Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Nagoya, Kota Paling Terencana di Jepang dengan Visi Masa Depan

Pelabuhan Nagoya, pelabuhan perdagangan terbesar dan tersibuk di Jepang
Pelabuhan Nagoya, pelabuhan perdagangan terbesar dan tersibuk di Jepang (commons.wikimedia.org/Emran Kassim)
Intinya sih...
  • Nagoya, kota industri terkemuka di Jepang
  • Berawal dari kerajinan tangan kecil menjadi raksasa teknologi dunia
  • Rumah bagi Tiga Pemersatu Jepang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika Jepang memiliki sebuah mesin yang tak pernah berhenti berputar, maka Nagoya adalah jantungnya!

Nagoya, ibu kota Prefektur Aichi yang terletak di Honshu tengah, Jepang, merupakan salah satu kota industri terkemuka yang berdiri gagah di ujung Teluk Ise. Lebih dari sekadar pusat manufaktur, kota ini menyimpan perpaduan luar biasa antara sejarah samurai dan inovasi masa depan yang jarang diketahui dunia. Penasaran apa saja yang membuat kota ini begitu istimewa?

Mari kita selami lebih dalam fakta-fakta unik yang menjadikan Nagoya sebagai jantung ekonomi dan budaya Jepang dalam artikel berikut ini!

1. Berawal dari kerajinan tangan kecil menjadi raksasa teknologi dunia

Kondisi kota Nagoya, Jepang, setelah Perang Dunia II, sekitar tahun 1945
Kondisi kota Nagoya, Jepang, setelah Perang Dunia II, sekitar tahun 1945 (commons.wikimedia.org/George Anton Groeschl)

Sejarah Nagoya adalah sebuah perjalanan luar biasa, bertransformasi dari sebuah benteng pertahanan yang strategis menjadi mesin industri raksasa dunia. Dilansir Britannica, segalanya bermula pada tahun 1610, ketika klan Tokugawa membangun sebuah kastil megah yang menjadikan wilayah ini sebagai pusat kekuatan militer dan politik. Namun, titik balik sesungguhnya terjadi setelah tahun 1868, di mana Nagoya mulai membuka diri dan berkembang pesat menjadi pusat perdagangan yang vital bagi Jepang.

Pasca Perang Dunia II, perkembangan Nagoya semakin tak terbendung berkat pembangunan pelabuhannya yang modern, lokasinya yang strategis, serta akses yang mudah ke sumber tenaga listrik. Menariknya, industri di sini tumbuh secara bertahap, awalnya mereka hanya memproduksi barang-barang kecil seperti jam tangan, sepeda, dan mesin jahit. Seiring berjalannya waktu, keahlian tersebut berkembang menjadi industri berat yang jauh lebih kompleks, mulai dari pengolahan baja, bahan kimia, hingga minyak bumi. Puncaknya, Nagoya kini berdiri kokoh sebagai pusat utama dunia untuk pembuatan mobil, pesawat terbang, dan kapal laut.

2. Rumah bagi Tiga Pemersatu Jepang

Patung Oda Nobunaga di Taman Kiyosu, Jepang
Patung Oda Nobunaga di Taman Kiyosu, Jepang (commons.wikimedia.org/Bariston)

Meskipun Nagoya bukan tempat lahir ketiga tokoh pemersatu Jepang, tetapi kota ini merupakan saksi bisu kebangkitan mereka menuju kekuasaan. Dilansir Nagoya Convention & Visitors Bureau, Oda Nobunaga memulai kejayaannya di sini melalui kemenangan ajaib dalam Pertempuran Okehazama, di mana ia berhasil mengalahkan pasukan besar hanya dengan sedikit prajurit setelah berdoa di Kuil Atsuta—tempat yang kini masih menyimpan "Tembok Nobunaga" sebagai bentuk rasa syukurnya.

Kekosongan kekuasaan setelah kematian Nobunaga kemudian diisi oleh Toyotomi Hideyoshi, seorang prajurit cerdas yang konon lahir di Taman Nakamura, Nagoya. Ia berhasil membalaskan dendam tuannya dan menyatukan Jepang sebelum akhirnya menunjuk Tokugawa Ieyasu sebagai bupati bagi putranya. Ieyasu sendiri memiliki ikatan emosional dengan Nagoya karena pernah menjadi sandera di sana saat kecil. Setelah memenangkan pertempuran besar di Sekigahara, ia membangun Kastil Nagoya yang megah sebagai simbol otoritas dan benteng pertahanan terakhir untuk mengamankan perdamaian Jepang di bawah Keshogunan Tokugawa.

3. Kota perencanaan modern

Taman Hisaya-odori Flarie di Nagoya, Jepang
Taman Hisaya-odori Flarie di Nagoya, Jepang (commons.wikimedia.org/Tomio344456)

Nagoya adalah kota metropolitan terbesar ketiga di Jepang yang kini dikenal sebagai model kota dengan perencanaan terbaik di dunia. Keberhasilan ini bermula dari langkah berani pemerintah kota pada tahun 1945 untuk melakukan pembangunan kembali secara total setelah hancur akibat Perang Dunia II. Alih-alih membangun ulang sesuai bentuk aslinya, Nagoya memilih untuk bertransformasi melalui pembangunan kota yang visioner. Hasilnya adalah sebuah kota masa depan yang dijuluki "City of Roads", dengan ciri khas jalanan yang sangat lebar, seperti Jalan Hisaya-odori (100 meter), yang berfungsi ganda sebagai jalur lalu lintas, taman kota yang indah, sekaligus penyekat api alami untuk keamanan kota.

Kehebatan perencanaan Nagoya juga terlihat dari sistem transportasinya yang sangat efisien, yang memadukan stasiun raksasa terintegrasi dengan jaringan kota bawah tanah yang luas demi kenyamanan pejalan kaki. Selain itu, pembagian wilayah di Nagoya dilakukan secara tegas, di mana kawasan industri berat diletakkan di dekat pelabuhan agar aktivitas manufaktur besar seperti Toyota tidak mengganggu ketenangan kawasan bisnis dan pemukiman. Dengan tata ruang yang rapi dan terorganisir ini, Nagoya kini berdiri kokoh sebagai pemimpin industri dan teknologi Jepang yang sangat berpengaruh, bahkan memberikan kontribusi hingga 1,5% bagi ekonomi dunia secara global.

4. Pusat industri otomotif

Toyopet (Toyota) Crown Deluxe 1955 di Museum Peringatan Industri dan Teknologi Toyota, Nagoya, Jepang
Toyopet (Toyota) Crown Deluxe 1955 di Museum Peringatan Industri dan Teknologi Toyota, Nagoya, Jepang (commons.wikimedia.org/Umedha Hettigoda)

Nagoya sebenarnya adalah jantung ekonomi Jepang yang jauh lebih hebat dari sekadar kota pabrik biasa. Itulah alasan mengapa Nagoya dijuluki sebagai "Detroit-nya Jepang". Dilansir Britannica, terletak strategis di pusat Zona Industri Chukyo, kota ini memanfaatkan lokasi sentral dan pelabuhannya yang besar untuk membangun kekaisaran industri, mulai dari pembuatan kapal, pesawat terbang, hingga otomotif yang sudah mendunia.

Hal yang paling unik adalah pertumbuhan industri di sini tidak bergantung pada suntikan dana pemerintah, melainkan lahir dari semangat mandiri para pengusaha lokal yang membangun bisnis mereka dari nol. Hubungan antar kota di wilayah ini juga sangat erat dan saling mendukung. Jika Nagoya dikenal sebagai pusat pengolahan logam dan percetakan, maka kota-kota tetangganya seperti Toyota—yang berasal dari pabrik tekstil Toyoda Sakichi—menjadi raksasa produsen mobil, sementara kota Kariya berperan vital sebagai penyedia suku cadangnya. Kolaborasi antar kota inilah yang membuat wilayah Nagoya menjadi kekuatan industri yang tak terkalahkan di Jepang.

5. Memiliki budaya kuliner unik dengan cita rasa kuat

Miso Nikomi Udon, hidangan khas Nagoya, Jepang
Miso Nikomi Udon, hidangan khas Nagoya, Jepang (commons.wikimedia.org/小太刀~commonswiki)

Dikutip dari Nagoya Convention & Visitors Bureau, kuliner Nagoya, atau yang akrab disebut Nagoya Meshi, merupakan salah satu budaya makan paling unik dan berani di Jepang. Berbeda dengan masakan Jepang pada umumnya yang cenderung lembut dan ringan, hidangan khas Nagoya justru menonjol karena rasanya yang kuat, kaya bumbu, dan sangat memanjakan lidah, terutama berkat penggunaan pasta kedelai merah (aka-miso) yang difermentasi. Menariknya, meski sangat khas Jepang, cita rasanya sering kali dianggap lebih bersahabat bagi selera orang Barat, sehingga menjadi alternatif favorit bagi wisatawan yang ingin mencoba variasi makanan selain sushi atau ramen biasa.

Dari segi tampilan, Nagoya Meshi mungkin terlihat agak hambar karena didominasi oleh warna cokelat, tetapi jangan tertipu karena kekurangan warna tersebut langsung terbayar lunas oleh ledakan rasanya yang lezat. Kamu wajib mencoba Miso Nikomi Udon, yakni mie udon tebal dalam kaldu miso hangat yang sangat pas dinikmati saat musim dingin. Untuk camilan, ada Tebasaki atau sayap ayam goreng berbumbu rempah yang gurih, serta Kishimen, mie pipih yang konon menjadi favorit para samurai zaman dahulu.

Tak kalah ikonik, ada pula Hitsumabushi (belut bakar di atas nasi) yang bisa dinikmati dengan empat cara unik, serta Miso Katsu yang berupa potongan daging babi empuk dengan siraman saus miso kental. Selain itu, warga lokal sangat menyukai udang goreng besar (ebi fry), ayam Cochin khas Nagoya, Ogura Toast (roti panggang kacang merah) yang manis, hingga Tenmusu (nasi kepal berisi udang goreng).

6. Surga bagi pecinta sejarah, teknologi, dan keluarga

Oasis 21, sebuah kompleks futuristik multifungsi untuk rekreasi, belanja, dan acara di distrik Sakae, Nagoya, Jepang
Oasis 21, sebuah kompleks futuristik multifungsi untuk rekreasi, belanja, dan acara di distrik Sakae, Nagoya, Jepang (commons.wikimedia.org/Fumihiko Ueno)

Nagoya merupakan destinasi wisata yang sangat lengkap karena menawarkan perpaduan antara kemegahan sejarah, kecanggihan teknologi, hingga hiburan modern yang seru. Berkat tata kota yang sangat terencana, wisatawan bisa dengan mudah menjelajahi berbagai tempat ikonik, mulai dari Kastil Nagoya yang megah dengan hiasan lumba-lumba emasnya, hingga Kuil Atsuta yang sangat disucikan karena menyimpan pedang legendaris kekaisaran Jepang. Jika ingin merasakan suasana lokal yang hidup, wisatawan juga bisa mengunjungi Kuil Osu Kannon yang bersambung langsung dengan distrik perbelanjaan ramai yang menjual berbagai barang antik hingga kuliner jalanan.

Bagi pecinta teknologi, Nagoya adalah "surga" industri. Museum Toyota adalah tempat yang wajib dikunjungi untuk melihat transformasi mesin tenun menjadi mobil kelas dunia, serta SCMaglev and Railway Park untuk melihat kecanggihan kereta tercepat di dunia. Di sisi lain, wajah modern Nagoya terpancar jelas melalui Oasis 21 yang berbentuk seperti kapal ruang angkasa dan Nagoya TV Tower yang ikonik. Jika berwisata bersama keluarga, destinasi seperti Akuarium Pelabuhan Nagoya, Ghibli Park, hingga Legoland Japan akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Sebagai penutup, keindahan alam bisa dinikmati di Taman Tokugawa yang tenang atau melalui koleksi satwa dan tanaman di Higashiyama.

Nagoya adalah bukti nyata bagaimana sebuah kota bisa dibangun kembali dengan visi yang luar biasa. Sangat menarik melihat transformasinya dari kota penghasil kerajinan tangan menjadi raksasa teknologi, sambil tetap menjaga jati dirinya sebagai tanah kelahiran para pemimpin besar Jepang. Perpaduan antara warisan masa lalu dan kemajuan masa depan inilah yang menjadikan Nagoya sebagai jantung sejarah dan ekonomi Jepang yang tak tertandingi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Luar Biasa Mengapa Edelweiss Disebut Bunga Abadi, Filosofis!

22 Des 2025, 19:49 WIBScience