6 Fakta Ptarmigan, Ayam Salju Arktik yang Berbulu Eksotik

Ptamirgan termasuk ke dalam spesies Grouse, yaitu spesies burung dalam ordo Galliformes. Spesies ini biasanya berhabitat di daerah yang beriklim sedang, subarktik, belahan bumi utara, hutan pinus, dan tanah berawa-rawa.

Melansir Project Upland, Grouse memiliki penampilan yang mirip dengan ayam, hanya bentuk kakinya saja yang berbeda. Kaki Grouse ditumbuhi oleh bulu dan memiliki jari yang menonjol ke belakang, sedangkan ayam tidak.

Sama seperti ayam, lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah. Makanannya pun sama, yaitu biji-bijian, tunas, dan daun. Namun, Grouse yang baru lahir biasanya memakan serangga untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.

Ptarmigan diketahui memiliki umur yang sangat singkat, yakni dua tahun. Siklus hidup ptarmigan dimulai sejak ia menetas dari telur hingga bertumbuh dewasa pada umur enam bulan.

Ya, ketika genap enam bulan, tarmigan dianggap telah dewasa dan sudah bisa melakukan reproduksi. Jumlah telur ptarmigan dalam sekali reproduksi bisa mencapai 13 telur. Oleh karena itu, meskipun umur ptarmigan pendek, ia tetap bisa mempertahankan populasinya melalui siklus pertumbuhan yang terbilang cepat.

Ciri khas ptarmigan ialah warna bulunya yang bisa berubah-ubah seiring bergantinya musim. Keunikan tersebut sangat menonjol pada ptamirgan di wilayah Arktik, seperti ptarmigan batu dan ptamirgan pohon.

Laman Nature History menuliskan bahwa warna bulu ptarmigan akan berubah menjadi putih layaknya salju ketika musim dingin tiba. Hal itu bertujuan untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan bersalju dan mengelabui predator.

Selama musim semi menjelang musim panas, warna bulu ptarmigan betina akan berubah menjadi perpaduan cokelat, hitam, dan emas. Sedangkan ptarmigan jantan tetap berwarna putih. Pergantian warna bulu di musim semi biasanya berkaitan dengan musim kawin ptarmigan.

Lalu, warna bulu ptarmigan akan berubah lagi menjadi lebih abu-abu ketika musim gugur tiba. Perubahan warna terus terjadi hingga musim dingin dan musim selanjutnya secara teratur layaknya sebuah siklus.

Jenis ptarmigan yang paling terkenal ialah ptarmigan batu atau ptarmigan Arktik. Ptarmigan jenis ini diketahui dapat bertahan sepanjang tahun di wilayah Arktik. Kakinya yang berbalut bulu memang khusus untuk memudahkan segala aktivitas di permukaan bersalju. 

Bulu bagian luar ptarmigan yang tebal difungsikan sebagai pelindung tubuh dari salju dan angin, sedangkan bulu bagian dalam memiliki kemampuan khusus untuk mempertahankan suhu tubuh ptarmigan di cuaca yang dingin.

Tidak hanya di Arktik, ptarmigan juga tersebar di beberapa negara, seperti Amerika, Jepang, Kanada, Norwegia, Inggris, dan Skotlandia. 

Ptarmigan dijuluki 'ayam salju' di Amerika dan 'burung petir' di Jepang. Dalam Bahasa Latin, nama ptarmigan memiliki arti 'kaki kelinci'. Lain halnya dalam Bahasa Gaelik, Skotlandia yang menamai ptarmigan berdasarkan suaranya yang berkuak-kuak atau 'croaker', seperti yang dilansir Oceanwide Expeditions.

Ptarmigan menjadi satwa resmi di wilayah Nunavut, Kanada, dan menjadi satwa yang legal untuk diburu di kawasan Labrador dan Newfoundland. Namun, di Jepang, Ptarmigan masuk ke dalam kategori satwa yang dilindungi.

Ptarmigan termasuk ke dalam burung yang memiliki kebiasaan migrasi. Dalam satu kali migrasi, terdapat sekitar ratusan kawanan ptarmigan beterbangan di udara. Di luar musim migrasi dan musim kawin, ptarmigan hidup berkoloni.

Laman Oceanwide Expeditions juga menulis bahwa koloni Ptarmigan dibedakan berdasarkan gender. Jadi, ptarmigan jantan dan ptarmigan betina tidak hidup dalam satu koloni. Kira-kira ada sekitar belasan kawanan ptarmigan yang membangun koloni untuk melindungi dirinya dari serangan predator liar.

Ternyata jenis ptarmigan ini sangat beragam, tidak hanya terpaku pada ptarmigan batu di Arktik. Habitat ptarmigan juga bisa kita temui di Pegunungan Alpen, Swiss. Wah, semoga populasinya tetap lestari ya!