Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Ular Harimau, Kerabat Kobra Asli Australia yang Mematikan! 

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Ular harimau merupakan ular yang berasal dari famili Elapidae yang merupakan keluarga dari ular kobra. Ular ini memiliki bisa yang sangat beracun dan berpotensi fatal bagi manusia. Bisa ular harimau ini mengandung zat pembekuan darah dan juga dapat melumpuhkan saraf.

Hewan dengan nama ilmiah Notechis scutatus ini tersebar dari bagian selatan Australia Barat hingga Australia Selatan. Ular berukuran besar ini juga tersebar di pulau-pulau pesisir sekitar Australia, termasuk Tasmania. Ada fakta apa lagi ya dari ular harimau ini? Yuk kita simak!

1. Menyukai lahan basah

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Matt)

Ular harimau biasanya ditemukan di wilayah pesisir. Mereka menyukai lahan yang basah. Oleh karena itu, hewan ini juga tersebar di wilayah sungai, bendungan, dan habitat lain di sekitar aliran air. Biasanya area yang dijadikan habitat oleh ular harimau menyediakan mangsa berlimpah. Ular harimau umumnya akan berlindung di bawah atau di dalam kayu yang telah tumbang, serta di semak belukar yang tebal.

2. Pola garis seperti harimau

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Danny S.)

Ular harimau memiliki warna tubuh yang sangat bervariasi, mulai dari hijau zaitun, kuning, oranye-cokelat, atau hitam legam. Mereka memiliki pola garis-garis, seperti pada harimau. Garis-garis ini dapat berwarna lebih gelap dibandingkan warna tubuhnya, tetapi ada juga yang berwarna lebih terang atau pucat. Bagian bawah tubuh ular ini berwarna kuning muda atau oranye. Ular dewasa umumnya dapat tumbuh sepanjang 1 hingga 1,5 meter. 

3. Ular soliter

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Matt)

Ular harimau hidup secara soliter atau menyendiri. Mereka hanya berinteraksi satu dengan lainnya ketika akan kawin. Ular ini aktif di siang hari, tetapi dapat pula aktif di malam hari dengan suhu udara yang hangat. Ketika suhu udara sedang dingin, ular harimau akan berlindung di lubang sarang hewan lain yang telah ditinggalkan, di bawah batuan besar, atau di pohon. Mereka merupakan hewan yang banyak menghabiskan waktu di tanah, tetapi dapat pula memanjat pohon dan semak.

4. Berburu di dalam air

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Matt)

Seperti ular pada umumnya, ular harimau juga merupakan karnivora atau pemakan hewan lain. Makanan utama mereka merupakan katak, tetapi dapat pula memakan reptil lain, ikan, burung, serta mamalia kecil. Tak jarang pula ular ini memakan bangkai. Ular harimau dapat dengan mudah mencari mangsa di air dan dapat bertahan di bawah air setidaknya selama 9 menit. Teramati pula adanya kanibalisme yang terjadi pada ular harimau ini. 

5. Bisa yang mematikan

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Matt)

Bisa atau racun yang dihasilkan oleh ular harimau cukup mematikan. Bisa ular ini mengandung neurotoksin, koagulan, hemolisin, serta miotoksin yang kuat. Gigitan ular harimau ini dapat menyebabkan gejala berupa nyeri di kaki dan leher, kesemutan, berkeringat, kesulitan bernapas, hingga kelumpuhan yang cukup cepat. Dalam suatu penelitian, dilaporkan bahwa tingkat kematian akibat gigitan ular harimau yang tidak diobati dapat mencapai 40–60%.

6. Jantan bertarung sebelum kawin

Ular harimau (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Ular harimau biasanya akan kawin di musim semi. Ketika musim kawin tiba, individu jantan akan terlibat dalam pertarungan. Individu jantan yang bertarung akan saling menekan kepala, bahkan saling melilitkan badan. Individu jantan yang memenangkan pertarungan akan dapat kawin dengan betina. Ular harimau betina dapat menghasilkan sebanyak 20–30 anak. Anak ular ini langsung dapat hidup mandiri tanpa memerlukan pengasuhan tambahan dari induknya. 

Populasi ular harimau cukup terancam karena adanya kerusakan habitat akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan secara berlebihan, erosi tanah, polusi air, serta kebakaran hutan. Ular ini juga diburu oleh manusia karena dianggap mengancam kehidupan, walau sebenarnya hewan ini umumnya pemalu dan lebih suka menghindari konflik. Untung saja saat ini jumlah populasi ular harimau masih cukup stabil. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us