6 Fakta Unik Kumbang Macan, Serangga Darat Tercepat di Dunia

Kumbang macan (Cicindelinae) adalah salah satu kelompok serangga darat tercepat di dunia yang berasal dari famili Carabidae. Nama ilmiahnya tampak memberikan gambaran yang cocok. Cicindelinae berasal dari kata Latin yang artinya bersinar, mengacu pada cangkangnya yang berkilau karena memantulkan cahaya.
Selain itu, diperkirakan ada 2.600 spesies kumbang macan hidup di seluruh dunia, terutama di daerah yang beriklim tropis seperti di Asia Tenggara. Namun, banyak di antaranya cukup sulit untuk diketahui dan diidentifikasi, sehingga belum dapat didokumentasikan dengan baik. Apalagi beberapa spesies membutuhkan kondisi lingkungan yang sangat spesifik yang membuat wilayah jelajah mereka sangat terbatas.
Terlepas dari itu, mari kenali dulu beberapa fakta unik mengenai kumbang macan berikut ini.
1. Penampilan

Sebagian besar spesies kumbang macan memiliki tubuh berwarna coklat metalik, hitam, hijau, biru, atau oranye. Panjang tubuhnya sekitar 10 hingga 20 milimeter dengan enam kakinya yang panjang dan ramping, rahang bawah melengkung, serta matanya yang besar dan melotot memberikan indra penglihatan yang baik.
Cara mengidentifikasi serangga ini mungkin sedikit sulit karena mereka sangat mirip dengan kumbang lain. Namun ada metode yang mudah untuk mengidentifikasinya yaitu dengan cara melihat cangkangnya. Warna-warna unik pada tubuh kumbang macan diciptakan oleh pigmen untuk kerangka luar dan kemudian dibiaskan oleh permukaan unik dari kerangka luar tersebut, sebagaimana diulas AZ Animals.
2. Kecepatan berlarinya dapat mencapai 2,5 meter per detik

Sebagai salah satu serangga tercepat di dunia, kecepatan tertinggi kumbang macan saat berlari dapat mencapai 3,5 mil per jam. Salah satu spesiesnya, kumbang macan Australia (Cicindela hudsoni) dapat berlari dengan kecepatan 9,6 mil per jam atau setara dengan 2,5 meter per detik, dan ini menjadikannya serangga yang berlari tercepat di dunia.
Spesies lainnya yang berada di urutan kedua yakni Cicindela ebburneola dapat berlari dengan kecepatan mencapai 6,6 kilometer per jam. Akan tetapi, laman ThoughtCo mengulas bahwa hal ini mungkin terlihat lambat jika dibandingkan dengan kumbang lain yang ada di dunia bawah. Namun penelitian di Cornell University menemukan bahwa kumbang macan ini berlari cukup cepat hingga membutakan dirinya sendiri untuk sementara waktu. Mengapa demikian? Lanjut di poin berikutnya.
3. Sering berhenti sejenak saat mengejar mangsa

Seorang ahli entomologi Cornell, Cole Gilbert mengamati bahwa kumbang macan sering berhenti dan berjalan sesaat ketika mengejar mangsanya, dan Gilbert merasa itu tidak masuk akal. Namun ia memperhatikan bahwa kumbang macan berlari sangat cepat hingga tidak bisa fokus pada sasarannya. Kecepatan berlarinya membuat penglihatannya buta sesaat.
Sebagaimana diulas ThoughtCo, jika kumbang macan bergerak terlalu cepat, mereka tidak dapat mengumpulkan cukup foton (penerangan ke mata kumbang) untuk membentuk gambaran mangsanya. Karena itu, kumbang macan perlu berhenti sejenak untuk membuat gambaran dan menemukan lokasi mangsanya, lalu mengejarnya lagi setelah penglihatannya pulih.
4. Larva kumbang macan bersifat predator

Makanan kumbang macan dewasa adalah serangga kecil maupun arthropoda lainnya. Mereka mengandalkan mandibulanya yang panjang untuk menangkap mangsa. Begitu pun dengan larvanya yang juga bersifat predator, namun cara berburu mereka sangat berbeda dengan kumbang dewasa.
Teknik berburu sekaligus mempertahankan diri yang dilakukan larva kumbang ini yaitu dengan cara duduk dan menunggu di liang tanah berpasir berbentuk vertikal. Mereka mengikat tubuhnya dengan pelengkap khusus seperti kait di sisi perut mereka, ini dilakukan agar mereka tidak dapat diseret oleh arthropoda yang lebih besar dan kuat. Setelah posisi tubuhnya dirasa ideal, mereka duduk dengan rahang terbuka agar bisa langsung menggigit serangga apa pun yang kebetulan lewat. Jika berhasil menangkap buruannya, larva kumbang macan akan masuk ke dalam liang untuk memakan mangsanya.
5. Siklus hidup kumbang macan

Sama seperti jenis kumbang lainnya, kumbang macan mengalami siklus hidup metamorfosis sempurna dengan empat tahap kehidupan, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa. Betina akan menggali liang sedalam satu centimeter untuk bertelur dan menyimpan telur-telurnya.
Larva yang sudah menetas akan membuat liangnya sendiri dan memperluasnya ketika berganti kulit dan tumbuh melalui tiga instar. Tetapi, tahap pertumbuhan larva kumbang macan mungkin membutuhkan waktu beberapa tahun untuk selesai. Larva instar terakhir biasanya menjadi kepompong di dalam tanah, hingga akhirnya berubah menjadi kumbang dewasa yang siap kawin dan mengulangi siklus hidup baru.
6. Perilaku dan pertahanan diri
Saat berusaha mempertahankan diri dari ancaman predator, beberapa kumbang macan segera memproduksi dan melepaskan sianida. Spesies ini biasanya memproduksi pewarnaan aposematik untuk memberi tahu predator bahwa mereka bukanlah mangsa yang enak. Namun jika predator berhasil memangsa kumbang macan, ia akan bernasib sial karena mulutnya dipenuhi sianida.
Banyak spesies kumbang macan hidup di wilayah yang sangat panas, seperti bukit berpasir dan dataran garam. Bagaimana cara mereka bertahan hidup? Spesies ini biasanya memiliki cangkang berwarna coklat muda dan putih, di mana cangkangnya dapat memantulkan cahaya matahari yang menyoroti punggungnya.
Mereka juga biasanya memiliki bulu di bagian bawah tubuhnya yang melindunginya dari permukaan pasir yang panas. Bahkan, mereka kerap mengangkat kaki-kakinya yang panjang untuk mengangkat tubuhnya agar udara dapat mengalir ke seluruh bagian bawah tubuh.
Meskipun tergolong ke dalam kelompok serangga, kumbang macan tidak dianggap sebagai hama. Mereka justru membawa manfaat bagi lingkungan karena memakan serangga lain yang dianggap sebagai hama. Akan tetapi, populasi kumbang macan mengalami penurunan dalam ekosistemnya akibat penggunaan pestisida, gangguan habitat, maupun perubahan iklim.