Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Anemon Laut Agregat, Jumlahnya Sangat Melimpah!

Anemon agregat
Anemon agregat (commons.wikimedia.org/Jerry Kirkhart)
Intinya sih...
  • Anemon agregat hidup di pantai berbatu di sepanjang pantai Pasifik Amerika Utara.
  • Mereka memiliki kemampuan mengkloning diri dan reproduksi seksual maupun aseksual.
  • Memiliki banyak tentakel, berebut wilayah dengan koloni anemon lain, rakus dalam makanan, dan punya umur panjang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beragam spesies hewan dan tumbuhan yang menghuni perairan laut tampak begitu menakjubkan. Membahas mengenai makhluk hidup yang ada di lautan, terdapat hewan yang mirip tumbuhan yang disebut anemon dengan tampilan yang bervariasi. Seperti anemon laut dari genus Anthopleura yaitu anemon agregasi (Anthopleura elegantissima).

Spesies anemon laut ini terkenal dengan kemampuan mengkloning diri. Sehingga, keberadaannya paling melimpah di perairan pantai berbatu. Biasanya spesies anemon ini menghuni habitat di sepanjang pantai Pasifik Amerika Utara. Ciri khas yang paling umum dan terlihat adalah banyaknya tentakel pada sepanjang cakram mulutnya. Seperti apa hal menarik lain mengenai anemon laut agregat? Untuk lebih mengenalnya, simak ulasan sebagai berikut.

1. Dapat ditemukan di pantai berbatu

Anemon agregat di bebatuan
Anemon agregat di bebatuan (commons.wikimedia.org/Jerry Kirkhart)

Spesies anemon laut yang memiliki wilayah persebaran di pesisir Pasifik Amerika Utara yaitu dari Alaska sampai Baja California, Meksiko. Anemon agregat biasa melimpah di pantai berbatu. Dilansir Aquarium of the Pacific, mereka biasa ditemukan pada zona pasang surut berbatu. Dapat hidup pada tempat gelap seperti celah-celah.

Pada habitat tersebut anemon agregat bisa terpapar udara dalam waktu singkat ketika air surut. Selama itu, tentakelnya akan menutup, sehingga air tetap berada dalam tubuh. Mereka bersimbiosis dengan mikroalga sebagai inangnya dan ini akan memberikan warna pada anemon agregat. Kehidupannya dalam perairan dangkal, untuk menyediakan sinar matahari bagi mikroalga ini.

Tubuh anemon laut agregat melekat pada substrat berbatu (makhluk sesil). Namun, tubuhnya bisa memanjang 4-5 cm ketika berada di bawah air dan tentakelnya bisa menyebar di permukaan air. Mereka juga hampir terkubur, karena seluruh permukaan kolomnya terdapat detritus, pasir, serpihan cangkang yang menempel. Hal ini, karena terdapat sel lengket pada kolom. Sehingga, bisa dimanfaatkan sebagai kamuflase dan bertindak untuk tabir surya agar tetap basah atau tidak mengering.

2. Punya kemampuan mengkloning diri

Kumpulan anemon agregat
Kumpulan anemon agregat (commons.wikimedia.org/iwona_kellie)

Anemon agregat memiliki dua cara dalam bereproduksi yaitu secara seksual maupun aseksual atau juga disebut kemampuan kloning dirinya. Dilansir Puget Sound Museum of Natural History, reproduksi secara seksual terjadi pada musim panas. Saat ini, anemon dewasa akan melepaskan sperma dan sel telur ke dalam air yang akan terbuahi. Kemudian perkembangan akan terjadi membentuk larva yang berenang bebas (planula). Perkembangan pada planula akan terjadi terus menerus hingga akhirnya tenggelam ke dasar air dan menempel sebagai anemon kecil. Sehingga, reproduksi seksual ini terjadi dengan penyebaran dan pencampuran gen. 

Sedangkan reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dari pembelahan diri menjadi dua atau lebih. Biasanya terjadi di musim gugur dan musim dingin. Kemudian tunas-tunas ini menjadi individu kecil yang akan tumbuh menjadi anemon dewasa. 

3. Punya banyak tentakel

Keindahan tentakel anemon agregat
Keindahan tentakel anemon agregat (commons.wikimedia.org/Ed Bierman)

Tentakel yang menyerupai mahkota merupakan ciri yang khas dimiliki anemon agregat. Tentakel ini mengelilingi cakram mulutnya, ada sekitar 100 jumlahnya pada tiga atau empat baris di sekitar tepian cakram mulut. Biasanya ujung pada tentakel berwarna merah muda, tapi juga bisa putih, lavender atau biru. 

Dilansir Aquarium of the Pasific, warna kolom pada anemon bisa bervariasi tergantung jenis alga simbiosis yang menjadi inang bagi anemon. Warna kolom ini mulai dari hijau, putih, atau cokelat sedangkan cakram mulut warnanya hijau atau cokelat.

Mereka tampak seperti gumpalan kecil mirip jeli dan begitu menyatu dengan lingkungan di sekitarnya. Kumpulan anemon agregat ini, setiap meternya mencapai kepadatan hingga 500 individu. Selain itu, kolom pada anemon agregat punya ukuran tinggi hingga 6 cm dengan lebar 3--8 cm yang tergantung cakram pada dirinya mengembang atau tidak. 

4. Bisa berebut wilayah dengan koloni anemon lain

Anemon agregat
Anemon agregat (commons.wikimedia.org/Brocken Inaglory)

Spesies hewan laut ini, meskipun disebut tidak bergerak tapi mereka memiliki perilaku. Dilansir Exploring Rocky Shores of Shouthern Oregon Coast, mereka mampu bergerak tetapi tidak jauh dari tempatnya berada. Hal ini, dilakukan menggunakan kaki atau pangkal anemon sebagai bentuk penghindaran diri dari predator maupun hal lain yang mengancam. Mereka juga memiliki kebiasaan mempertahankan wilayah dari koloni anemon lainnya yang berbeda. 

Anemon agregat memiliki tonjolan yang disebut akroragi dan berada tepat di bawah kerah tentakel. Akroragi ini di penuhi dengan sel penyengat yang biasa disebut nematosit dan akan aktif ketika tertekan, melansir Monterey Bay Aquarium. Kebiasaan anemon agregat yang teritorial ini (pertahanan wilayah) menggunakan akroragi ketika melibatkan diri dalam suatu pertempuran. Selama pertempuran atau disebut perang klon ini, antara satu koloni identik dengan koloni lain akan bersentuhan dan menyengat. 

Namun, pada akhirnya pertempuran wilayah tersebut hanya menghasilkan suatu wilayah netral. Hal ini, mereka yang jaringan tubuhnya terluka akan mengelupas dan mati. Lalu, kedua koloni yang masih selamat akan saling menjauh, meninggalkan dan mengosongkan zona netral antara kedua koloni tersebut.

5. Tergolong pemakan yang rakus

Anemon agregat
Anemon agregat (commons.wikimedia.org/Davefoc)

Anemon agregat memakan apapun yang lewat di hadapannya, sehingga mereka disebut pemakan yang rakus. Dilansir Monterey Bay Aquarium, apapun yang lewat akan menjadi mangsanya seperti ikan-ikan kecil hingga cangkang teritip maupun kerang yang jatuh hingga kepiting kecil. Mangsa-mangsa tersebut bisa dilumpuhkan dengan menggunakan sel penyengat (nematosit) yang ada pada tentakelnya. 

Selain itu, dalam tentakel, cakram dan tubuh anemon agregat menampung dua jenis mikroalga simbiotik. Antara lain ada dinoflagellata (zooxanthellae) dan klorofit (zoochlorellae). Mikroalga tersebut yang ada dalam bagian-bagian tubuh anemon juga membantu memberikan sumber makanan sebagai imbalan telah menyediakan tempat bagi mikroalga. Selain itu, anemon agregat juga menjadi makanan bagi hewan laut lainnya. Seperti bintang laut, ikan pari lumut, dan beberapa jenis siput laut. 

6. Punya umur panjang

Anemon agregat berumur panjang (commons.wikimedia.org/David Davies)
Anemon agregat berumur panjang (commons.wikimedia.org/David Davies)

Spesies anemon laut yang mampu bertahan hidup dalam rentang suhu tinggi. Walaupun dalam suhu tinggi ini bisa membahayakan mikroalga simbiotik yang ada pada tubuh anemon agregat. Selain itu, juga mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, karena perkembangannya pesat dengan adanya karbondioksida yang meningkat. 

Dilansir Aquarium of the Pasific, mereka memiliki umur yang panjang dalam kondisi yang stabil bahkan bisa disebut abadi. Umur dari anemon agregat yang bisa panjang juga terkait dengan kemampuannya mengkloning diri. Selain itu, kondisi alam yang mendukung juga bisa mempengaruhi perkembangannya. Karena mampu tumbuh subur dalam suhu tinggi sekalipun, maka tidak ada konservasi khusus bagi anemon agregat. 

Meskipun dianggap sebagai anemon laut yang kuat, tapi faktor kerusakan habitat seperti aktivitas manusia masih bisa mengancamnya. Seperti adanya tumpahan minyak maupun bahan kimia yang bisa terbawa mengalir hingga ke lautan dapat menghancurkan habitat mereka. Sedangkan untuk pemulihan dari kerusakan habitat ini bisa bertahun-tahun. Maka, untuk segala aktivitas yang dilakukan agar lebih berhati-hati. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Ular Garter Kepala Hitam, si Kecil yang Gemar Berenang

05 Sep 2025, 15:06 WIBScience