5 Tokoh Sejarah yang Dibelokkan Kebenarannya oleh Dunia Hiburan

Pada 2012, 20th Century Fox merilis "Abraham Lincoln: Vampire Hunter", mengisahkan sang Presiden AS ke-16 sebagai seorang pemburu vampir di malam hari dan menjalankan tugasnya sebagai seorang presiden di siang hari. Apa yang aneh di sini?
"Memangnya Lincoln pernah menjadi pemburu vampir?!"
Tepat sekali! Layar lebar bukan "layar lebar" namanya jika tidak ditaburi oleh representasi karakter-karakter - apalagi figur sejarah - yang "dibumbui" sedemikian rupa untuk menarik minat penonton agar "memecahkan" box office.
Dikarenakan representasinya yang berulang kali didaur ulang oleh studio-studio film, masyarakat justru lebih ingat dengan representasinya dibandingkan fakta aslinya. Tidak jarang, figur-figur bersejarah dibuat terlalu dominan, kuat, atau dibelokkan jalan ceritanya untuk kepentingan hiburan.
Dari Cleopatra hingga Napoleon Bonaparte, inilah 5 tokoh sejarah yang dibelokkan kebenarannya oleh dunia hiburan.
1. Cleopatra VII
Siapa yang tidak kenal tokoh wanita yang satu ini? Dianggap sebagai salah satu wanita tercantik di dunia, dia adalah Cleopatra VII, ratu asal Mesir. Ia terkenal karena dipersunting oleh Julius Caesar lalu Markus Antonius, dua penguasa asal Kekaisaran Romawi.
Mulai dari filmnya "Antony and Cleopatra" pada 1913 hingga drama TV "Rome" pada 2005, Cleopatra menjadi tokoh utama. Dikarenakan parasnya yang cantik, mayoritas film mengenai dirinya sedikit... syur. Lalu, bagaimana dunia hiburan mengubah wajah Cleopatra?
- Cleopatra, ratu Mesir tercantik sejagad.
Pertama-tama, Cleopatra bukan dari Mesir! Kalian terkejut? Dunia selama ini mengira Cleopatra adalah orang Mesir. Faktanya, Cleopatra adalah wanita keturunan Yunani yang numpang lahir di Mesir saat invasi Kerajaan Ptolemaios atas Mesir sejak 305 Sebelum Masehi (SM).
Di balik kecantikannya, Cleopatra adalah sosok wanita terpelajar, ahli berdiplomasi, dan seorang pemimpin yang cerdik.
Anggapan bahwa Cleopatra adalah wanita tercantik datang dari tulisan negarawan Romawi, Cassius Dio. Berbeda pendapat, tulisan Dio pun bertentangan dengan tulisan Plutarch - dari satu abad sebelumnya - yang mengatakan bahwa penampilan Cleopatra seperti "wanita biasa saja".
- Hubungan Cleopatra, Caesar, dan Antonius hanya sekadar seks.
Fakta selanjutnya, hubungan Cleopatra dengan Caesar dan Antonius lebih rumit daripada yang terlihat. Cleopatra mendekati Caesar untuk mengokohkan pemerintahannya di Mesir.
Sepeninggal Caesar, Antonius mendekati Cleopatra karena kekayaan Cleopatra dan Mesir dianggapnya dapat membantu dalam mengalahkan Kaisar Agustus. Cleopatra pun ingin putranya dengan Caesar mengisi takhta. Tragisnya, Antonius dan Cleopatra bunuh diri saat gagal menumbangkan Agustus.