Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Tanduk Rusa yang Jarang Diketahui, Berasal dari Sel Kanker?

ilustrasi rusa (unsplash.com/Philip Swinburn)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Philip Swinburn)

Rusa merupakan hewan berkaki empat yang mempunyai fitur tubuh unik. Hewan ini mempunyai tanduk pada bagian kepala dengan struktur yang kokoh dan bercabang. Tanduk rusa mempunyai sejumlah peran penting, di antaranya untuk melindungi diri dari musuh.

Yang menarik dari tanduk rusa yakni kemampuannya untuk tumbuh dalam waktu yang relatif singkat. Ini menjadikannya sebagai jaringan hewan dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Tanduk rusa juga mempunyai keunikan lain, loh. Berikut fakta menarik tanduk rusa yang jarang diketahui!

1. Tanduk rusa akan lepas dan tumbuh setiap tahunnya

ilustrasi rusa (unsplash.com/Hari Nandakumar)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Hari Nandakumar)

Tanduk rusa memilliki karakter yang berbeda dengan tanduk hewan lainnya. Pada domba, kambing, dan sapi, tanduk biasanya hanya tumbuh sekali dan tetap bertahan seumur hidup. Sementara itu, tanduk rusa akan lepas dan tumbuh kembali setiap tahunnya. Tanduk rusa biasanya mulai muncul pada musim semi dan akan terus tumbuh hingga akhir musim panas.

Melansir laman U.S Fish and Wildlife Service, di negara-negara Subtropis, tanduk rusa biasanya akan rontok menjelang musim dingin. Ini disebabkan karena intensitas matahari yang rendah sehingga produksi testosteron rendah. Testosteron sendiri berpengaruh dalam menstimulasi pertumbuhan sel-sel tanduk rusa. Lepasnya tanduk rusa juga bertujuan agar energi yang diperoleh rusa dapat digunakan sepenuhnya untuk bertahan hidup di musim dingin. 

2. Digunakan untuk menandai wilayah kekuasaan

ilustrasi rusa (unsplash.com/Thomas Kelley)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Thomas Kelley)

Sejumlah ahli biologi percaya bahwa tanduk rusa tidak hanya bertujuan untuk melindunginya dari predator. Rusa jantan menggunakan tanduknya untuk berkompetisi dengan rusa jantan lainnya pada musim kawin. Rusa yang menang nantinya akan memiliki hak atas rusa betina.

Selain itu, tanduk rusa juga digunakan untuk menunjukkan dominasi atau kekuasaan pada wilayah yang menjadi sumber makanan. Rusa akan menggosokkan tanduknya pada pohon sebagai tanda kekuasaan dan juga untuk menjatuhkan buah dari pohon. Hewan ini juga menggunakan tanduknya untuk menggali lubang di tanah yang nantinya digunakan sebagai tempat untuk mendinginkan diri, mengusir serangga, atau bersantai.

3. Tumbuh dengan sangat cepat

ilustrasi rusa (unsplash.com/Bruno Kelzer)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Bruno Kelzer)

Dilansir Iowa Departement of Natural Resources, jaringan penyusun tanduk rusa merupakan jaringan hewan yang tumbuh paling cepat di dunia. Beberapa minggu setelah rusa melepaskan tanduknya, satu set tanduk baru akan mulai tumbuh. Rusa berekor putih dewasa dapat menumbuhkan tanduk hingga sebanyak seperempat inci dalam sehari, sementara tanduk rusa jenis Elk dapat tumbuh mencapai satu inch per hari.

Pada rusa jenis Moose, tanduk tumbuh beberapa bulan kemudian setelah rontok dan dapat tumbuh hingga 0,45 kg/hari. Karena tumbuh dengan sangat cepat, tanduk rusa sering dianggap berasal dari sel kanker. Pendapat ini kurang tepat ya! Sel kanker adalah sel yang tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Ini berbeda dengan pertumbuhan sel tanduk rusa yang merupakan bagian dari siklus hidup rusa sehingga masih terkendali dan tidak bersifat merusak.

4. Diselimuti lapisan bulu lembut

ilustrasi rusa (unsplash.com/Philip Swinburn)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Philip Swinburn)

Tanduk rusa yang masih muda biasanya diselimuti lapisan kulit lembut dengan bulu pendek rapat yang dikenal dengan nama velvet. Lapisan ini memungkinkan darah kaya oksigen dapat terdistribusi ke tanduk yang masih tumbuh.

Setelah tanduk tumbuh mencapai ukuran maksimal, lapisan velvet mengering dan membuatnya terasa gatal. Rusa akan menggosokkan tanduk mereka pada pohon untuk menghilangkan lapisan tersebut.

5. Pertumbuhan tanduk rusa dipengaruhi lama waktu siang hari dan nutrisi

ilustrasi rusa (unsplash.com/Diana Parkhouse)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Diana Parkhouse)

Pertumbuhan tanduk bergantung pada banyaknya lama durasi siang hari. Ini karena intensitas cahaya matahari mempengaruhi hormon testosteron yang menstimulasi pertumbuhan sel-sel tanduk. Semakin lama durasi siang hari, maka semakin cepat pertumbuhan tanduk.

Selain itu, pertumbuhan tanduk rusa juga dipengaruhi faktor nutrisi. Ini karena tanduk rusa diproduksi dari kalsium yang dikonsumsi. Melansir laman U.S Fish and Wildlife Service, rusa jantan menghabiskan seperempat energi dari makanan mereka setiap hari untuk menumbuhkan tanduk. Pada habitat yang buruk dengan sumber makanan yang sedikit, kepadatan tulang rusa akan menurun karena kalsium yang dikonsumsi digunakan untuk membentuk tanduk. 

6. Tanduk rusa yang rontok sering dikonsumsi hewan pengerat

ilustrasi rusa (unsplash.com/Diana Parkhouse)
ilustrasi rusa (unsplash.com/Diana Parkhouse)

Pembentukan tulang melibatkan sejumlah nutrisi seperti kalsium, fosfor, dan protein. Gak heran, tanduk rusa yang telah lepas sering dimanfaatkan sejumlah hewan pengerat untuk bahan makanan. Misalnya tikus, tupai, dan landak. Mereka akan menggerogoti tanduk untuk mendapat nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Rusa merupakan hewan yang mempunyai bagian tubuh unik berupa tanduk rusa. Tanduk rusa tersusun atas kalsium sehingga kokoh dan keras. Fitur ini berperan penting dalam kehidupan rusa, yaitu untuk melindungi diri, menandai wilayah kekuasaan, dan memperebutkan rusa betina. Kalau kamu tahu fakta menarik lain tentang tanduk rusa, bagikan di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us