5 Fakta Menarik Cekibar, Spesies Cecak Terbang yang Unik!

Mungkin kamu sudah biasa melihat cecak yang tinggal di dinding atau pepohonan dekat rumah. Namun, pernahkah kamu melihat spesies cecak terbang? Binatang satu ini sering disebut dengan nama cekibar. Di tengah habitatnya yang semakin berkurang, keberadaan cekibar juga cukup susah ditemukan.
Cekibar memiliki nama ilmiah Draco volans. Spesies cecak terbang dapat dijumpai di hutan kawasan Asia Tenggara. Dilansir National Geographic dan Animal Diversity Web, inilah lima fakta menarik cekibar. Semoga bisa menambah wawasanmu.
1. Memiliki tulang rusuk yang memanjang dan fleksibel

Cecak biasanya ditemukan merayap di dinding atau pepohonan. Namun, ini berbeda halnya dengan cekibar. Spesies cecak satu ini memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya, yaitu terbang. Bahkan, ada yang menyebut cekibar dengan cecak terbang. Kemampuan unik ini tidak terlepas dari fisiknya yang unik.
Dilansir National Geographic, cekibar memiliki bentuk tulang rusuk yang memanjang dan fleksibel. Bentuk tulang rusuk tersebut dapat dipanjangkan dan ditarik kembali. Di antara tulang rusuk ini, terdapat lipatan kulit yang menempel rata pada tubuh saat tidak digunakan, tetapi berfungsi sebagai sayap saat dibentangkan.
2. Memiliki tubuh pipih dan corak warna yang khas

Spesies cecak terbang ini memang dikenal dengan nama ilmiah Draco volans. Selain nama ilmiah tersebut, cecak terbang juga memiliki sebutan populer lain, yaitu draco lizard atau flying dragon. Reptil satu ini memiliki ciri fisik unik yang membedakannya dengan cecak-cecak yang lain.
Kamu bisa mengamati dari bentuk tubuh pipih dan corak warnanya yang khas. Dilansir Animal Diversity Web, cekibar jantan memiliki panjang kurang lebih 195 mm dan betina sekitar 212 mm. Cekibar jantan memiliki warna kebiruan di sisi perut sayap dan cokelat di sisi punggung. Sementara itu, cekibar betina memiliki warna kuning pada sisi perut sayap.
3. Banyak dijumpai di Asia Tenggara dan India Selatan

Jika tinggal di perkotaan, mungkin kamu jarang melihat cekibar atau cecak terbang. Hal ini mengingat habitatnya yang berada di pepohonan. Cekibar merupakan salah satu dari satwa khas hutan hujan tropis.
Berdasarkan informasi yang bersumber dari Australian Geographic, cekibar paling banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan India Selatan. Cecak terbang hanya aktif pada pagi dan sore hari. Adapun, siang hari digunakan untuk beristirahat guna menghindari intensitas cahaya matahari.
4. Dapat meluncur sejauh 8 meter

Di beberapa tempat, cekibar masih bisa ditemukan dengan mudah. Mereka tinggal di lingkungan dengan pepohonan yang masih rimbun. Beberapa orang menjuluki cekibar sebagai spesies cecak terbang karena lompatannya yang fantastis dari pohon ke pohon.
Dilansir Australian Geographic, meluncur adalah cara yang paling cekibar sukai untuk berpindah tempat. Spesies cecak ini dapat menempuh lintasan sepanjang 8 m sebelum menetap di dahan atau batang pohon untuk mempersiapkan peluncuran berikutnya. Pejantan akan berpatroli ketat di wilayahnya di salah satu pohon. Sementara itu, cekibar betina bergerak bebas di antara pepohonan untuk mencari pasangan.
5. Merupakan hewan pemakan serangga

Beberapa hewan reptil diketahui sebagai pemakan serangga. Kamu bisa melihat cecak atau tokek yang memakan nyamuk dan serangga-serangga kecil lain. Lantas, bagaimana dengan cekibar? Ternyata ia memiliki pola makan yang tidak kalah unik.
Menurut Animal Diversity Web, cekibar atau cecak terbang diketahui sebagai pemakan serangga. Kebanyakan dari mereka memakan semut kecil atau rayap di pepohonan. Ketika serangga kecil berada pada jarak yang cukup dekat, cekibar mampu mengambil tanpa harus menggeser tubuhnya.
Ternyata spesies cecak tidak hanya ada satu jenis. Selain cecak yang bisa ditemukan merayap di dinding bangunan, ada juga cecak terbang yang biasa hidup di pepohonan. Lima fakta unik tentang cekibar tadi semoga bisa menambah wawasan tentang keberagaman satwa. Kira-kira, apakah kamu sudah pernah melihat spesies cecak tersebut secara langsung?