6 Fakta Quoll Macan, Mamalia Berkantung dengan Gigitan Mematikan

Quoll macan merupakan mamalia yang berasal dari Benua Australia. Hewan ini merupakan mamalia berkantung karnivora terbesar kedua di dunia. Quoll macan tersebar di Queensland bagian tenggara hingga New South Wales bagian timur, serta di Victoria, dan juga Tasmania.
Hewan dengan nama ilmiah Dasyurus maculatus ini dapat ditemukan di beberapa jenis habitat, seperti hutan hujan, hutan eukaliptus dengan kanopi tertutup, hutan riparian, serta padang rumput terbuka. Simak fakta lainnya mengenai quoll macan, yuk!
1. Spesies quoll terbesar
Quoll macan merupakan spesies quoll terbesar yang masih hidup hingga saat ini. Kakinya relatif pendek, tetapi ekornya sangat panjang. Bahkan ukuran ekornya sama dengan panjang kepala hingga bagian bokongnya. Quoll macan memiliki tubuh berwarna cokelat kemerahan dengan pola bintik-bintik putih yang mencolok di seluruh tubuh, termasuk ekornya. Bagian bawah tubuh hewan ini biasanya berwarna abu-abu atau putih-krem.
2. Hewan soliter yang teritorial
Quoll macan umumnya merupakan hewan soliter. Wilayah jelajah jantan biasanya sangat luas, dan dapat tumpang tindih dengan wilayah jelajah betina ataupun jantan lainnya. Individu betina sangat teritorial dan akan mempertahankan wilayah jelajahnya dari betina lain. Quoll macan merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari. Ketika siang hari, mereka menghabiskan waktunya untuk beristirahat di cekungan tanah. Namun, sesekali mereka juga keluar dari sarangnya pada siang hari untuk mencari makan atau berjemur.
3. Bersifat karnivora
Quoll macan merupakan karnivora yang dapat memakan beberapa jenis mamalia. Mereka biasanya memburu kelinci, bandikut, possum, serta glider berukuran besar. Terkadang, ketika musim panas quoll juga akan memakan serangga, reptil, serta burung. Quoll macan muda ketika musim dingin lebih banyak memakan serangga, sedangkan quoll dewasa lebih banyak memangsa mamalia dengan ukuran besar.
4. Gigitan yang mematikan
Ketika memburu mangsa, quoll macan akan mengintai dan mengikuti mangsanya. Kemudian ia akan melancarkan serangannya dengan gigitan yang mematikan. Ketika menerkam mangsa berukuran kecil, quoll akan menjepit mangsa dengan kaki depan kemudian menggigitnya. Saat menerkam mangsa yang besar, hewan ini akan melompat dan menempel di punggung mangsa, kemudian menggigit leher mangsanya.
5. Menandai wilayah dengan aroma
Untuk menandai wilayah teritorialnya, individu jantan dan betina quoll akan menandainya dengan aroma. Individu betina juga akan mengeluarkan aroma ketika musim kawin tiba untuk memberi tahu jantan bahwa mereka telah memasuki masa kawin. Quoll macan juga dapat berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan vokalisasi. Induk quoll macan akan memanggil anaknya menggunakan jenis suara tertentu. Ketika dalam posisi mempertahankan diri, quoll macan akan menggeram dan mengeluarkan suara melengking bernada tinggi untuk memperingatkan musuh.
6. Anak yang baru lahir diletakkan di kantong
Quoll macan bersifat poligami, yang berarti satu jantan dapat kawin dengan banyak individu betina. Periode kehamilan pada quoll macan berlangsung selama 21 hari dan akan melahirkan rata-rata 5 anak. Bayi quoll yang baru lahir akan dipindahkan ke kantong induknya, di mana bayi-bayi ini akan tinggal dan bertumbuh selama 12 pekan pertama kehidupannya. Setelahnya, induk quoll akan mulai memberi makan anaknya dengan memasukkan makanan ke dalam kantong. Anak quoll dapat hidup mandiri sepenuhnya ketika berusia 18–21 pekan.
Ketika berada di alam liar, quoll macan dapat hidup berkisar 2–5 tahun. Kehidupan quoll macan di alam liar kini terancam karena hilangnya habitat akibat maraknya urbanisasi serta fragmentasi. Ditambah lagi adanya introduksi spesies rubah merah, anjing, serta kucing liar di habitat quoll macan yang mengakibatkan quoll menjadi mangsa dari predator ini. Berdasarkan data IUCN pada tahun 2018, terdapat 14.000 ekor quoll macan dewasa yang masih hidup.