun, selain tidak adanya bukti, hipotesis mengenai Vulcan akhirnya digugurkan oleh Albert Einstein. Melalui teori relativitas umum, Einstein dapat menjelaskan anomali pada orbit Merkurius tanpa harus melibatkan keberadaan planet lain sebagai penganggu.
5. Planet V

Planet V muncul dari hipotesis ilmuan untuk menjelaskan dari mana asal asteroid-asteroid yang membombardir Bumi dan planet lainnya di Tata Surya sekitar 3-4 miliar tahun lalu. Peristiwa itu dikenal dengan Late Heavy Bombardement (LHB). Sisa-sisa kehancuran Planet V adalah alasan dipercaya sebagai alasan terjadinya hantaman asteroid di Bumi, Merkurius, Venus, Mars, dan Bulan dalam waktu yang berdekatan.
Dilansir Listverse, Planet V merupakan planet batuan yang terletak di antara Mars dan sabuk asteroid bagian dalam. Planet ini memiliki massa yang lebih kecil dari Mars, membuatnya lebih mudah terpengaruhi tarikan gravitasi Jupiter dan planet-planet di bagian dalam. Hal itu lama kelamaan menyebabkan terjadinya ketidakstabilan orbit yang mengarahkan Planet V pada kehancurannya.
Kecanggihan teknologi memang membuat kita bisa melihat alam semesta hingga jarak miliaran tahun cahaya, tetapi, bukan berarti kita sudah mengetahui Tata Surya seutuhnya. Masih banyak yang tersembunyi di Tata Surya kita dan menunggu untuk dipelajari.