6 Fakta Unik dan Menarik Kepiting Harlequin, Hidup di Tubuh Timun Laut!

- Kepiting harlequin berukuran kecil dengan tubuh berwarna cerah hingga 4 cm.
- Kepiting ini memiliki 10 kaki seperti decapoda lain, dan hidup menumpang pada timun laut.
- Spesies kepiting ini menghuni wilayah Indo-Pasifik, mampu memproduksi 500 butir telur.
Jika membahas kepiting, mungkin kamu lebih akrab dengan kepiting bakau, kepiting raja, atau rajungan. Hal tersebut sangat masuk akal mengingat mereka merupakan kepiting yang terkenal, berukuran besar, dan sering dimakan. Selain kepiting-kepiting tersebut, ternyata juga ada kepiting lain yang tak kalah unik namun pamornya cukup redup.
Nah, salah satunya adalah Lissocarcinus orbicularis atau kepiting harlequin. Ia termasuk kepiting laut berukuran kecil dengan ukuran yang hanya 4 centimeter. Hewan ini tak bisa dimakan, bahkan tak banyak orang yang mengenalnya. Uniknya, kepiting harlequin menyimpan banyak fakta unik dan menarik. Lebih lanjut, kita akan membahas semuanya secara rinci dan mendalam di artikel ini!
1. Punya tubuh berwarna cerah dan bisa tumbuh hingga 4 centimeter

Kepiting harlequin terkenal akan warnanya yang memukau dan ukurannya yang kecil. Tak seperti kepiting lain, ukuran kepiting ini hanya sekitar 4 centimeter. Capitnya kecil, tubuhnya datar dan sedikit membulat, serta kakinya pendek. Karena mungil, ia tidak akan bisa melukai manusia atau hewan lain yang berukuran besar.
Lebih lanjut, ia punya beberapa perpaduan warna, seperti merah, marun, pink, putih, cokelat, jingga, sampai kekuningan. Tubuhnya juga dihiasi corak bintik dan bercak yang terlihat di punggung, kepala, kaki, sampai capit. Nah, warna dan corak yang menawan tersebut digunakan untuk berkamuflase di habitatnya.
2. Punya 10 kaki seperti decapoda lain

Kepiting diklasifikasikan ke dalam ordo Decapoda bersama dengan lobster, udang, dan kelomang.. Nama Decapoda sendiri memiliki arti "10 kaki" yang artinya semua decopoda punya 10 kaki. Dilansir Maine Lobster Now, kaki kepiting punya bentuk yang berbeda karena tiap kaki punya fungsi khusus. Layaknya kepiting lain, kepiting harlequin punya kaki depan yang membentuk capit dan berguna untuk mengambil makanan, memegang, dan mempertahankan diri. Kemudian, tiga pasang kaki di belakang capit berguna untuk berjalan. Terakhir kaki paling belakang adalah kaki pipih yang mirip sirip dan digunakan untuk berenang.
3. Menggantungkan hidupnya pada timun laut

Dilansir iNaturalist, kepiting harlequin sering disebut sebagai kepiting timun laut. Penamaan tersebut diberikan karena krustasea ini hidup menumpang dan menggantungkan hidupnya pada timun laut. Hubungan yang terjadi pada dua hewan ini disebut simbiosis komensalisme. Artinya, kepiting harlequin diuntungkan namun timun laut tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.
Tiga spesies timun laut yang biasanya dijadikan inang kepiting ini adalah Holothuria whitmaei, Actinopyga obesa, dan Holothuria atra. Biasanya, kepiting ini akan penempel di badan atau anus timun laut. Hubungan ini tercipta karena timun laut mengeluarkan zat saponin untuk mengusir predator. Nah, zat tersebut menarik perhatian kepiting harlequin dan juga membuatnya aman dari predator.
4. Punya kemiripan dengan spesies kepiting lain

Kepiting harlequin berasal dari genus Lissocarcinus dan ia memiliki kemiripan dengan beberapa spesies dari genus tersebut. Salah satu spesies yang sangat mirip dengan kepiting ini adalah Lissocarcinus laevis. Dilansir Atlas of Living Australia, kedua krustasea tersebut punya perbedaan yang mencakup ciri fisik dan tempat hidup. Pertama, kepiting harlequin punya corak garis di kaki sementara kaki dari L. laevis cenderung polos. Kedua, kepiting harlequin hidup di timun laut sementara L. laevis hidup di anemon laut.
5. Menghuni berbagai wilayah mulai dari Afrika sampai Australia

Dilansir Sealifebase, kepiting harlequin menghuni wilayah Indo-Pasifik yang mencakup Indonesia, Australia, Papua Nugini, Filipina, Madagaskar, dan Afrika. Perairan hangat, tropis, dan perairan sedalam 1 sampai 60 meter jadi tempat kesukaannya. Sebab, tempat-tempat tersebut menyediakan berbagai kebutuhan esensial bagi kepiting ini. Kepiting harlequin memang hidup menempel pada timun laut, namun ia juga bisa ditemukan berkeliaran di terumbu karang, dasar laut, atau di bebatuan.
6. Mampu memproduksi 500 butir telur

Artikel di jurnal Zoosymposia menjelaskan kalau kepiting harlequin merupakan hewan monogami yang hanya kawin dengan satu pasangan. Walau tidak terlalu menonjol kepiting ini juga menunjukan dimorfisme seksual di mana individu betina jauh lebih besar dari individu jantan. Kepiting ini tidak mengenal musim kawin dan bisa bereproduksi kapan saja.
Karenanya, kepiting harlequin tak perlu takut akan kepunahan atau populasi yang merosot. Sekali bertelur, ia bisa menghasilkan sekitar 500 butir telur dan telur-telurnya akan disimpan di organ khusus di bawah tubuhnya. Nah, individu betina akan membawa telur-telurnya di organ tersebut sampai menetas. Setelah menetas, anakannya akan hidup mandiri sebagai larva berukuran kecil.
Cuma karena ukurannya yang kecil bukan berarti kepiting harlequin kalah dari kepiting lain. Sebaliknya, ia menunjukan beberapa hal yang tak bisa ditemukan di kepiting lain. Karenanya, bisa dibilang kalau kepiting harlequin merupakan kepiting yang eksotis dan eksistensinya harus terus dijaga.